
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Belakangan ini seiring meningkatnya penyakit kronis inflamasi serta metabolik di dunia yang melibatkan gaya hidup seperti pola tidur, aktifitas fisik dan diet, maka hal-hal seperti dietary fiber/ serat kerap diperbincangkan. Ternyata banyak sekali lho manfaat fiber yang positif bila dikonsumsi secara rutin bagi organ-organ ditubuh salah satunya organ pencernaan. Apakah anda sudah mengkonsumsi dietary fiber atau serat hari ini? Simak lebih selengkapnya bersama Carevo!
Dietary fiber/ serat mengandung bentuk karbohidrat yang tidak dapat di cerna oleh tubuh karena resisten dengan enzim penceranaan. Pada umumnya terdiri dari polisakarida yang berasal dari makanan degan dasar tumbuhan (plant based) seperti selulosa, dan beberapa polisakardia non-selulosik. Beberapa contoh makanan dengan kadar tinggi serat seperti sereal, kacang kacang-an, buah, dan sayur sayuran. Semua makanan ini dikenal dapat memberikan dampak positif terhadap tubuh.
Dietary Fiber/ serat ini dapat dibagi berdasarkan komponen solubilitas didalam buffer pada kadar pH tertentu atau berdasarkan tingkat fermentasinya didalam sistem menggunakan larutan enzim representatif enzim manusia. Walaupun demikian secara umum, saat ini dietary fiber/serat dibagi menjadi dua kategori besar yakni water-insoluble/less fermented fibers dan water-soluble/wel fermented fibers.
Makanan dengan sumber soluble fiber yang tinggi:
Makanan dengan sumber insoluble fiber yang tinggi:
Dalam satu hari seseorang dianjurkan sebaiknya mengkonsumsi fiber sebanyak 2000 kalori yaitu 25 grams (g) per harinya untuk perempuan dan 38 grams (g) per harinya untuk laki-laki.
Baca juga: Jenis – Jenis Diet: Diet Mediterranean
Dietary fiber/ serat dibandingkan dengan komponen makanan lainnya dikenal sangat mempengaruhi fungsi dari usus besar dan menyebabkan meningkatkan jumlah feses, melarutkan isi usus besar, meningkatkan perjalanan feses didalam usus serta merubah metabolisme mineral, nitrogen dan bile acids di dalam usus besar. Tentunya hal ini dapat terjadi melalui beberapa mekanisme yakni:
Beberapa dietary fiber/serat dapat membantu melancarkan pencernaan dengan cara menyerap cairan sehingga meningkatkan pembentukan feses dan membantu pembungan secara regular. Setiap serat yang berbeda memiliki variasi efek bulkingnya. Beberapa dietary fiber/ serat yang dapat membantu proses bulking adalah kulit ari gandum, biji tanaman (psyllium), dan selulosa
Dietary fiber/ serat yang memiliki efek viskositas berarti akan membantu mengurangi penyerapan kolestrol dan nutrisi lainnya dengan cara menebalkan feses di ususu dan mengurangi migrasi nutrisi ke dalam dinding usus. Kadar viskositas suatu serat menentukan efektifitasnya dalam mengurangi penyerapan nutrisi pada suatu makanan. Keuntungan yang dapat didapat dengan mengkonsusi serat tinggi viskositas adalah turunnya kadar kolestrol dan juga respons glikemik juga akan berkurang (turunnya kadar gula darah setelah mengkonsmsi makanan). Contoh serat dengan viskositas tinggi adalah beta-glucan dan biji tanaman (psyllium).
Usus merupakan organ ditubuh yang memiliki banyak bakteri, khususnya usus besar. Beberapa jenis dietary fiber/ serat memiliki peran yang penting dalam memberi makanan untuk microflora. Lantas bagaiana hal ini dapat terjadi? Secara umum, bakteri pada usus besar akan menghasilkan short chain fatty acids (SCFA) yang berperan penting dalam menjaga integritas sel-sel usus besar dan juga memicu efek kaskade tambahan yang menguntungkan seperti meningkatkan pergerakan usus, membantu regularitas usus, meningkatkan sistem imun, meningkatkan tenaga untuk tubuh, meningkatkan sensitifitas insulin, dan sebagainya. Beberapa dietary fiber/serat ini dapat membantu pertumbuhan pada microbial/ bakteri usus halus dengan cara yang spesifik. Bakteri-bakteri ini akan mengkonsumsi serat-serat ini yang disebut sebagai suatu proses fermentasi. Setelah proses ini terjadi maka short chain fatty acids (SCFA) akan banyak dihasilkan sehingga memberikan efek yang positif untuk usus sendiri. Beberapa serat yang dipercaya membantu proses ini adalah inulin, pectin, kacang polong, dan lain sebagainya.
Baca juga: Jenis – Jenis Diet: Diet Keto
Ketika tubuh mengalami kekurangan asupan serat, maka efek positif dari konsumsi dietary fiber/serat itu tidak akan didapatkan. Beberapa tanda utama ketika tubuh tidak mendapatkan asupan serat yang cukup adalah konstipasi atau kembung, rasa lapar setelah makan, fluktuasi gula darah, rasa kelelahan atau kurang bertenaga yang berlebihan, kolestrol yang tinggi dan inflamasi. Apakah anda masih tidak mau mengkonsumsi serat secara rutin?
Baca juga: Jenis – Jenis Diet: Atkins Diet
Tentunya setelah membaca cara kerja dari fiber didalam tubuh, kita dapat menyimpulkan manfaat fiber / serat bila dikonsumsi secara tertatur yaitu:
Baca juga: Jenis – Jenis Diet: Balanced Diet
Selalu konsumsi serat secara rutin setiap harinya, jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics