
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Salah satu tren minum kekinian adalah Kombucha. Apa sebenarnya Kombucha itu? Dan, apakah Kombucha baik untuk kesehatan Anda atau hanya sekedar minuman populer saja? Mari sama-sama kita simak artikel mengenai manfaat Kombucha dibawah ini.
Kombucha adalah teh fermentasi, yang ketika diminum memberikan rasa manis dan asam. Kombucha telah ditemukan lebih sejak 2000 tahun yang lalu. Kombucha pertama kali ditemukan di Cina, kemudian konsumsinya meluas ke Jepang dan Rusia. Di Eropa, Kombucha populer pada awal abad ke 20. Kombucha merupakan campuran antara teh, gula, dan ragi. Ragi akan menyebabkan fermentasi dan menghasilkan bakteri asam-laktat, yang berperan sebagai probiotik. Kombucha yang dijual dipasaran termasuk ke dalam minuman non-alkohol karena alkohol hasil fermentasi < 0.3%. Namun, Kombucha yang diolah di rumah umumnya memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi (> 3%).
Kombucha mengandung probiotik dan anti-oksidan yang berperan dalam meningkatkan kesehatan. Berbagai manfaat Kombucha yang telah terbukti baik untuk kesehatan antara lain:
Dalam proses pembuatannya, ragi pada kombucha akan menyebabkan terjadinya fermentasi. Selain asam asetat yang memberikan rasa asam pada kombucha, proses fermentasi menyebabkan terjadinya produksi probiotik. Probiotik dapat membantu memperbaiki susunan bakteri baik usus, sehingga meningkatkan kesehatan saluran cerna dan kesehatan secara umum. Adanya probiotik membantu mengurangi gejala diare akibat penggunaan antibiotik, penyakit radang usus, atau sindroma iritasi usus (irritable bowel syndrome). Selain itu, bakteri baik usus meningkatkan sistem kekebalan / sistem imun tubuh, sehingga dapat menurunkan kerentanan terhadap infeksi.
Anti-oksidan merupakan zat yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas secara terus menerus diproduksi oleh tubuh dan bersifat merusak sel, namun kadarnya ditekan apabila anti-oksidan dalam darah cukup. Penelitian menunjukkan konsumsi anti-oksidan dari bahan makanan atau minuman lebih baik dibandingkan konsumsi anti-oksidan dari tablet suplemen. Teh merupakan minuman yang memiliki kadar anti-oksidan yang tinggi. Teh mengandung anti-oksidan golongan polyphenol, termasuk didalamnya: cathechins.
Baca Juga: Manfaat Fiber untuk Kesehatan Organ Pencernaan
Salah satu produk fermentasi kombucha antara lain asam asetat, yang umumnya ditemukan dalam cuka. Asam asetat dapat membunuh atau menekan pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik / probiotik. Kombucha yang terbentuk dari teh hitam atau teh hijau memiliki efek anti-bakterial yang kuat, terutama terhadap infeksi bakteri dan Candida.
Proses fermentasi oleh ragi juga akan menyebabkan terjadinya pembentukan vitamin C dan vitamin B kompleks seperti tiamin, riboflavin, niacin, asam folat, vitamin B6 dan B12. Penelitian menunjukkan, konsumsi kombucha 240 ml per hari (1 porsi Kombucha) dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 harian, sehingga membantu dalam menjaga kesehatan saraf dan mencegah terjadinya anemia. Vitamin C pada Kombucha dapat digunakan sebagai antioksidan.
Risiko penyakit jantung meningkat pada pasien dengan kadar kolesterol LDL (low density lipoprotein) yang tinggi dan pasien diabetes melitus. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan Kombucha dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan membantu pengaturan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus, namun pada manusia masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Sebuah studi pada subyek manusia menunjukkan adanya efek mudah kenyang pada pasien yang diberikan Kombucha, dan dapat menyebabkan terjadinya penurunan berat badan dan menurunkan risiko terjadinya gangguan metabolik dan penyakit jantung.
Kombucha dibuat dengan melakukan fermentasi teh dan gula oleh suatu simbiotik yang dikenal dengan SCOBY (Symbiotic Colony of Bacteria and Yeast). Daun teh dimasukan ke dalam air mendidih, dicampur dengan gula sebanyak 5-15%. Kemudian biarkan selama 10 menit, kemudian daun teh dipisahkan dari wadah. Air teh didinginkan pada suhu ruangan dan dan tambahkan 10% dari Kombucha lain yang baru difermentasi sebelumnya, kemudian diinkubasi pada suhu ruangan selama 6-12 hari.
Baca Juga: Manfaat Teh Daun Jati Cina untuk Kesehatan
Bila dikonsumsi dengan benar, Anda akan mendapatkan manfaat kesehatan Kombucha. Untuk Kombucha yang dibuat sendiri (homemade), pastikan wadah tidak mudah rusak atau tidak mengandung zat kimia atau logam seperti timbal, yang dapat masuk ke dalam minuman. Kombucha paling baik dibuat dengan wadah kaca yang dapat dibersihkan sebelum digunakan. Saat membuat Kombucha, pastikan temperatur sudah sesuai dan gunakan peralatan yang bersih untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri. Sampai saat ini, belum ada rekomendasi baku untuk berapa banyak konsumsi Kombucha yang disarankan setiap harinya. Beberapa literatur menyebutkan konsumsi satu sampai dua gelas ~240 ml Kombucha setiap harinya, dapat diterapkan bagi kebanyakan orang.
Konsumsi Kombucha yang terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, serta perut kembung, kelebihan kalori akibat kandungan gula dalam Kombucha, erosi gigi akibat efek asam asetat yang ada di dalam Kombucha, dan walaupun kadar kafein pada Kombucha lebih sedikit dibandingkan teh hitam atau teh hijau biasa, konsumsi Kombucha yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan kafein dalam tubuh sehingga dapat menimbulkan gejala cemas, gelisah, dan mengganggu tidur.
Baca Juga: Manfaat Teh Hijau bagi Kesehatan
Kombucha, minuman yang sedang tren saat ini, ternyata memiliki berbagai efek kesehatan bila dikonsumsi dan dibuat dengan benar. Konsumsi Kombucha sebanyak satu sampai dua gelas setiap harinya dapat membantu meningkatkan kesehatan, namun bila berlebihan justru dapat menimbulkan efek samping yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Article Reviewed by dr. Angelina Yuwono
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics