
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Tanaman manjakani (Quercus infectoria), yang banyak ditemukan di belahan bumi bagian utara dan beberapa daerah tropis, merupakan anggota famili Fagaceae dan mempunyai beragam manfaat. Kelompok tanaman Quercus ini sebagian dimanfaatkan dalam industri farmasi dan makanan. Buahnya juga dapat diolah menjadi bahan campuran tepung dan roti. Salah satu bagian penting pada tanaman yang dapat tumbuh hingga 2 meter ini adalah bagian gall (oak gall) atau tonjolan yang besar, berbentuk bulat, dengan diameter dapat mencapai 4 cm. Karakteristik oak gall ini berwarna abu-abu kecoklatan atau hitam di bagian luar dan berwarna kuning di bagian dalam, tidak berbau dan terasa pahit. Tonjolan ini terbentuk karena interaksi tanaman dengan sengatan serangga.
Baca Juga: 10 Manfaat Ginseng Untuk Kesehatan Tubuh
Manjakani mengandung fitokemikal (phytochemical) yang beragam dan mempunyai manfaat kesehatan. Kandungan utamanya adalah tanin yang mempunyai nilai tinggi, ditambah dengan adanya saponin, sterol, beberapa komponen fenol, dan flavonoid. Manfaat kesehatan tanaman ini antara lain:
Kandungan fitofarmakan dalam manjakani mempunyai efek antimikroba khususnya untuk bakteri Gram positif. Pada beberapa studi juga menunjukan adanya aktivitas antimikroba yang baik untuk menunjang perbaikan pada gigi berlubang atau karies dentis.
Keputihan pada wanita dapat merupakan proses normal (fisiologis) atau tidak normal (patologis). Keputihan fisiologis biasanya dipengaruhi oleh hormonal dan dapat dijumpai pada awal atau akhir menstruasi dan masa subur, ditandai dengan lendir jernih yang tidak berbau dan berwarna. Keputihan patologis, seperti bacterial vaginosis (BV) diakibatkan adanya pertumbuhan kuman yang berlebihan di area vagina. Gejalanya dapat berupa cairan berwarna abu atau putih dan berbau amis, juga menimbulkan rasa gatal dan perih di vagina. Studi menunjukan penggunaan krim oak gall ini bermanfaat untuk membantu mengatasi keputihan akibat bacterial vaginosis.
Manjakani, dalam bentuk oles, mempunyai efek merangsang kontraksi otot polos vagina saat berhubungan seksual dan membantu lubrikasi. Vagina yang kering menyebabkan timbulnya dispareunia yaitu nyeri hebat saat berhubungan dan dengan lubrikasi yang cukup dapat membantu mengatasi kondisi ini.
Infeksi akibat jamur Candida di vagina, atau kandidiasis vulvovaginal, menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman di area kewanitaan, ditambah dengan sekret atau lendir kental keputihan. Jamur ini juga menimbulkan bercak-bercak merah dan gatal pada kulit di sekitarnya. Penelitian di laboratorium menunjukan potensi manjakani dalam membantu mengatasi infeksi Candida.
Baca Juga: Mengenal 8 Manfaat Madu Angkak
Eksperimen dengan ekstrak manjakani menunjukan hasil positif pada pengobatan tikus dengan infeksi amuba (Entamoeba histolytica). Pada studi ini kelompok tikus yang mendapat ekstrak manjakani menunjukan tingkat kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol tanpa terapi apapun. Namun tetap diperlukan penelitian kembali untuk mengevaluasi efek dan toksisitasnya untuk penggunaan pada manusia.
Quercus infectoria mempunyai efek antioksidan yang baik dalam melawan radikal bebas. Seperti diketahui bersama, radikal bebas ini memicu berbagai permasalahan pada tubuh kita salah satunya kanker. Dengan kandungan antioksidannya, manjakani dapat digunakan sebagai tambahan dan pelengkap dalam pengobatan kanker.
Penelitian eksperimental pada hewan menunjukan ekstrak manjakani membantu meningkatkan aktivitas enzim catalase dan superoxide dismutase yang berperan penting dalam mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, kandungan antioksidan juga turut berperan dalam proses ini.
Kandungan tanin dalam manjakani berpotensi digunakan sebagai tambahan obat antinyeri. Pada penelitian dengan hewan menunjukan efek yang cukup baik dalam mengatasi nyeri dan mempercepat respons terhadap rangsangan nyeri.
Penyakit neurodegeneratif yang mempengaruhi sistem syaraf manusia, seperti Alzheimer (demensia atau pikun), Parkinson, tumor otak dan sebagainya, dapat menyebabkan gangguan pada kemandirian seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Studi menunjukan penggunaan ekstrak manjakani dapat menghambat aktivitas enzim acetylcholinesterase dan menjaga progresivitas penyakit Alzheimer sehingga dapat meredakan gejalanya.
Beberapa penelitian menunjukan efek perlindungan manjakani terhadap bahan yang dapat merusak hati (hepatotoksik), selain itu juga mempunyai efek perlindungan secara langsung (hepatoprotektif).
Selain manfaat-manfaat tersebut, kandungan mikronutrien dalam manjakani seperti kalsium, fosfat, kalium, dan magnesium dapat membantu menjaga kesehatan tulang. Ekstraknya juga menunjukan efek menurunkan gula darah.
Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Daun Suji sebagai Tanaman Herbal
Manjakani biasanya diolah sebagai jamu atau suplemen tradisional, ada pula pengolahan dalam bentuk teh. Ekstrak dalam bentuk krim dapat digunakan sebagai obat oles. Meskipun kandungan dan manfaat manjakani cukup menjanjikan dan sudah digunakan sebagai salah satu pengobatan herbal, masih diperlukan penelitian lebih lanjut yang lebih besar untuk mengevaluasi efek penggunaan manjakani dalam membantu mengatasi beragam penyakit. Penggunaannya tentu tidak menggantikan pengobatan medis dan perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang merawat.
dr. Eduard Leonid adalah seorang dokter umum lulusan Universitas Airlangga Surabaya tahun 2011. Penulis saat ini bekerja sebagai dokter tetap di RS SMC Telogorejo Semarang.
Afzali, E., siahposh, A., Haghighi‐Zadeh, M. H., Farajzadeh, A., & Abbaspoor, Z. (2020). The effect of Quercus (Oak Gal) vaginal cream versus metronidazole vaginal gel on bacterial vaginosis: A doubleblind randomized controlled trial. Complementary Therapies in Medicine, 52, 102497. https://doi.org/10.1016/j.ctim.2020.102497
Jain, M., Chahar, P., Jain, V., Sharma, A., & Yadav, N. (2019). Role of Quercus infectoria in health and oral health -A Review. International Journal of Green Pharmacy, 13(3), 180.
Lorzadeh, N., Sepavand, F., Soleimaninezhad, M., & Kazemirad, N. (2016). The Effect of Extract of Oak Gall for Vaginal Tightening and Rejuvenation in Women with Vaginal Relaxation. Open Journal of Obstetrics and Gynecology, 06(13), 879–887. https://doi.org/10.4236/ojog.2016.613106
Mahboubi, M. (2020). Quercus infectoria fruit hulls and galls and female genital disorders. Clinical Phytoscience, 6(1), 44. https://doi.org/10.1186/s40816-020-00194-9
Soltanifard, R., Nahidi, F., Mojab, F., & Birjandi, M. (2021). The effect of Quercus infectoria pair cream on the severity of episiotomy pain in nulliparous women. Journal of Herbmed Pharmacology, 10(4), 401–407. https://doi.org/10.34172/jhp.2021.47
Taib, M., Rezzak, Y., Bouyazza, L., & Lyoussi, B. (2020). Medicinal Uses, Phytochemistry, and Pharmacological Activities of Quercus Species. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine : ECAM, 2020, 1920683. https://doi.org/10.1155/2020/1920683
Zin, N. N. I. N. M., Rahimi, W. N. A. W. M., & Bakar, N. A. (2019). A Review of Quercus infectoria (Olivier) Galls as a Resource for Anti-parasitic Agents: In Vitro and In Vivo Studies. The Malaysian Journal of Medical Sciences : MJMS, 26(6), 19–34. https://doi.org/10.21315/mjms2019.26.6.3
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics