
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Teh merupakan minuman terbanyak kedua yang dikonsumsi oleh seluruh orang di dunia, setelah air mineral. Seluruh jenis teh di seduh dari daun yang bernama Camellia sinensis. Level dari oksidasi daun tersebutlah yang menentukan berbagai macam jenis teh.
Teh hijau merupakan jenis teh tanpa oksidasi, yang melalui paling sedikit proses dibandingkan dengan jenis teh yang lainnya. Oleh karena itu, teh hijau memiliki manfaat antioksidan yang tinggi dan juga kandungan polyphenol. Teh hijau dibuat dengan cara dikukus dan disangrai, kemudian dikeringkan. Teh hijau tidak melalui proses fermentasi, sehingga dapat mempertahankan molekul polyphenol.
Teh hijau terdiri dari komposisi yang kompleks: protein (15-20% dari berat kering), dimana mengandung sejumlah enzim yang dipecah yaitu asam amino (1-4% berat kering) seperti theanine, asam glutamate, trytiophan, glycine, serine, asam aspartate, dll; karbohidrat (5-7% berat kering) seperti selulosa, pektin, glukosa, fruktosa, dan sukrosa; mineral dan elemen lain (5% berat kering) seperti kalsium, magnesium, kromium, besi, tembaga, zink, selenium, natrium, dll; dan bentuk lemak seperti sterol, vitamin (B,C,E), dasar xantin (kafein), pigmen, dan muatan mudah menguap. Oleh karena kandungannya akan mineral, banyak studi yang meneliti kadar mineral di dalam teh.
Baca juga: Kenali Manfaat Teh Daun Tin untuk Lambung AndaKenali Manfaat Teh Daun Tin untuk Lambung Anda
Berbagai studi menggunakan hewan coba dan studi terhadap manusia menyimpulkan berbagai efek teh hijau bagi kesehatan. Antioksidan merupakan salah satu komponen yang berkontribusi memberikan manfaat bagi kesehatan. Antioksidan memiliki manfaat untuk meningkatkan fungsi otak, berperan dalam penurunan kadar lemak, memiliki fungsi proteksi terhadap kanker, serta menurunkan risiko penyakit jantung.
Simak beberapa manfaat teh hijau kesehatan:
1. Memiliki komponen bioaktif: Teh hijau bukan hanya merupakan minuman yang menyegarkan, tetapi memiliki kadar polyphenol yang tinggi, yaitu komponen alami yang berperan dalam mengurangi inflamasi dan membantu melawan kanker. Teh hijau mengandung catechin yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yang merupakan antioksidan alami untuk mencegah kerusakan sel dengan cara mengurangi pembentukan radikal bebas di dalam tubuh.
2. Meningkatkan fungsi otak: Selain bermanfaat untuk mencegah kantuk, teh hijau juga menstimulasi fungsi otak, melalui kandungan kafein di dalamnya. Kandungan kafein di dalam teh hijau tidak sebanyak kopi, namun cukup untuk memberikan respon. Kafein bekerja denban menghambat neurotransmitter adenosine, sedangkan kafein meningkatkan konsentrasi neurotransmitter yang memicu neuron, seperti dopamine dan norepinephrine. Bukan hanya kafein, teh hijau juga memiliki kandungan L-theanine yang meningkatkan aktivitas neurotransmitter inhibisi GABA, yang memiliki efek anti cemas. Kombinasi kafein dan L-theanine bekerja sinergis, dan memiliki efek kuat untuk meningkatkan fungsi otak.
3. Meningkatkan pembakaran lemak: Efek teh hijau dalam meningkatkan metabolisme tubuh saat ini masih di teliti. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ekstrak teh hijau membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan oksidasi lemak. Efek ini didapatkan melalui kafein yang meningkatkan performa fisik dengan memobilisasi asam lemak supaya digunakan menjadi energi. Namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa teh hijau tidak meningkatkan metabolisme.
Baca juga: Khasiat Teh Hijau untuk Diet yang Optimal
4. Antioksidan menurunkan risiko kanker: Kanker disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Kerusakan oksidatif memicu terjadinya inflamasi yang kronis, termasuk kanker. Teh hijau mengandung antioksidan yang berfungsi untuk mencegah kerusakan oksidatif.
5. Melindungi otak dari penuaan: Beberapa studi terhadap kandungan catechin di dalam teh hijau menunjukkan efek protektif terhadap neuron pada penelitian hewan, sehingga berpotensi untuk mengurangi risiko demensia.
6. Meningkatkan kesehatan mulut: Catechin dapat menekan pertumbuhan bakteri, salah satunya ialah bakteri Streptococcis mutans dai dalam mulut yang menyebabkan pembentukan plak, sehingga berpotensi menurunkan risiko infeksi.
7. Membantu mencegah diabetes tipe 2: Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin ataupun ketidakmampuan membentuk insulin, sedangkan teh hijau dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan akhirnya mengurangi gula darah.
8. Membantu mencegah penyakit kardiovaskular: Salah satu faktor risiko dari penyakit jantung ialah tingginya kadar kolesterol LDL. Komponen antioksidan dalam teh hijau dapat melindungi partikel LDL dari proses oksidasi.
9. Membantu menurunkan berat badan: kemampuan teh hijau dalam meningkatkan metabolisme membantu menurunkan lemak tubuh sehingga berpotensi dalam menurunkan berat badan.
10. Membantu meringankan kondisi kulit inflamasi: Penelitian 2019 menyebutkan bahawa ekstrak teh hijau berperan dalam kosmetik. Ekstrak teh hijau memberikan respon anti inflamasi ketika digunakan secara topikal
Penulis : dr. Madelina Serenita
Chacko, S. M. (2010). Beneficial effects of green tea: A literature review. Chinese Medicine.
Gunnars, K. (2020, April 6). 10 Evidence-Based Benefits of Green Tea. Retrieved from Healthline: https://www.healthline.com/nutrition/top-10-evidence-based-health-benefits-of-green-tea
Ware, M. (2021, May 18). What are the health benefits of green tea? Retrieved from Medical News Today: https://www.medicalnewstoday.com/articles/269538#_noHeaderPrefixedContent
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics