
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia. Diperkirakan hingga 17,9 juta jiwa meninggal karena penyakit jantung pada tahun 2019, di mana jumlah ini merepresentasikan 32% dari jumlah kematian di seluruh dunia. Dari 17 juta kematian pada usia di bawah 70 tahun, yang disebabkan penyakit yang tidak menular, 38% nya disebakan penyakit jantung. Di Indonesia sendiri pada tahun 2018 menunjukan penyakit jantung menyumbang 1,5% dari seluruh penyakit di Indonesia. Penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit jantung dengan angka tertinggi, di mana terjadi peningkatan kasus dari tahun ke tahun, dengan angka kejadian pada 1.655 per 100.000 penduduk di dunia dan diperkirakan akan meningkat hingga 1.845 per 100.000 penduduk pada tahun 2030.
Penyakit jantung koroner disebabkan adanya timbunan plak di dinding pembuluh darah koroner jantung, yang menyebabkan penyempitan dan gangguan pasokan aliran darah ke jantung. Plak ini terbentuk dari timbunan lemak, khususnya kolesterol, dan beberapa substansi lain. Plak yang semakin banyak membuat pembuluh darah koroner semakin sempit hingga buntu dan tersumbat total. Hal ini akan menimbulkan gejala seperti nyeri dada kiri (merata di sekitar jantung, yang tidak dapat ditunjuk jari) dan sesak napas.
Beberapa faktor risiko yang dapat mempercepat timbunan plak antara lain kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas fisik dan olahraga, pola makan yang tidak sehat, dan merokok. DI mana faktor-faktor tersebut juga berkontribusi pada meningkatnya kadar kolesterol darah dan juga menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hal-hal tersebut juga diperburuk dengan paparan radikal bebas atau oksidan yang tinggi, baik yang masuk dari luar tubuh maupun yang terbentuk di dalam tubuh. Kesemuanya ini dapat dimodifikasi dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi.
Beberapa jenis bahan makanan telah diteliti untuk mengetahui kandungan dan nilai gizinya. Salah satunya adalah teh hitam. Tidak hanya rendah gula dan rendah kalori, kandungan polifenol dalam teh hitam merupakan antioksidan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Selain itu, dalam teh hitam juga terkandung mineral-mineral yang penting untuk tubuh, seperti kalium, kalsium, juga vitamin B dan C. Kandungan zat-zat gizi ini membuat teh hitam mempunyai banyak manfaat, antara lain:
Kolesterol, khususnya LDL (‘kolesterol jahat’) merupakan sumber utama terbentuknya plak di pembuluh darah koroner jantung. Suatu studi menunjukkan bahwa konsumsi teh hitam secara rutin dapat menurunkan kolesterol LDL hingga 11%.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol akan menyebabkan kerusakan organ-organ penting di tubuh kita, seperti jantung, ginjal, mata, dan otak. Perubahan gaya hidup memegang peranan penting dalam menurunkan tingkat tekanan darah seseorang. Suatu studi menunjukan konsumsi teh hitam dapat membantu menurunkan tekanan darah sesorang, ditambah dengan perubahan gaya hidup maka akan mendaptatkan hasil yang optimal.
Penyakit jantung juga dapat timbul akibat gula darah yang berlebihan. Tingginya kadar gula darah ini sangat mengganggu kesehatan. Selain penyakit jantung, gula darah berlebih juga memperburuk diabetes, dan menyebabkan gangguan ginjal dan organ vital lain. Teh hitam memiliki kadar gula yang sangat rendah, dan dapat membantu meningkatkan kinerja insulin (hormon yang berfungsi menurunkan gula darah).
Kombinasi ketiga hal tersebut ditambah dengan perubahan gaya hidup seperti berolahraga secara teratur, menurunkan berat badan, dan berhenti merokok dapat membuat kondisi tubuh menjadi lebih sehat dan dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit, terutama penyakit jantung.
Baca juga: Khasiat Teh Hijau untuk Diet yang Optimal
Enloe, A. (2018, May 16). 10 Evidence-Based Health Benefits of Black Tea. Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/black-tea-benefits
Khan, M. A., Hashim, M. J., Mustafa, H., Baniyas, M. Y., Al Suwaidi, S., AlKatheeri, R., Alblooshi, F., Almatrooshi, M., Alzaabi, M., Al Darmaki, R. S., & Lootah, S. (2020). Global Epidemiology of Ischemic Heart Disease: Results from the Global Burden of Disease Study. Cureus, 12(7), e9349. https://doi.org/10.7759/cureus.9349
Senoner, T., & Dichtl, W. (2019). Oxidative Stress in Cardiovascular Diseases: Still a Therapeutic Target?. Nutrients, 11(9), 2090. https://doi.org/10.3390/nu11092090
CDC. (2021). Heart Disease: Coronary Artery Disease. CDC. https://www.cdc.gov/heartdisease/coronary_ad.htm
WHO. (2021, June 11). Cardiovascular diseases (CVDs). WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics