
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Pembengkakan di kelopak mata dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, tumor, alergi, dan sebagainya. Setiap penyebab tersebut berbeda dari proses terjadinya yang membuat mata bengkak hingga cara penanganannya. Infeksi pada mata seperti radang selaput mata (konjungtivitis), bintitan (hordeolum) sederhana sampai yang terinfeksi (kalazion) disebabkan adanya pertumbuhan mikroba di kelopak mata (virus, bakteri, jamur, atau kombinasi ketiganya), tumor atau benjolan di mata juga dapat membuat mata menjadi bengkak. Manifestasi alergi selain di kulit seperti bentol-bentol dan gatal, juga dapat terjadi pada mata dan menyebabkan bengkak.
Mata merupakan organ yang mudah teriritasi karena banyaknya kontak dengan lingkungan, sehingga tubuh mempunyai mekanisme imunologi (pertahanan) yang sangat aktif di area tersebut dan cepat bereaksi dengan adanya alergen (zat yang menyebabkan alergi). Alergi pada mata, dalam hal ini konjungtivitis alergi (allergic conjunctivitis), merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak ditemukan dengan angka kejadian bervariasi di setiap negara. Studi pada penduduk Jepang menunjukan angka kejadian 17% hingga 30% pada usia 6-15 tahun. Di Amerika Serikat angka kejadian bahkan mencapai 40% populasi. Konjungtivitis alergi biasanya juga muncul bersama dengan bentuk alergi yang lain seperti rinitis alergi, ekzema, alergi makanan, asma, dan sebagainya.
Baca Juga: Ciri-ciri Mata Anda Mengalami Rabun Jauh
Alergi pada mata mempunyai gejala yang bervariasi dari gejala ringan sampai berat, yaitu:
Adanya paparan alergen pada mata membuat tubuh melepaskan imunoglobulin E (IgE) dan degranulasi sel mast, melepaskan histamin yang menimbulkan rasa gatal.
Timbunan cairan akibat proses peradangan dan alergi menyebabkan kelopak mata menjadi bengkak.
Mediator-mediator inflamasi akibat adanya reaksi alergi di mata menyebakan mata menjadi merah seperti iritasi dan aktivasi kelenjar air mata sehingga produksinya bertambah.
Aktivasi sel radang di mata menyebabkan timbulnya rasa panas di tambah dengan rasa gatal yang membuat orang cenderung mengusap mata dan membuat mata terasa panas.
Produksi air mata ditambah dengan infeksi mikroba (seperti bakteri, virus, atau jamur) membuat sekret mata semakin bertambah dan menjadi lebih lengket.
Kondisi yang dikenal dengan allergic shiner ini merupakan kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di kelopak mata sehingga darah di sekitarnya mulai menggumpal dan membuat kulit kelopak mata menjadi lebih gelap dan kebiruan.
Fotofobia merupakan kondisi di mana mata mudah silau dan sensitif terhadap cahaya. Nyeri pada mata juga tidak jarang didapatkan pada kondisi ini.
Pada alergi mata yang sederhana tidak menimbulkan penurunan visus atau tajam penglihatan. Adanya penurunan ini menandakan tingkat alergi yang cukup parah dan adanya kemungkinan kelainan/penyakit lain yang mendasari.
Selain gejala-gejala tersebut untuk memastikan adanya alergi pada mata juga dapat diketahui melalui beberapa pemeriksaan seperti:
Baca Juga: Kenali Gejala Mata Katarak
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikan beberapa alergen di kulit dalam dosis rendah untuk mengetahui reaksi tubuh terhadap zat tersebut.
Kadar eosinofil dan imunoglobulin E (IgE) yang tingg seringkali dijumpai pada orang dengan alergi.
Pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan selaput mata dan diperiksa di laboratorium. Eosinofil yang dominan menandakan adanya alergi pada mata.
Penyebab alergi pada mata cukup bervariasi dan dapat berbeda antara satu orang dengan yang lain. Beberapa zat yang sering menimbulkan alergi antara lain: tungau debu rumah (house dust mite), bulu hewan, serbuk sari bunga, spora jamur, makanan dan obat tertentu.
Faktor risiko seseorang mempunyai alergi ini seperti:
Suatu alergi pada seseorang dapat muncul dalam bentuk beragam, seperti gatal dan muncul ruam di kulit, asma, mata bengkak dan berair, dan sebagainya. Adanya satu jenis alergi pada seseorang membuat orang tersebut juga rentan timbul bentuk alergi yang lain.
Data menunjukkan orang tua dengan alergi mempunyai risiko lebih besar untuk mempunyai keturunan dengan alergi, di mana manifestasi alergi tersebut bisa sama namun juga dapat berbeda. Orang tua dengan riwayat asma dapat mempunyai anak dengan alergi pada kulit (dermatitis atopik) atau pada mata (konjungtivitis alergi).
Polusi udara mengandung banyak radikal bebas dan alergen yang berpotensi memicu timbulnya mata bengkak pada orang-orang yang sensitif yang bahkan tidak mempunyai riwayat alergi sebelumnya.
Alergi yang timbul terus-menerus dan tidak ditangani dapat menyebabkan masalah kesehatan serius berupa syok anafilaktik, yang ditandai dengan nadi cepat, tubuh menjadi dingin, tekanan darah turun, hingga penurunan kesadaran. Berusaha menghindari paparan alergen merupakan pencegahan terbaik.
Mata bengkak akibat alergi dapat diatasi dengan cara:
Filter dalam air purifier dapat menyaring alergen berukuran besar dan mencegah timbulnya mata bengkak akibat alergi khususnya debu rumah atau bulu hewan.
Kompres dingin pada mata dapat membantu meredakan rasa gatal dan panas akibat alergi dan mengurangi bengkak.
Obat tetes mata yang mengandung steroid atau antihistamin dapat digunakan untuk meredakan gejala. Apabila kondisi yang lebih berat dokter akan memberikan steroid dan antihistamin oral.
Baca Juga: Penanganan Mata Katarak
Imunoterapi merupakan terapi yang bertujuan menurunkan sensitivitas sel imun terhadap paparan alergen (desensitisasi) dan dilakukan bila pengobatan yang lain sudah adekuat.
Mata bengkak akibat alergi biasanya dapat mereda dengan sendirinya dan pulih seperti semula, namun pada kondisi yang lebih berat diperlukan penanganan yang lebih adekuat. Komplikasi nya dapat berupa skar atau jaringan parut di kornea dan mengganggu kualitas hidup penderitanya.
dr. Eduard Leonid adalah seorang dokter umum lulusan Universitas Airlangga Surabaya tahun 2011. Penulis saat ini bekerja sebagai dokter tetap di RS SMC Telogorejo Semarang.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics