Beranda > Artikel > Mari Mengenal Apa Itu Rhinitis Alergi dan Ciri-Ciri Penderitanya

Mari Mengenal Apa Itu Rhinitis Alergi dan Ciri-Ciri Penderitanya

Artikel Carevo - apa itu rhinitis alergi adalah

Rhinitis alergi atau dikenal dengan hay fever merupakan peradangan yang terjadi pada selaput hidung dan terdiri dari kumpulan gejala yang diakibatkan karena alergi. Gejala yang dialami antara lain bersin-bersin, gatal pada hidung, sumbatan pada hidung dan juga sekret hidung yang jernih. Kondisi ini sangat umum terjadi dan dapat dialami semua kelompok usia dari bayi sampai lansia. Angka kejadiannya paling tinggi ditemukan pada kelompok usia dekade kedua sampai keempat dan terjadi pada 40% populasi penduduk di dunia.  

Ketika seseorang menderita rhinitis alergi, maka sistem imun tubug mengidentifikasi substansi yang tidak berbahaya sebagai substansi yang berbahaya, sehingga tubuh akan membentuk antibodi terhadap substansi tersebut. Jadi, pada saat tubuh kontak kembali dengan zat tersebut, maka antibodi akan mengirimkan sinyal ke sistem imun tubuh untuk mengeluarkan zat-zat kimia seperti histamin ke dalam pembuluh darah. Keluarnya zat ini yang akan menyebabkan gejala pada penderita rhinitis alergi.

Baca juga: Mengenal apa itu Sinusitis?

 

Faktor Resiko Penderita Rhinitis Alergi 

Berikut beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko terjadinya rhinitis alergi, yaitu : 

  • Memiliki alergi lain atau penyakit asma 
  • Memiliki penyakit eksim atau dermatitis atopik 
  • Memiliki keluarga lain (ayah, ibu atau saudara) yang memiliki alergi atau penyakit asma 
  • Tinggal atau bekerja pada lingkungan yang menyebabkan paparan terhadap alergen seperti bulu hewan atau debu dan tungau 
  • Ibu yang merokok selama satu tahun kehidupan pertama anak 

 

Gejala Penderita Rhinitis Alergi 

Rhinitis alergi dapat didiagnosis dari gejala dan tanda yang ada. Pada penderita yang mengalami rhinitis alergi pada musim tertentu saja, maka gejala yang paling umum adalah bersin-bersin, pilek dan mata yang berair. Pada pasien yang mengalami rhinitis alergi kronis, maka gejala dapat ditambah adanya post-nasal drip atau adanya sekret yang terasa pada pangkal hidung dan terasa mengganjal, hidung terasa tersumbat sepanjang hari dan keluar sekret dari hidung terus menerus. Tanda yang dapat dilihat antara lain bernapas melalui mulut karena hidung yang tersumbat, sering membersihkan tenggorokan dan ingin membuang sekret tenggorokan, Adanya nasal crease atau adanya garis mendatar dengan warna lebih gelap atau terang pada hidung karena rasa gatal sehingga hidung menjadi sering digosok dan adanya allergic shiners atau warna bawah mata yang gelap juga menandakan rhinitis alergi.  

 

Selain itu, pemeriksaan lain yang dapat digunakan untuk mendiagnosis rhinitis alergi antara lain : 

1. Pemeriksaan rhinoskopi anterior 

Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan oleh dokter untuk menilai struktur anatomi dalam hidung, apakah ada kelainan anatomi pada hidung, adanya polip atau apakah ada tanda-tanda yang menunjukkan rhinitis alergi.

2. Pemeriksaan darah  

Pemeriksaan darah digunakan untuk mendeteksi adanya IgE terhadap alergen spesifik. Pada rhinitis alergi, maka akan terjadi peningkatan kadar igE pada darah sebagai penanda adanya reaksi alergi terhadap suatu zat.

3. Skin test untuk alergi 

Skin test ini memiliki sensitivitas yang lebih baik daripada pemeriksaan darah, karena akan langsung menggunakan alergen untuk memicu reaksi alergi, dan dapat menilai alergen apa saja yang dapat membuat seseorang alergi. Namun terdapat beberapa kontraindikasi untuk pemeriksaan ini seperti dengan penyakit asma yang tidak terkontrol, penyakit kardiovaskular tidak stabil dan juga jika sedang hamil.

 

Pemeriksaan radiografi seperti foto polos, CT scan ataupun MRI tidak direkomendasikan karena tidak dapat mendeteksi penyakit ini. Pemeriksaan ini hanya dilakukan untuk menyingkirkkan kemungkinan diagnosis lain seperti sinusitis atau adanya kelainan anatomis dalam rongga hidung. 

 

Personal Health Record Carevo

 

Perbedaan Rhinitis Alergi dan Non-Alergi 

Perbedaan utama dari rhinitis alergi dan non-alergi adalah penyebab munculnya gejala. Pada rhinitis alergi, maka paparan alergen atau zat pemicu alergi seperti tungau, zat kimia, debu, bulu hewan yang akan membuat gejala timbul. Namun, pada rhinitis non-alergi, gejala muncul karena adanya infeksi, gangguan anatomis dari dalam hidung dan juga faktor lingkungan. Selain itu, berikut adalah hal lain yang dapat membedakan kedua kondisi tersebut: 

– Tanda dan Gejala

Pada rhinitis alergi, gejalanya adalah sekret hidung yang berwarna jernih dan konsistensinya cair dan tidak ada gejala sistemik lain seperti demam, lemas dan penurunan nafsu makan. Pada rhinitis non-alergi, sekret hidung yang dihasilkan memiliki konsistensi cair sampai kental dengan warna kekuningan sampai hijau, lalu terdapat gejala lain seperti demam, nyeri dan lemas.

– Onset atau waktu timbulnya gejala

Waktu timbulnya gejala pun berbeda. Pada rhinitis alergi, maka gejala akan langsung muncul setelah paparan terhadap alergen. Namun pada rhinitis non alergi, maka gejala yang muncul biasanya dalam rentang satu sampai tiga hari setelah terpapar infeksi atau lebih lama jika karena adanya kelainan anatomis dari hidung.

– Durasi penyakit 

Durasi seseorang mengalami gejala penyakit pada rhinitis alergi biasanya hanya saat seseorang terekspos dengan alergen pemicunya, setelah alergen hilang, maka gejala pun akan membaik dengan sendirinya. Pada rhinitis non alergi yang disebabkan infeksi, gejala yang dialami bervariasi tergantung jumlah kuman yang masuk dan juga daya tahan tubuh seseorang. Rata-rata durasinya sekitar tiga sampai tujuh hari. 

 

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

 

Referensi 

1. Akhouri S, House SA. Allergic Rhinitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538186/ 

2. Myers WA. The “Nasal Crease”: A Physical Sign of Allergic Rhinitis. JAMA. 1960 Oct 29;174(9):1204–6.  

3. Wheatley LM, Togias A. Allergic Rhinitis. N Engl J Med. 2015 Jan 29;372(5):456–63.  

4. Allergic Rhinitis (Hay Fever): Symptoms, Diagnosis & Treatment. Cleveland Clinic. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8622-allergic-rhinitis-hay-fever 

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics