
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Komponen peredaran darah manusia atau disebut sistem kardiovaskular, terdiri atas dua unsur kata, yaitu: ‘Kardio’ yang berarti jantung, dan ‘vaskular’ yang berarti pembuluh darah. Ketika kita membahas peredaran darah, jadi komponen yang kita akan bahas dimulai dari jantung, sampai ke seluruh pembuluh darah di tubuh seorang manusia.
Sistem peredaran darah pada manusia secara fungsi terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Inilah organ yang memiliki ototnya sendiri. Organ jantung bertugas untuk memompa darah dari dalam ke luar jantung, dan menerima darah dari luar masuk menuju ruang jantung. Jantung terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu: 2 ruang atrium (serambi) dan 2 ruang ventrikel (bilik).
Arteri merupakan pembuluh darah yang memiliki dinding yang tebal, biasanya kita dapat merasakan denyutnya. Fungsi dari arteri adalah membawa darah mengandung oksigen dan nutrisi dari jantung menuju ke seluruh tubuh, kecuali pada arteri pulmonalis yang membawa darah kotor (mengandung karbondioksida)
Vena merupakan pembuluh darah yang memiliki dinding lebih tipis dibandingkan arteri. Pembuluh vena memiliki ciri khas, yaitu tidak berdenyut. Pembuluh vena ini secara umum membawa darah non oksigen (kecuali vena pulmonalis yang membawa oksigen) dari seluruh tubuh masuk ke dalam jantung.
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah kecil-kecil yang bertugas untuk mengantarkan oksigen, nutrisi ke organ atau struktur tujuan, dan membawa sisa metabolisme dari organ kembali ke jantung.
Kesehatan pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan kualitas pada pembuluh darah dan jantung:
Kemudian terdapat pula faktor lain yang dipengaruhi oleh :
Pertambahan usia meningkatkan faktor risiko terjadinya penyakit jantung maupun serangan stroke.
Laki-laki lebih berisiko dibandingkan wanita menderita penyakit sumbatan di jantung ataupun di pembuluh darah otak.
Kelainan genetika menyebabkan munculnya kelainan lainnya seperti kerusakan pembuluh darah, kelainan pembuluh darah jantung, serta kelainan pada katup-katup jantung.
Baca juga: Gejala Kanker Darah yang Wajib Diketahui Sejak Dini
Pembuluh darah menjadi saluran tubuh kita dalam mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Penyakit atau gangguan pembuluh darah jumlahnya banyak dan bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan seseorang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019, diperkirakan terdapat 17,9 juta orang meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Berikut ini adalah penyakit-penyakit yang bisa terjadi:
Diartikan sebagai pembesaran pembuluh darah (ballooning) dan biasa menyerang arteri.
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan plak di dinding pembuluh arteri. Komponen nya adalah lemak, kolesterol, kalsium, dan faktor-faktor pembangun lain nya.
Serangan jantung disebabkan oleh karena adanya penyumbatan pembuluh koroner yang berfungsi memberikan asupan darah bagi sel-sel jantung itu sendiri. Kondisi kekurangan oksigen pada pembuluh darah jantung menyebabkan yang dinamakan kejadian iskemik.
Stroke merupakan salah satu yang mungkin Anda sering dengar, penyakit ini bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu penyumbatan atau pecah pembuluh darah di otak.
Penyakit ini ditandai adanya pembengkakan pada pembuluh vena yang biasanya dapat dilihat karena muncul di bawah kulit.
Kerusakan pembuluh darah merupakan sesuatu yang bersifat tidak dapat kembali seperti sedia kala, semakin besar kerusakannya, maka akan semakin besar kerusakan yang ditimbulkan nya. Keinginan untuk sehat dan menjaga kesehatan pembuluh darah memerlukan kesadaran orang itu sendiri, lalu apa yang bisa dilakukan? Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan nya:
Salah satu faktor terbesar penyumbang kerusakan pembuluh darah adalah gaya hidup, terkadang dilandaskan ketidaksadaran seseorang, penyakit pembuluh darah maupun jantung tidak bisa dihindarkan. Hindari konsumsi alkohol, merokok, dan makanan berlemak tinggi.
Pada beberapa sumber cobalah melakukan pengecekan secara teratur misal setiap 3 bulan sekali.
Mengonsumsi obat secara teratur merupakan salah satu faktor kunci untuk bisa mencegah kerusakan pembuluh darah.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics