Beranda > Artikel > Menopause Dini: Pengertian, Gejala, dan Cara Menanganinya

Menopause Dini: Pengertian, Gejala, dan Cara Menanganinya

Seperti semua wanita menopause, wanita yang mengalami menopause dini mengalami penurunan kadar estrogen karena ovarium menghentikan sebagian besar produksi hormon ini. Tingkat estrogen yang rendah dapat menyebabkan perubahan pada kesehatan wanita secara keseluruhan dan dapat meningkatkan risiko mereka untuk kondisi medis tertentu, seperti osteoporosis. Risiko kesehatan lain yang terkait dengan hilangnya estrogen termasuk peningkatan risiko kanker usus besar dan ovarium, penyakit periodontal (gusi), kehilangan gigi, dan pembentukan katarak. 

 

Apa Definisi dari Menopause Dini? 

 

Menopause dini terjadi ketika menstruasi wanita berhenti sebelum usia 45 tahun. Kejadian ini bisa terjadi secara alami, atau sebagai efek samping dari beberapa perawatan. Bagi kebanyakan wanita pada umumnya, menopause dimulai antara usia 45 dan 55 tahun.

 

Apa Saja Gejala dari Menopause Dini? 

 

Gejala utama menopause dini adalah periode menstruasi yang menjadi semakin jarang atau berhenti sama sekali tanpa alasan lain (seperti kehamilan). Beberapa wanita mungkin juga mendapatkan gejala menopause khas lainnya, termasuk: 

  1. Muka memerah 
  2. Keringat malam 
  3. Vagina kering dan tidak nyaman saat berhubungan intim 
  4. Sulit tidur 
  5. Suasana hati atau kecemasan yang rendah 
  6. Berkurangnya gairah seks (libido) 
  7. Masalah dengan memori dan konsentrasi 

 

Baca Juga: Mengetahui Penyebab Menstruasi Tidak Teratur

 

Apa Saja Penyebab dari Menopause Dini? 

 

Menopause dini atau prematur dapat terjadi dengan sendirinya tanpa alasan yang jelas, atau dapat terjadi karena operasi, obat-obatan, atau kondisi kesehatan tertentu. Kemungkinan penyebab menopause dini atau prematur dapat mencakup: 

 

1. Riwayat serupa pada keluarga

 

Wanita dengan riwayat keluarga menopause dini atau prematur lebih mungkin untuk mengalami menopause dini atau prematur. 

 

2. Merokok

 

Wanita yang merokok dapat mencapai menopause sebanyak dua tahun lebih awal dibandingkan bukan perokok. Mereka juga mungkin mengalami gejala menopause yang lebih parah. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause dini atau prematur dan merokok meninggal sekitar dua tahun lebih awal daripada wanita yang tidak merokok. 

 

3. Kemoterapi atau perawatan radiasi panggul untuk kanker

 

Perawatan ini dapat merusak indung telur Anda dan menyebabkan menstruasi Anda berhenti selamanya atau hanya untuk sementara waktu. Anda juga mungkin mengalami kesulitan hamil atau tidak bisa hamil lagi. Tidak semua wanita yang menjalani kemoterapi atau radiasi akan mengalami menopause. Semakin muda seorang wanita pada saat kemoterapi atau radiasi, semakin kecil kemungkinan dia untuk mengalami menopause. 

 

4. Pembedahan untuk mengangkat ovarium

 

Operasi pengangkatan kedua indung telur, yang dapat langsung menyebabkan gejala menopause. Menstruasi Anda akan berhenti setelah operasi ini, dan kadar hormon Anda akan turun dengan cepat. Anda mungkin memiliki gejala menopause yang kuat, seperti hot flashes dan hasrat seksual yang berkurang. 

 

5. Operasi pengangkatan rahim

 

Beberapa wanita yang menjalani pengangkatan rahim, dapat mempertahankan indung telur mereka. Jika ini terjadi, Anda tidak akan mengalami menstruasi lagi, dan Anda tidak bisa hamil. Tetapi Anda mungkin tidak akan langsung mengalami menopause karena indung telur Anda akan terus memproduksi hormon. Namun, Anda mungkin mengalami menopause alami satu atau dua tahun lebih awal dari yang diperkirakan. 

 

PHR

 

Bagaimana Cara Diagnosa Menopause Dini? 

 

Untuk mendiagnosis menopause dini, dokter kemungkinan besar akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil darah untuk menyingkirkan kondisi lain, seperti kehamilan dan penyakit tiroid. Mereka juga dapat memesan tes untuk mengukur kadar estradiol Anda. Tingkat estradiol yang rendah, suatu bentuk estrogen, dapat mengindikasikan bahwa ovarium Anda mulai gagal. Ketika kadar estradiol di bawah 30, itu mungkin menandakan bahwa Anda sedang menopause. 

Namun, tes terpenting yang digunakan untuk mendiagnosis menopause dini adalah tes darah yang mengukur hormon perangsang folikel (FSH). FSH menyebabkan ovarium Anda memproduksi estrogen. Ketika ovarium Anda lambat dalam memproduksi estrogen, kadar FSH Anda meningkat. Ketika kadar FSH Anda naik di atas 40 mIU/mL, biasanya itu menandakan bahwa Anda sedang dalam masa menopause. 

 

Baca Juga: Nyeri Haid Ganggu? Kenali Posisi Tidur Untuk Mengurangi Nyeri Haid

 

Apa Saja Faktor Risiko dari Menopause Dini?

 

Kondisi kesehatan tertentu dapat menjadi faktor risiko menopause dini, seperti: 

 

1. Penyakit autoimun

 

Penyakit autoimun seperti penyakit tiroid dan rheumatoid arthritis.  

 

2. HIV dan AIDS

 

Wanita dengan HIV yang infeksinya tidak terkontrol dengan baik dengan obat-obatan dapat mengalami menopause dini. 

 

3. Kromosom/gen yang hilang

 

Wanita yang lahir dengan gen yang hilang atau masalah dengan gen dapat mengalami menopause dini. 

 

4. Sindrom kelelahan kronis

 

Wanita dengan myalgic encephalomyelitis/chronic fatigue syndrome (ME/CFS) mengalami kelelahan ekstrim, kelemahan, nyeri otot dan sendi, kehilangan memori, sakit kepala, tidur yang tidak menyegarkan, dan gejala lainnya. Penelitian telah menemukan bahwa wanita dengan ME / CFS lebih mungkin mengalami menopause dini atau prematur.

 

Baca Juga: Menghilangkan Nyeri Mentruasi

 

Bagaimana Cara Menangani Penyakit Menopause Dini? 

 

Pengobatan utama untuk gejala menopause dan perimenopause adalah terapi sulih hormon (hormone replacement therapy/HRT), yaitu menggantikan hormon yang berada pada kadar rendah. Ada berbagai jenis dan dosis HRT. Menggunakan dosis dan jenis yang dapat meringankan gejala. Berikut beberapa detail HRT: 

 

1. HRT dengan estrogen

 

Estrogen secara eksternal diberikan pada penderita untuk mengurangi efek dari kurangnya produksi estrogen pada menopause. Umumnya dapat berupa: krim kulit, gel atau semprotan untuk dioleskan ke kulit, implan, tablet. 

 

2. HRT dengan progresteron

 

Jika Anda memiliki rahim (rahim), Anda juga perlu mengonsumsi progesteron untuk melindungi lapisan rahim Anda dari efek estrogen dan mengkonsumsi keduanya sehingga disebut dengan kombinasi HRT. 

 

3. Testosteron

 

Jika Anda memiliki dorongan seks yang rendah karena menopause dan HRT tidak memperbaikinya, Anda mungkin dapat pula mengkonsumsi testosteron. 

 Melewati menopause dini bisa jadi sulit dan menjengkelkan. Menopause dini permanen akan mempengaruhi kemampuan Anda untuk memiliki anak secara alami. Namun, Anda mungkin masih dapat memiliki anak dengan menggunakan telur yang disumbangkan dari wanita lain, atau menggunakan telur Anda sendiri jika ada yang disimpan. Ibu pengganti dan adopsi juga bisa menjadi pilihan untuk Anda. Konseling dan kelompok pendukung akan sangat membatu dalam meringankan gejala psikologis yang terjadi.

Lisca

dr. Lisca Namretta

dr.Lisca Namretta

dr. Lisca Namretta lahir di Jakarta 6 Maret 1995. Penulis menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya Jakarta pada tahun 2019.

Okeke T, Anyaehie U, Ezenyeaku C. Premature menopause. Ann Med Health Sci Res. 2013 Jan;3(1):90-5. doi: 10.4103/2141-9248.109458. PMID: 23634337; PMCID: PMC3634232. 

Padubidri VG, Daftary SN, editors. Shaw’s Textbook of Gynecology. 13th edition. New Delhi: Elsevier; 2004. Menopause, premature menopause and post menopausal bleeding; pp. 56–67. 

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics