
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Menurut WHO, satu dari remaja usia 10-19 tahun di seluruh dunia setidaknya pernah atau bahkan sedang mengalami gangguan kesehatan mental dan hal ini merupakan 13% dari permasalahan remaja pada umumnya. Gangguan kesehatan mental yang paling sering dialami oleh anak dan remaja adalah depresi, kecemasan, dan gangguan tingkah laku (behavioral disorders), di mana hal ini merupakan beberapa faktor yang memicu tingginya angka bunuh diri pada anak dan remaja. Suicide (bunuh diri) adalah penyebab kematian remaja tersering keempat.
Remaja merupakan pribadi yang unik dimana mereka sudah bukan anak namun belum dewasa. Masa remaja adalah masa yang sangat penting untuk membentuk kebiasaan sosial dan membangun kecerdasan emosi sehingga dapat menjadi dasar mental yang sehat.
Gangguan kesehatan mental pada umumnya tidak disebabkan satu faktor saja, namun merupakan kombinasi dari beberapa faktor dan berlangsung terus-menerus. Beberapa diantaranya adalah:
Beberapa gangguan kesehatan mental dapat dipengaruhi karena gen tertentu dan riwayat keluarga dengan gangguan yang sama. Namun banyak faktor lain yang juga mempengaruhi manifestasi gangguan tersebut. Memiliki orangtua atau kerabat dengan skisofrenia tidak menjamin bahwa anak akan mengalami hal yang sama dan sebaliknya, tidak adanya anggota keluarga dengan gangguan mental juga tidak menjamin bahwa anak tidak akan mengalami permasalahan secara mental.
Selain genetik, gangguan atau cedera di otak, seperti infeksi otak, trauma karena benturan, atau penyalahgunaan obat, dapat mengganggu perkembangan mental seseorang dan memperburuk kondisi yang sudah ada.
Beban psikologis yang berat seperti kehilangan orang tua, kekerasan seksual, atau tidak diperhatikan oleh orang tua dapat membuat anak dan remaja mengalami gangguan psikis.
Ketimpangan sosial ekonomi antara orang yang satu dengan yang lain dapat menimbulkan perasaan rendah diri, depresi, dan berbagai gangguan mental lainnya. Ditambah dengan adanya diskrimansi dan persekusi membuat tekanan yang dialami seseorang semakin berat. Ketidaksetaraan tingkat pendidikan dan kesehatan juga membuat gap semakin besar. Ada anak yang mampu mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik sehingga orang tua dapat mengetahui adanya permasalahan yang dialami dan sebaliknya, ada orang tua yang menganggap bahwa masalah mental adalah masalah biasa dan tidak perlu diobati. Bullying atau perundungan merupakan faktor yang berkontribusi cukup besar, khususnya dengan perkembangan media sosial yang masif seperti saat ini, di mana seseorang dapat menghina dan merundung orang lain dengan mudah melalui hate speech atau hateful comment.
Gangguan mental yang tidak teratasi dapat memburuk hingga menyebabkan bunuh diri. Dari data yang dirilis oleh WHO, setiap 40 detik ada 1 orang yang meninggal karena bunuh diri dan berkontribusi sebanyak 1,3% dari keseluruhan kematian di seluruh dunia.
Karena tingkat perburukan yang cukup cepat dan akibat yang ditimbulkan dapat fatal, kita perlu mengetahui tanda-tanda dini adanya gangguan mental seperti:
Apabila ada tanda tersebut dapat segera berkonsultasi dengan profesional terkait.
Ada banyak diagnosis penyakit mental, namun beberapa yang paling sering dijumpai pada remaja adalah:
Kecemasan berlebihan di waktu dan tempat tertentu, di mana orang tersebut sulit mengontrol pemikiran dan kecemasan yang timbul. Hal ini bisa memunculkan gejala seperit berdebar-debar, keringat dingin, sesak nafas, pingsan.
Gangguan mood dapat disebabkan karena depresi yang membuat mood menjadi rendah dan munculnya perasaan tidak berdaya dan lemah. Selain itu juga dapat berupa gangguan bipolar, dimana seseorang memiliki periode mood yang baik namun berlebihan dilanjutkan dengan periode mood yang buruk dan mudah marah (irritable).
Gangguan ini ditandai dengan tingkah laku yang melawan hukum dan tidak menghargai hak-hak orang lain secara terus-menerus, mudah marah hingga meledak-ledak, dan sering menolak untuk mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan.
Agar dapat mencegah timbulnya atau bertambahparahnya penyakit mental seseorang, dapat dilakukan beberapa cara, antara lain:
Dengan mental yang sehat dan dipadukan dengan tubuh yang sehat pula dapat mendorong anak dan remaja semakin bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anda
ACOG Committee on Adolescent Health Care. (2017, July). Mental Health Disorders in Adolescents. https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2017/07/mental-health-disorders-in-adolescents
CDC. (2021, June 28). Mental Health. https://www.cdc.gov/mentalhealth/learn/index.htm
Felman, A. (2020, April 13). What is mental health? MedicalNewsToday. https://www.medicalnewstoday.com/articles/154543
MentalHealth.gov. (2022, February 28). Mental Health Myths and Facts. https://www.mentalhealth.gov/basics/mental-health-myths-facts
WHO. (2018, March 30). Mental health: strengthening our response. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response
WHO. (2021, November 17). Adolescent mental health. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics