Molluscum Contagiosum atau Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi virus jinak yang menyerang kulit dan membran mukosa dan sering dijumpai terutama pada anak-anak. Pada orang dewasa penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit ini disebabkan oleh Molluscum Contagiosum Virus yang merupakan anggota dari famili Poxvirus. Penyakit ini mudah menular, namun hanya menyerang kulit dan tidak menyerang organ-organ dalam. Penularan dapat terjadi secara langsung dengan adanya kontak langsung atau bekas sentuhan melalui peralatan yang digunakan bersama.
Angka kejadian moluskum kontagiosum di seluruh dunia diperkirakan sebesar 2% – 8%, dengan kejadian terbanyak sekitar 5% – 18% pada penderita HIV/AIDS.Moluskum kontagiosum bersifat endemis pada komunitas padat penduduk, higiene yang buruk dan daerah miskin. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak, usia dewasa dengan aktivitas seksual aktif dan status imun rendah (imunodefisiensi).
Moluskum kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus poks, dengan gejala klinis berupa bintik kulit (papul) yang di permukaannya terdapat lekukan (delle) berisi massa yang mengandung badan virus (moluskum). Moluskum kontagiosum adalah penyakit yang ringan namun dapat berkembang menjadi penyakit infeksi virus yang menjadi masalah pada anak-anak. Infeksi ini dapat meliputi seluruh tubuh atau hanya pada beberapa bagian tubuh tertentu seperti tangan, kaki, wajah, dan badan sedangkan pada orang dewasa yang penularannya melalui hubungan seksual munculnya gejala biasanya hanya pada daerah kemaluan.
Baca Juga: Ketahui Jenis-Jenis Tambal Gigi
Kelainan kulit pada Moluskum kontagiosum dapat dilihat dengan munculnya bintik atau benjolan kecil pada kulit (papul) berwarna seperti mutiara atau merah seperti daging (flesh colored) yang kemudian dapat membesar, berbentuk kubah yang ditengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak keluar benda putih seperti nasi, yang merupakan ciri khas moluskum kontagiosum.
Ukuran dari papul bervariasi biasanya antara 2-6 mm kadang bisa mencapai 3 cm (giant molluscum). Lokasi munculnya papul pada anak-anak adalah di daerah muka, leher, ketiak, badan dan anggota gerak tubuh. Sedangkan pada orang dewasa di daerah sekitar kemaluan dan sekitar anus. Kelainan kulit bisa bergerombol atau bersusun seperti garis lurus. Kemerahan dan rasa gatal dapat muncul di sekitar kelainan kulit yang muncul, hal ini disebut Moluskum dermatitis.
Moluskum kontagiosum disebabkan oleh lebih dari empat tipe poxvirus yang berhubungan, dengan Molluscum Contagiosum Virus (MCV), yaitu MCV-1 sampai MCV-4, dan varian-variannya. Meskipun penyebaran dari setiap tipe infeksi tidak khas karena beragamnya letak geografis, namun secara global infeksi MCV-1 merupakan yang paling sering terjadi. Pada anak-anak sebagian besar infeksi disebabkan oleh MCV-1.
MCV merupakan poxvirus yang besar, dan berbentuk seperti bata yang bereplikasi dalam sitoplasma pada sel. Terdapat beberapa kesamaan gen dengan poxvirus yang lainnya. Dan biasanya 2-3 gen sama dengan virus vaccinia dan variola. Terdapat empat sub-tipe dari MCV tapi semuanya identik secara klinis dan gejala yang ditimbulkannya. Masa inkubasi MCV adalah sekitar 2-12 minggu.Infeksi oleh MCV dapat terjadi diseluruh dunia.Terdapat 3 kelompok primer yang biasa terinfeksi MCV, yaitu anak-anak, orang dewasa yang aktif secara seksual, dan orang dengan daya imun rendah (imunokompromais), khususnya pada orang dengan HIV. Transmisi MCV paling sering terjadi secara kontak langsung, khususnya jika kulit basah, misalnya infeksi melalui kolam renang.
Baca Juga: Mental Health Adalah: Pengertian, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Menjaganya
Faktor risiko moluskum kontagiosum dapat dibagi berdasarkan dengan jalur transmisinya yaitu melalui kontak kulit langsung dengan orang yang terinfeksi. Pada dewasa muda, moluskum kontagiosum paling sering terjadi akibat penyakit menular seksual atau kegiatan olahraga, antara lain:
Kelainan kulit pada Moluskum kontagiosum biasanya sembuh spontan dalam waktu sekitar 6-9 bulan. Papul biasanya sembuh tanpa bekas luka tetapi terkadang terdapat luka akibat penyusutan kulit. Prinsip pengobatan yang dapat dilakukan adalah mengeluarkan benda yang mengandung badan moluskum (di dalam papul). Dapat dipakai alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik, atau kuret. Cara lain dapat digunakan elektrokauterisasi atau bedah beku dengan gas karbon dioksida atau nitrogen.
Pada kasus Moluskum Kontagiosum yang sulit disembuhkan, penggunaan obat berupa krim imiquimod 5% efektif digunakan pada pasien anak dan dewasa. Cidofovir topical, analog nukleotida yang dapat membunuh virus DNA juga sama efektifnya. Penggunaan pasta silver nitrat 40% atau asam salisilat 15-20% dengan penggunaan satu atau dua kali seminggu dapat mempercepat penyembuhan. Phenol dan kantaridin 0,9% efektif digunakan pada kelainan kulit yang luas dan berat. Penelitian lain menunjukkan penggunaan potassium hydroxide (KOH) 10% dan 15% dapat dijadikan terapi alternatif, dimana terdapat keuntungan berupa mudah untuk digunakan, efek samping kecil, dan tidak mahal.
Baca Juga: Norepinephrine Adalah: Pengertian, Efek Samping Fungsi, dan Manfaatnya
CMX-001 atau dikenal juga sebagai cidofovir konjugasi lipid adalah antivirus yang dapat melawan virus DNA double stranded, seperti variola, cowpox, dan vaccinia. CMX-001 dapat diminum secara obat minum lainnya dan ketika sudah diserap dalam tubuh maka zat aktifnya akan masuk ke dalam sel, cidofovir di dalam sel akan diubah menjadi cidofovir difosfat yang cara kerjanya adalah menghambat pembentukan DNA virus.
Kuretase dan krioterapi menjadi pilihan sebagai prosedur bedah dalam menangani Moluskum kontagiosum, bagaimanapun juga kedua pilihan tersebut perlu dipertimbangkan. Laporan lain menunjukkan elektrofulgurasi disertai kuretase efektif untuk mengatasi kelainan kulit yang luas dan jumlahnya banyak. Krioterapi dengan nitrogen cair dilaporkan juga efektif tetapi prosedurnya cukup menimbulkan rasa sakit dan diulang dalam interval 3-4 minggu sampai kelainan kulit akibat Moluskum kontagiosum menghilang.
Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Artikel Ditulis Oleh:
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics