Beranda > Artikel > Mengenal Apa Itu Monkeypox Virus

Mengenal Apa Itu Monkeypox Virus

monkeypox virus

Pernahkah Anda mendengar tentang monkeypox virus? Monkeypox virus ini lebih dikenal dengan cacar monyet dan akhir-akhir ini sedang menjadi perbincangan serius di kalangan medis.

WHO mengatakan bahwa virus ini sudah mencapai lebih dari 1.600 kasus selama pertengahan tahun 2022 di berbagai negara dan bahkan ada indikasi bahwa masih banyak kasus terduga monkeypox yang belum terdeteksi. Virus ini bahkan dapat menyebabkan kematian dan terdata setidaknya ada 72 orang yang meninggal karena monkeypox virus.

Mengingat seriusnya dampak yang ditimbulkan oleh penyakit monkeypox virus, Anda perlu memahami penyakit ini secara lebih mendalam. Anda dapat langsung menyimak pembahasan lengkapnya di bawah ini mulai dari penyebab, gejala, proses penularan, cara menghindari, hingga cara mengobati monkeypox virus.

Apa Itu Monkeypox Virus?

Monkeypox virus termasuk ke dalam virus yang penyebarannya berasal dari hewan ke manusia (zoonosis). Virus ini ditemukan pertama kali di Kongo, Afrika Selatan pada tahun 1970 saat hewan pertama yang menularkan virus ini adalah monyet. Oleh karena itu, virus ini dinamai dengan monkeypox.

Sekilas pembahasan ilmiah yang mungkin dapat menjadi referensi bagi Anda, virus monkeypox dapat digolongkan ke dalam genus Orthopoxvirus yang merupakan famili dari Poxviridae. Seluruh virus yang termasuk ke dalam spesies Orthopoxvirus disebabkan oleh infeksi virus variola.

Baca Juga: Gejala Virus Omicron yang Penting untuk Anda Ketahui

Apa Saja Penyebab Monkeypox Virus?

Monkeypox virus disebabkan oleh infeksi virus variola yang ditularkan melalui hewan kepada manusia. Hewan yang dimaksud di sini tidak hanya monyet, namun juga hewan liar lainnya seperti tikus dan tupai.

Lalu, bagaimana monkeypox virus ini dapat menular ke manusia? Berikut ini, ada 3 penyebab yang dapat menjelaskan bagaimana monkeypox dapat menular ke kita.

1. Luka yang Terbuka

Kulit dengan luka yang terbuka rentan terhadap segala jenis infeksi dan virus. Monkeypox virus akan sangat mudah masuk ke dalam tubuh kita melalui luka yang terbuka.

2. Mukosa (Air Liur)

Air liur atau mukosa juga menjadi media penularan monkeypox virus. Jadi, apabila ada seseorang yang tergigit oleh hewan yang sudah terinfeksi monkeypox virus, maka dia akan berpotensi tertular oleh virus tersebut.

3. Saluran Pernapasan

Monkeypox virus juga dapat menyebar melalui saluran pernapasan. Anda harus menjaga jarak aman saat berada dekat dengan hewan liar agar tidak tertular virus ini.

Apa Saja Gejala Monkeypox Virus?

Gejala monkeypox virus terlihat mirip dengan gejala cacar pada umumnya, hanya saja ada tambahan gejala lainnya, seperti:

  • Demam
  • Rasa lemas
  • Sakit kepala atau pusing
  • Nyeri otot
  • Menggigil
  • Terdapat pembengkakan pada kelenjar getah bening
  • Muncul ruam

Gejala-gejala di atas akan muncul kira-kira 5 hingga 12 hari, terhitung sejak terinfeksi monkeypox virus. Untuk gejala awalnya yaitu ruam akan terlihat pada 1 sampai 3 hari pertama.

Baca Juga: Penyebab Sinusitis, Penyakit Radang Hidung

Bagaimana Proses Penularan Monkeypox Virus?

Seperti yang telah disampaikan di atas, monkeypox merupakan virus yang ditularkan melalui hewan kepada manusia. Penularan ini dapat terjadi melalui berbagai cara mulai dari udara, air liur, hingga kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi monkeypox virus saat memiliki luka yang terbuka.

Lalu, apakah virus ini dapat menular antara manusia dengan manusia? Virus ini dapat menyebar antara manusia dengan manusia ketika terjadi kontak erat dengan penderita monkeypox virus. Penularannya pun kurang lebih sama yaitu melalui udara, air liur, kontak fisik, dan lainnya. Selain itu, ibu hamil juga dapat menularkan virus ini kepada janin melalui plasenta.

Bagaimana Cara Menghindari Monkeypox Virus?

Untuk menghindari monkeypox virus, ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Menghindari Kontak Langsung dengan Hewan yang Terinfeksi

Cara pertama untuk menghindari monkeypox virus adalah dengan menjaga jarak aman antara Anda dengan hewan yang sedang terinfeksi. Mungkin akan sulit untuk mengetahui apakah hewan tersebut terinfeksi monkeypox atau tidak. Maka dari itu, ketika Anda melihat hewan tersebut tidak dalam kondisi yang baik, segera jauhi agar tidak tertular virus apa pun, termasuk monkeypox.

2. Menghindari Tempat Tinggal Hewan yang Terinfeksi

Anda juga perlu menghindari tempat tinggal hewan yang terinfeksi. Tempat tinggal atau sarang mereka dapat menjadi sumber menumpuknya monkeypox virus.

3. Menjaga Kebersihan

Selalu jaga kebersihan dengan mencuci tangan sehabis memegang hewan apa pun. Anda juga dapat menggunakan masker untuk menghindari terjadinya transmisi melalui udara.

Baca Juga: Berbagai Efek Samping Botox yang Harus Diwaspadai

Bagaimana Cara Mengobati Monkeypox Virus

Hingga saat ini, masih belum ada treatment atau perawatan yang dikhususkan untuk mengobati monkeypox virus. Meski demikian, ada 2 cara yang dapat Anda lakukan ketika terinfeksi monkeypox virus, yaitu:

1. Mengonsumsi Obat Cacar Biasa

Monkeypox dan cacar biasa disebabkan oleh virus yang sama. Oleh karena itu, Anda dapat mengonsumsi obat yang biasa diresepkan untuk penderita cacar biasa yaitu obat anti virus.

2. Langsung Mengunjungi Dokter untuk Penanganan Lebih Lanjut

Apabila kondisi penderita monkeypox sudah sangat parah, maka sangat disarankan untuk mengunjungi dokter atau rumah sakit agar diberikan penanganan lebih lanjut. Tanpa adanya penanganan medis secara langsung, gejala monkeypox virus dapat semakin parah dan bahkan berujung pada kematian.

Jadi, apakah Anda sudah memahami apa itu monkeypox virus. Meski sekarang virus ini masih belum masuk ke Indonesia, alangkah lebih baiknya jika Anda dapat lebih berhati-hati agar dapat terhindar dari virus ini mengingat jumlah kasusnya yang semakin meningkat pada tahun 2022.

Sekian informasi yang perlu Anda pahami mengenai monkeypox virus dan semoga informasi ini dapat bermanfaat. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

Article Reviewed by: dr. Mikhael Yosia

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics