
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Neuroblastoma pada dewasa jumlahnya hanya 10% dari kasus tapi memiliki keparahan yang lebih tinggi. Neuroblastoma umumnya berlokasi di rongga perut belakang (retroperitoneum) dan pada kebanyakan orang tumor telah menyebar saat pertama kali didiagnosis.
Neuroblastoma adalah perkembangan sel-sel bakal jaringan saraf (neuroblast) yang berasal dari kelenjar adrenal yang terletak di bagian atas ginjal di rongga perut bagian belakang. Neuroblastoma bisa juga terbentuk dari neuroblast yang berada di jalinan persarafan atau ganglion sepanjang sumsum tulang belakang. Pada orang dewasa lokasi yang sering ialah rongga perut, panggul, dan dada. Neuroblastoma dapat menyebar ke tulang, sumsum tulang, paru-paru, otak, liver, dan kelenjar getah bening.
Gejala neuroblastoma awalnya:
Tanda yang ditemukan umumnya stadium yang sudah lanjut:
Penyebab tumor neuroblastoma belum diketahui secara pasti oleh para ahli medis dan diduga penyakit ini merupakan cacat genetik.
Baca Juga: Pantangan Batu Ginjal yang Harus Dihindari
Faktor resiko dari kanker neuroblastoma menurut para ahli ialah:
Neuroblastoma insidennya sering pada anak dan jarang mengenai usia di atas 10 tahun.
Pada 1-2% kasus terjadi dengan ada riwayat keluarga atau sanak saudara dengan penyakit serupa.
Bayi dengan kelainan bawaan memiliki resiko lebih tinggi mengalami neuroblastoma. Diperkirakan ada malfungsi gen selama periode embrio yang mendasari kedua hal tersebut.
Belum ada faktor resiko dari gaya hidup maupun paparan lingkungan yang mendasari terjadinya neuroblastoma.
Penatalaksanaan neuroblastoma tergantung usia, stadium, dan jenis sel kanker itu sendiri yaitu gen/kromosomnya. Stadium neuroblastoma adalah sebagai berikut:
Kanker berada di satu bagian tubuh dan belum menyebar. Pada stadium ini, tumor dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi.
Kanker belum menyebar dan masih berada di satu bagian tubuh. Namun, kanker tidak dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi.
Kanker tidak bisa dihilangkan melalui operasi karena ukurannya yang besar. Pada stadium ini, kanker juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening terdekat.
Kanker sudah menyebar ke organ lain.
Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Agar Tetap Berfungsi Optimal
Beberapa tes untuk mendiagnosis neuroblastoma:
Sel neuroblastoma mensekresi katekolamin yang bersirkulasi di tubuh dan keluar melalui urin. Diagnosis Neuroblastoma bisa dengan pengukuran kadar vanillylmandelic acid (VMA) and homovanillic acid (HVA) yang meningkat di urin pada 50% pasien dewasa.
Pada foto polos rongga perut atau dada pasien bisa ditemukan ada gambaran massa tumor yang berongga dengan klasifikasi.
Dengan CT Scan bisa menggambarkan batas dan komposisi jaringan tumor dengan lebih mendetail. MRI bisa menggambarkan struktur persarafan seperti sumsum tulang belakang dan penekanan saraf.
Methyl Iodo Benzyl Guanidine (MIBG) adalah senyawa yang terakumulasi di sel katekolaminergik dan bisa untuk melacak keberadaan sel neuroblastoma baik yang sumber primer maupun anak sebar/metastasisnya dengan metode MIBG scanning.
Bone survey merupakan foto rontgen serial beberapa bagian sistem skeletal untuk melihat metastasis ke tulang.
Histopatologi sel yaitu perhitungan abnormalitas inti sel dan DNA, ditambah genetic marker contohnya MYCN oncogene amplification berkaitan dengan sifat ganasnya kanker dan perkiraan keparahan penyakit.
Aspirasi dan biopsi sumsum tulang, yaitu pengambilan sampel sel sumsum tulang untuk diuji di laboratorium, bila neuroblastoma dicurigai sudah menyebar ke sumsum tulang.
Baca Juga: Gagal Ginjal: Pengertian, Gejala, dan Cara Menanganinya
Beberapa pilihan pengobatan untuk neuroblastoma:
Operasi dilakukan pada neuroblastoma yang belum menyebar, stadium rendah dan sifat ganas rendah.
Kemoterapi adalah pemberian infus berisi obat zat kimia vincristine, cyclophosphamide, doxorubicin, cisplatin, carboplatin, ifosfamide, and etoposide untuk menghancurkan sel kanker. Dapat diberikan sebelum operasi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dan mengecilkannya atau pada kasus pasca operasi yang tumornya resiko sedang.
Radiasi digunakan pada resiko sedang atau pada tumor sisa yang tidak terangkat dengan pembedahan. Pasien dengan penyakit sisa setelah dilakukan kemoterapi dan operasi juga bisa menggunakan modalitas radioterapi ini.
Pemberian obat-obatan yang digunakan untuk merangsang sistem kekebalan pasien untuk melawan penyakit.
Segera temui dokter jika anda atau orang yang anda kasihi ditemukan memiliki gejala dan tanda serupa agar tatalaksana yang cepat dan tepat dapat diberikan oleh ahlinya. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article Reviewed by dr. Andry Yoshua
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics