Beranda > Artikel > Neuroblastoma : Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Neuroblastoma : Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

neuroblastoma adalah

Neuroblastoma pada dewasa jumlahnya hanya 10% dari kasus tapi memiliki keparahan yang lebih tinggi. Neuroblastoma umumnya berlokasi di rongga perut belakang (retroperitoneum) dan pada kebanyakan orang tumor telah menyebar saat pertama kali didiagnosis. 

 

Apa itu Neuroblastoma? 

 

Neuroblastoma adalah perkembangan sel-sel bakal jaringan saraf (neuroblast) yang berasal dari kelenjar adrenal yang terletak di bagian atas ginjal di rongga perut bagian belakang. Neuroblastoma bisa juga terbentuk dari neuroblast yang berada di jalinan persarafan atau ganglion sepanjang sumsum tulang belakang. Pada orang dewasa lokasi yang sering ialah rongga perut, panggul, dan dada. Neuroblastoma dapat menyebar ke tulang, sumsum tulang, paru-paru, otak, liver, dan kelenjar getah bening. 

 

Apa Ciri-Ciri Neuroblastoma? 

 

Gejala Awal Neuroblastoma 

 

Gejala neuroblastoma awalnya: 

 

  • Demam yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. 
  • Penurunan berat badan.
  • Nyeri tulang.
  • Kelumpuhan pada pinggul, tungkai, atau kaki akibat penekanan saraf oleh tumor.
  • Gerakan mata yang tidak terkendali.

 

Tanda Neuroblastoma Stadium Lanjut

 

Tanda yang ditemukan umumnya stadium yang sudah lanjut:

 

  • Mungkin ada benjolan di perut dan liver bisa membesar jika tumor menyebar ke liver.
  • Tumor sering menyebar ke tulang sebabkan nyeri tulang.
  • Tumor yang berada di rongga dada akan sebabkan sesak napas dan sulit menelan.
  • Sering terjadi gejala persarafan seperti kelumpuhan fokal akibat penekanan akar saraf pada tulang belakang.
  • Bila penekanan terjadi di serabut saraf simpatis di rongga dada dapat sebabkan sindrom horner (ptosis, miosis, anhidrosis). 

 

Apa Penyebab Neuroblastoma? 

 

Penyebab tumor neuroblastoma belum diketahui secara pasti oleh para ahli medis dan diduga penyakit ini merupakan cacat genetik.

 

Baca Juga: Pantangan Batu Ginjal yang Harus Dihindari

 

Apa Faktor Resiko dari Neuroblastoma? 

 

Faktor resiko dari kanker neuroblastoma menurut para ahli ialah: 

 

1. Usia

 

Neuroblastoma insidennya sering pada anak dan jarang mengenai usia di atas 10 tahun. 

 

2. Keturunan

 

Pada 1-2% kasus terjadi dengan ada riwayat keluarga atau sanak saudara dengan penyakit serupa. 

 

3. Kelainan Kongenital

 

Bayi dengan kelainan bawaan memiliki resiko lebih tinggi mengalami neuroblastoma. Diperkirakan ada malfungsi gen selama periode embrio yang mendasari kedua hal tersebut. 

 

4. Lainnya

 

Belum ada faktor resiko dari gaya hidup maupun paparan lingkungan yang mendasari terjadinya neuroblastoma. 

 

PHR

 

Stadium Neuroblastoma 

 

Penatalaksanaan neuroblastoma tergantung usia, stadium, dan jenis sel kanker itu sendiri yaitu gen/kromosomnya. Stadium neuroblastoma adalah sebagai berikut: 

 

1. Stadium 1 

 

Kanker berada di satu bagian tubuh dan belum menyebar. Pada stadium ini, tumor dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi. 

 

2. Stadium 2 

 

Kanker belum menyebar dan masih berada di satu bagian tubuh. Namun, kanker tidak dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi. 

 

3. Stadium 3

 

Kanker tidak bisa dihilangkan melalui operasi karena ukurannya yang besar. Pada stadium ini, kanker juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening terdekat. 

 

4. Stadium 4 

 

Kanker sudah menyebar ke organ lain. 

 

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Agar Tetap Berfungsi Optimal

 

Bagaimana Cara Mendiagnosis Neuroblastoma?

 

Beberapa tes untuk mendiagnosis neuroblastoma:

 

1. Tes Urin

 

Sel neuroblastoma mensekresi katekolamin yang bersirkulasi di tubuh dan keluar melalui urin. Diagnosis Neuroblastoma bisa dengan pengukuran kadar vanillylmandelic acid (VMA) and homovanillic acid (HVA) yang meningkat di urin pada 50% pasien dewasa. 

 

2. Foto Rontgen

 

Pada foto polos rongga perut atau dada pasien bisa ditemukan ada gambaran massa tumor yang berongga dengan klasifikasi. 

 

3. CT Scan/ MRI

 

Dengan CT Scan bisa menggambarkan batas dan komposisi jaringan tumor dengan lebih mendetail. MRI bisa menggambarkan struktur persarafan seperti sumsum tulang belakang dan penekanan saraf. 

 

4. Methyl Iodo Benzyl Guanidine (MIBG)

 

Methyl Iodo Benzyl Guanidine (MIBG) adalah senyawa yang terakumulasi di sel katekolaminergik dan bisa untuk melacak keberadaan sel neuroblastoma baik yang sumber primer maupun anak sebar/metastasisnya dengan metode MIBG scanning. 

 

5. Bone Survey

 

Bone survey merupakan foto rontgen serial beberapa bagian sistem skeletal untuk melihat metastasis ke tulang. 

 

6. Histopatologi Sel

 

Histopatologi sel yaitu perhitungan abnormalitas inti sel dan DNA, ditambah genetic marker contohnya MYCN oncogene amplification berkaitan dengan sifat ganasnya kanker dan perkiraan keparahan penyakit. 

 

7. Aspirasi dan Biopsi Sumsum Tulang

 

Aspirasi dan biopsi sumsum tulang, yaitu pengambilan sampel sel sumsum tulang untuk diuji di laboratorium, bila neuroblastoma dicurigai sudah menyebar ke sumsum tulang. 

 

Baca Juga: Gagal Ginjal: Pengertian, Gejala, dan Cara Menanganinya

 

Bagaimana Cara Menangani Neuroblastoma 

 

Beberapa pilihan pengobatan untuk neuroblastoma: 

 

1. Pembedahan

 

Operasi dilakukan pada neuroblastoma yang belum menyebar, stadium rendah dan sifat ganas rendah. 

 

2. Kemoterapi

 

Kemoterapi adalah pemberian infus berisi obat zat kimia vincristine, cyclophosphamide, doxorubicin, cisplatin, carboplatin, ifosfamide, and etoposide untuk menghancurkan sel kanker. Dapat diberikan sebelum operasi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dan mengecilkannya atau pada kasus pasca operasi yang tumornya resiko sedang.

 

3. Radiasi atau Penyinaran Lokal

 

Radiasi digunakan pada resiko sedang atau pada tumor sisa yang tidak terangkat dengan pembedahan. Pasien dengan penyakit sisa setelah dilakukan kemoterapi dan operasi juga bisa menggunakan modalitas radioterapi ini.

 

4. Immunotherapy

 

Pemberian obat-obatan yang digunakan untuk merangsang sistem kekebalan pasien untuk melawan penyakit. 

 

Segera temui dokter jika anda atau orang yang anda kasihi ditemukan memiliki gejala dan tanda serupa agar tatalaksana yang cepat dan tepat dapat diberikan oleh ahlinya. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

 

Article Reviewed by dr. Andry Yoshua

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics