Beranda > Artikel > Pantangan Makanan Habis Operasi Bedah

Pantangan Makanan Habis Operasi Bedah

pantangan makanan habis operasi

Setelah melakukan tindakan operasi, biasanya ada beberapa pantangan atau larangan yang diberikan oleh dokter untuk membantu kita supaya  pasien dapat segera pulih dan tidak menyebabkan penyakit yang dialaminya semakin buruk.  

Apa Itu Operasi?  

Operasi umumnya terdengar mengerikan bagi sebagian besar orang. Operasi diartikan sebagai suatu tindakan yang sangat berbahaya, berdarah-darah, dilakukan sayatan besar, dan pengangkatan organ tubuh. Namun tidak semua operasi merupakan tindakan yang seperti sebagian besar orang. 

Operasi adalah suatu metode tindakan yang paling sering dilakukan untuk mengobati, mencegah, menghilangkan suatu penyakit. Tujuan dari operasi bedah pun bermacam-macam seperti memperbaiki fungsi tubuh, mempercantik penampilan, memperbaiki organ tubuh yang rusak, mengangkat organ tubuh yang rusak. 

Mengapa Operasi Diperlukan?  

Operasi dilakukan tergantung dari tujuannya. Tidak semua operasi ditujukan untuk mengobati suatu penyakit. Jenis-jenis operasi bedah berdasarkan tujuannya antara lain:

1. Operasi untuk mendiagnosis. 

Operasi ini dilakukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Misalnya seperti dilakukannya endoskopi untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya kelainan pada usus atau operasi biopsi, umumnya operasi biopsi dilakukan untuk memastikan suatu tumor itu ganas atau tidak. 

2. Operasi untuk mencegah 

Operasi ini bertujuan untuk mencegah suatu berkembangnya suatu penyakit dan mencegah suatu penyakit. Misalnya operasi pengangkatan tumor yang dicurigai bahwa tumor tersebut ganas atau operasi pengangkatan polip di usus yang berpotensi menjadi ganas / kanker. 

3. Operasi untuk menghilangkan / pengangkatan. 

Operasi ini bertujuan mengangkat/ menghilangkan sejumlah jaringan dari tubuh. Biasa dilakukan apabila berpotensi memiliki risiko adanya keganasan / kanker di organ tersebut. Misalnya pada kanker payudara dilakukan mastektomi / pengangkatan payudara. 

4. Operasi untuk rekonstruksi 

Operasi ini dilakukan untuk mengembalikan suatu organ ke kondisi normalnya. Umumnya operasi ini memiliki tujuan estetik. Misalnya pasien kecelakaan yang mengalami kerusakan diwajah atau pasien dengan bibir sumbing. 

Baca Juga: Pantangan Batu Ginjal yang Harus Dihindari

Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Operasi?  

Karena operasi merupakan suatu tindakan yang cukup kompleks, maka dibutuhkan berbagai macam persiapan sebelum dan sesudah adanya tindakan operasi.  

1. Sebelum Operasi 

 Anda harus bertemu dan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter bedah. Kemudian dokter akan bertanya tentang riwayat penyakit, kebiasaan, obat-obatan yang dikonsumsi, alergi, dan sebagainya. Kemudian Anda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan lengkap, biasanya dokter akan memeriksa anda dari ujung kepala hingga kaki, kemudian akan melakukan pemeriksaan laboratorium / darah, melakukan pemeriksaan EKG atau elektrokardiografi untuk menilai jantung, foto rontgen dada. 

Setelah semuanya dipastikan aman, Anda akan diminta puasa sebelum tindakan operasi. Untuk operasi besar biasanya Anda akan diminta puasa sekitar 6 – 8 jam sebelum tindakan. Tujuan puasa adalah untuk mencegah makanan naik ke saluran pernafasan sehingga akan menyebabkan aspirasi yang dapat berakibat fatal. 

2. Sesudah Operasi

Dokter akan memastikan tindakan operasi sudah selesai, Anda akan dibawa ke ruang perawatan dan dipastikan bahwa obat bius sudah mereda sehingga Anda sudah kembali sadar sepenuhnya.
Setelah Anda sadar sepenuhnya, kemungkinan Anda akan merasakan nyeri kembali pada luka bekas operasi. Dokter akan memberi Anda obat penahan nyeri, untuk mengurangi nyeri. Disarankan Anda untuk bedrest terlebih dahulu dan tidak banyak bergerak agar pemulihan lebih cepat. 

Personal Health Record Carevo

Apa Saja Pantangan Makanan Sehabis Operasi?  

Setelah selesai tindakan operasi, umumnya pasien masih merasakan nyeri dan dokter akan memberikan banyak arahan agar pemulihan dari operasi cepat dan tidak ada komplikasi dari operasi. 

Berikut adalah makanan yang sebaiknya dihindari pasca operasi 

Setelah operasi umumnya pasien akan diberikan obat anti nyeri golongan opioid untuk mengurangi nyeri luka operasi. Opioid merupakan jenis obat yang memiliki efek samping sembelit. Sehingga sebaiknya menghindari jenis-jenis makanan ini : 

  • Makanan kering atau kaleng 
  • Permen, Kue atau makanan dengan tinggi kandungan gula 
  • Makanan pedas 
  • Minuman beralkohol 

 

Baca Juga: Penyebab Rosacea dan Pantangan Bagi Penderitanya

Apa Saja Makanan yang Dianjurkan Sehabis Operasi?  

Sebaliknya, ada beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi pasca operasi:

1. Makanan tinggi protein. 

Makanan tinggi protein dapat mempercepat pemulihan. Contoh makanan yang tinggi protein adalah telur, daging, ikan, tahu, dan tempe. Protein yang tinggi dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka dan regenerasi jaringan. 

2. Sayur-sayuran. 

Sayur-sayuran yang berdaun hijau seperti kangkung, bayam, sawi hijau, brokoli. Tingginya nutrisi dalam sayur-sayuran dapat membantu untuk mempercepat luka dan meningkatkan imun. 

Baca Juga: Mengenal 3 Pantangan Penyakit Graves yang Harus Anda Ketahui

3. Buah-buahan. 

Buah- buahan juga memiliki kandungan nutrisi yang baik yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka. Terutama buah-buahan yang memiliki kandungan vitamin C tinggi, seperti buah berry, jeruk. Buah ini dapat merangsang kolagen yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan menjaga daya tahan tubuh pasien. 

4. Susu dan produk olahannya. 

Susu dan produk olahannya memiliki tinggi protein, kalsium, dan nutrisi lainnya. 

Pasien pasca operasi harus memperhatikan kandungan dan nutrisi dari makanan yang dimakannya. Makan-makanan yang tinggi vitamin, nutrisi, mineral seperti buah, sayur, ikan, telur untuk mempercepat proses penyembuhan luka, agar status gizi pasien tetap terjaga, dan mencegah terjadinya kerusakan jaringan lain. 

Itulah informasi mengenai Pantangan Makanan Pasca Operasi, Untuk mengetahui lebih jelas Anda dapat berkonsultasi secara langsung kepada dokter Anda. Selalu jaga kesehatan Anda dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo. 

Artikel Ditulis Oleh:

Dr. Jessica Lim

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics