Stroke adalah kondisi medis serius yang dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi orang yang terkena. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan penyakit stroke sebagai “gangguan aliran darah di bagian mana pun dari sistem peredaran darah,” dan dianggap sebagai penyebab utama kecacatan di sebagian besar dunia. Stroke dapat menyerang semua orang, mulai dari mereka yang berusia akhir remaja hingga orang berusia di atas 80 tahun, sehingga pencegahannya sangat penting jika kita ingin mengurangi dampaknya pada kehidupan kita. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa yang sebenarnya mendefinisikan stroke, gejala umum yang harus diwaspadai, beberapa penyebab yang mendasari, dan pilihan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk mencoba dan mengurangi kemungkinan Anda menderita stroke.
Penyakit stroke adalah salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan atau pecah, yang mengakibatkan gangguan fungsi otak. Gejalanya bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan stroke. Jika tidak segera diobati, stroke dapat memiliki efek fisik, mental dan emosional jangka panjang pada mereka yang terkena dampaknya. Mengenali gejala stroke lebih awal sangat penting untuk memberikan perawatan medis yang peka waktu yang dapat membatasi kerusakan pada otak dan meningkatkan hasil kesehatan.
Baca juga: Arrhythmia: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Gejala Stroke bisa berkisar dari yang cukup ringan hingga yang cukup parah dan yang paling penting untuk diingat adalah semakin dini pengobatannya, semakin baik hasilnya. Gejalanya dapat mencakup sakit kepala parah yang tiba-tiba, kelemahan atau kelumpuhan di satu sisi tubuh, bicara cadel, wajah terkulai, kesulitan koordinasi dan disorientasi, atau masalah penglihatan. Gejala biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. Jika Anda mengenali satu atau lebih dari gejala-gejala ini pada diri Anda atau orang yang Anda sayangi, Anda harus mencari pertolongan medis sesegera mungkin. Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu dapat menyelamatkan nyawa!
Gejala stroke dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan bahkan dapat mengancam jiwa, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala dapat dibagi ke dalam kategori fisik, emosional, atau mental.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gejala stroke dapat muncul dalam berbagai cara tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh. Gejala-gejala ini dapat berkisar dari kelemahan sementara atau mati rasa di bagian wajah, lengan, dan kaki hingga indikasi yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis segera, seperti perubahan penglihatan yang tiba-tiba, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, dan kelumpuhan di satu sisi tubuh. Penting untuk mengetahui gejala stroke dan menanggapinya dengan serius, jadi carilah bantuan medis profesional jika Anda mencurigai adanya stroke.
Stroke menyebabkan berbagai gangguan fisik, emosional dan mental, dan tidak boleh dianggap enteng. Menurut American Heart Association, tekanan darah tinggi adalah penyebab stroke pada hampir 80% kasus. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti diet, kurang olahraga atau stres. Penyebab potensial lainnya termasuk merokok, kolesterol tinggi atau diabetes. Selain perubahan perilaku gaya hidup yang dapat dimodifikasi, mungkin ada penyebab genetik yang terlibat; riwayat keluarga dan medis harus dipertimbangkan dengan cermat. Meskipun stroke sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang dewasa yang lebih tua, namun stroke telah diketahui terjadi pada orang yang lebih muda tanpa riwayat keluarga predisposisi yang nyata. Bagi siapa pun yang percaya bahwa mereka mungkin berisiko terkena stroke karena sebab apa pun, penting untuk berbicara dengan dokter mereka tentang tindakan pencegahan yang tersedia dan pemantauan yang tepat untuk deteksi dini.
Baca juga: Trigeminal Neuralgia : Pengertian, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Pencegahan adalah strategi terbaik untuk menghindari stroke, yang dapat sangat berdampak pada kualitas hidup. Diet dan aktivitas fisik memainkan peran penting dalam pencegahan stroke, karena individu harus membatasi asupan garam dan makan banyak buah dan sayuran segar. Olahraga teratur juga merupakan kunci untuk menjaga sirkulasi, ditambah manajemen berat badan sangat penting untuk menghindari hipertensi atau tekanan darah tinggi – keduanya merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Selain itu, penting untuk mengelola kondisi medis seperti diabetes untuk mengontrol kadar kolesterol, dan memastikan obat apa pun diminum sesuai resep dokter. Terakhir, kunjungan rutin ke penyedia layanan kesehatan Anda dapat membantu mengevaluasi setiap perubahan kesehatan sebelum menjadi masalah yang lebih serius yang dapat menyebabkan stroke. Mengambil langkah-langkah proaktif ini sangat penting untuk melindungi terhadap kerusakan akibat stroke.
Baca juga: Makanan untuk Penderita Stroke yang Aman untuk Dikonsumsi
Itulah serangkaian informasi seputar Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah penyakit stroke. Jika Anda mengalami salah satu atau sebagian dari gejala stroke yang sudah dijelaskan, segera cari bantuan medis. Selalu jaga kesehatan dan simpan catatan kesehatan Anda di Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Artikel ini direview oleh: dr. Mikhael Yosia
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics