
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Penyakit meningitis merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan dampak serius. Penyakit ini dapat menyebabkan keracunan darah dan kerusakan permanen pada otak dan saraf, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai gejala awal meningitis sesegera mungkin agar dapat mengobatinya untuk menghindari hal lain yang lebih serius. Untuk mengetahui gejala dan penyebab penyakit meningitis, baca informasi selengkapnya berikut ini.
Penyakit meningitis adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Peradangan ini disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada cairan di bagian pelindung otak dan sumsum tulang belakang tersebut.
Penyakit meningitis dapat dikatakan penyakit serius sebab merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Usia yang paling rentan dan berisiko terhadap penyakit ini adalah anak-anak dan remaja. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa dan lanjut usia juga memiliki risiko yang sama terutama bagi yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Flu Tulang?
Infeksi virus, bakteri, dan jamur adalah penyebab paling umum dari meningitis. Penyakit meningitis dapat mengancam jiwa, jadi mengidentifikasi penyebabnya lebih awal adalah hal yang sangat penting. Berikut ini merupakan penyebab penyakit meningitis:
Bakteri meningitis adalah bakteri yang masuk ke aliran darah, lalu berjalan ke otak dan sumsum tulang belakang. Namun, bisa juga terjadi ketika bakteri langsung menyerang lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi telinga atau sinus, tengkorak yang patah, atau tindakan operasi. Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan meningitis antara lain Streptococcus pneumoniae, neisseria meningitidis, haemophilus influenzae, dan listeria monocytogenes.
Virus pada penyakit meningitis biasanya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi tetap dengan bantuan dokter. Selain itu, virus lain seperti virus herpes, HIV, virus parotitis, dan beberapa virus lainnya dapat juga menjadi salah satu penyebab meningitis.
Jamur dalam penyakit meningitis dapat disebabkan melalui menghirup spora jamur yang ditemukan di tanah, kayu busuk, hingga kotoran hewan. Meningitis yang disebabkan oleh jamur ini umumnya tidak menular.
Selain beberapa infeksi di atas, penyakit meningitis juga dapat disebabkan oleh penyebab non infeksi seperti reaksi kimia, alergi obat, jenis kanker tertentu, dan penyakit inflamasi seperti sarkoidosis.
Baca Juga: Apa Saja Gejala Penyakit Polio yang Harus Diwaspadai?
Sebagian besar gejala yang dirasakan pada orang yang menderita meningitis sama dengan gejala pada flu. Tetapi pada penyakit meningitis, gejala dapat dengan cepat berkembang selama beberapa jam hingga beberapa hari ke depan. Gejala yang mungkin dirasakan pada penderita meningitis antara lain:
Demam tinggi merupakan salah gejala awal dari penyakit meningitis. Sebenarnya, gejala ini merupakan gejala umum yang dirasakan pada banyak penyakit. Maka dari itu, perlu dilihat lebih lanjut apakah demam disertai gejala meningitis lainnya.
Sama seperti demam tinggi, sakit kepala juga tidak dapat langsung diartikan sebagai gejala dari penyakit meningitis. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa nyeri hebat di kepala merupakan salah satu tanda dan gejala adanya infeksi pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Gejala penyakit meningitis selanjutnya adalah kondisi leher yang terasa kaku. Apabila dirasa nyeri hebat yang cukup menyiksa, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penyakit meningitis dapat menyebabkan penderitanya sulit untuk konsentrasi dan fokus. Kesulitan ini dapat terjadi pada situasi seperti saat mengambil keputusan, belajar, berbicara, dan lain-lain.
Meski lebih banyak ditemukan pada kondisi tahap lanjut, kejang juga dapat terjadi pada tahap awal meningitis karena tekanan serta pembengkakan otak dan adanya bakteri toksik yang melapisi otak.
Tidak memiliki nafsu makan juga dapat menjadi salah satu gejala penyakit meningitis. Ketika infeksi meningitis menyebabkan otak membengkak, semua sistem tubuh dapat berubah. Orang yang menderita meningitis besar kemungkinan tidak memiliki nafsu makan sebab muncul rasa sakit ketika makan.
Baca Juga: Mengenal 3 Penyebab Penyakit Parkinson yang Harus Diwaspadai Sejak Dini
Faktor risiko adalah seluruh hal yang dapat memengaruhi kondisi dan perkembangan sebuah penyakit. Berikut ini merupakan faktor risiko penyakit meningitis yang harus Anda ketahui:
Sebagian besar kasus meningitis terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan juga sering terjadi pada orang di bawah usia 20 tahun.
Tempat tinggal bersama, lingkungan rumah, hingga sekolah menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko penularan meningitis. Hal ini dapat dikarenakan oleh bakteri yang menyebar melalui saluran pernapasan dan menyebar dengan cepat dalam kelompok besar.
Vaksinasi meningitis oleh masyarakat dianggap sebagai aktivitas yang hanya dapat dilakukan ketika akan melakukan perjalanan internasional, salah satunya dalam kegiatan haji dan umrah. Padahal, vaksinasi meningitis dapat dilakukan oleh siapa pun sebab tidak melakukan vaksinasi meningitis terutama pada anak-anak dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit meningitis.
Kehamilan pada wanita juga dapat meningkatkan risiko infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria, yang juga dapat menyebabkan meningitis. Bakteri listeria ini meningkatkan risiko keguguran, kematian bayi saat dilahirkan, dan kelahiran prematur.
AIDS, kebiasaan mengonsumsi alkohol, diabetes, mengonsumsi obat imunosupresif, dan faktor lain yang merusak sistem kekebalan tubuh juga dapat membuat seseorang lebih rentan terkena meningitis.
Baca Juga: Apa itu Penyakit OCD? Kenali Penyebab, Gejala, Serta Cara Mengobatinya
Untuk dapat mendeteksi adanya penyakit meningitis, seseorang harus menjalani pemeriksaan lanjutan di rumah sakit dan konsultasi dengan dokter. Terdapat beberapa cara untuk mengobati penyakit meningitis, diantaranya yaitu:
Pada kasus penyakit meningitis yang serius, perawatan di rumah sakit adalah hal yang wajib dilakukan. Sebab kondisi ini dapat menimbulkan masalah yang serius dan memerlukan pengawasan serta pengobatan yang lebih intens.
Pastikan untuk selalu memiliki waktu istirahat yang cukup. Memaksa tubuh untuk bekerja dan melakukan aktivitas secara terus-menerus sangat memengaruhi kondisi meningitis meskipun hanya pada kasus ringan.
Pada penderita meningitis ringan, setelah dilakukan tes dan pemeriksaan umumnya dokter akan memberikan obat untuk penghilang rasa sakit. Konsumsi obat secara rutin agar sembuh dan terhindar dari penyakit meningitis. Terutama pada antibiotik, pastikan untuk menghabiskan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Itulah tadi informasi mengenai penyakit meningitis beserta penyebab, gejala, dan faktor risikonya. Hindari untuk melakukan diagnosis sendiri. Saat merasakan gejala yang mengarah pada penyakit meningitis, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk melakukan konsultasi dokter lebih lanjut.
Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan Anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article reviewed by dr Mikhael Yosia
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meningitis/diagnosis-treatment/drc-20350514
https://www.webmd.com/children/understanding-meningitis-basics
https://www.everydayhealth.com/meningitis/guide/treatment/
https://www.healthdirect.gov.au/meningitis
https://www.meningitisnow.org/meningitis-explained/signs-and-symptoms/
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meningitis/symptoms-causes/syc-20350508
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics