Gaya hidup sehari-hari sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik maupun mental seseorang. Gaya hidup meliputi aktivitas fisik, pola makan, dan pola tidur. Penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup pada dasarnya diakibatkan oleh kebiasaan sehari-hari yang sudah berlangsung lama. Penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup dapat memakan waktu yang lama untuk muncul sebagai suatu penyakit dan apabila telah muncul, penyakit tersebut tidak mudah untuk diobati.
Salah satu penyebab gaya hidup yang tidak sehat adalah kurangnya olahraga, kebiasaan makan makanan junk food, dan pola tidur yang kurang baik.
Contoh dari penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup adalah atherosclerosis atau penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung,hipertensi, stroke, kanker, obesitas, diabetes mellitus, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit ginjal, dan berbagai penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok, minum alcohol, dan mengkonsumsi obat-obatan.
Berdasarkan World Health Organization atau WHO, diprediksi pada tahun 2030, estimasi dari kematian akibat penyakit kronis yang diakibatkan oleh gaya hidup tidak sehat mencapai 70% di dunia. Pola makan yang tidak sehat diakibatkan oleh gaya hidup yang beberapa decade terakhir memiliki peningkatan konsumsi daging merah, produk susu, minyak, dan alkohol, serta perubahan gaya hidup lainnya seperti menurunnya aktivitas fisik yang menyebabkan peningkatan obesitas.
Pekerjaan yang sehari-hari dilakukan oleh setiap individu juga dapat berkontribusi terhadap penyakit yang mungkin muncul. Studi yang dilakukan oleh Preventive Healthcare and Corporate Female Workforce di tahun 2009 menyatakan bahwa jam kerja yang panjang dengan tenggat waktu yang ketat dapat mnyebabkan 75% dari pekerja wanita mengalami depresi dan gangguan cemas menyeluruh dibandingkan dengan wanita lain yang bekerja di tempat yang menuntut lebih sedikit.
Penyakit yang dapat muncul dari gaya hidup tidak sehat bukan hanya penyakit fisik, namun juga penyakit mental yang sangat berkaitan. Pekerjaan yang diambil oleh seorang individu sangat menentukan kesehatan mental dan fisiknya.
Faktor lingkungan di pekerjaan juga dapat berpengaruh besar, seperti contoh apabila lingkungan pekerjaan memiliki udara yang kurang bersih, penuh dengan polutan, debu, dan kotoran, maka akan menyebabkan pekerja memiliki risiko tinggi mengalami penyakit paru.
Kombinasi dari berbagai faktor dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis yang diakibatkan oleh gaya hidup, seperti menjaga berat badan, olahraga yang teratur 30 menit per hari atau 150 menit per minggu, pola makan yang sehat dengan buah-buahan dan sayuran, kurangi gula, kurangi garam, perbanyak minum air putih, hindari merokok, hindari minum alkohol dan obat-obatan. WHO menyatakan terdapat hubungan antara perubahan gaya hidup yang sehat dengan penurunan risiko penyakit kronis sebanyak 80%.
Jangan lupa untuk selalu terapkan gaya hidup sehat sedari dini untuk mencegah datangnya penyakit yang tidak diinginkan. Selalu catat pola makan anda di diari makanan aplikasi Carevo untuk membantu pola makan anda selalu terjaga.
Sharma, M., & Majumdar, P. K. (2009). Occupational lifestyle diseases: An emerging issue. Indian journal of occupational and environmental medicine, 13(3), 109–112. https://doi.org/10.4103/0019-5278.58912
William C. Shiel Jr., M. (2017, January 24). Definition of Lifestyle disease. Retrieved October 30, 2020, from https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=38316
UN, U. (2020). LIFESTYLE DISEASES: An Economic Burden on the Health Services. Retrieved October 30, 2020, from https://www.un.org/en/chronicle/article/lifestyle-diseases-economic-burden-health-services
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics