Mengenali penyakit diare
Diare merupakan gangguan penyerapan air dan ion-ion elektrolit pada saluran cerna terutama pada usus halus dan usus besar, sehingga seluruhnya dibuang melalui BAB. Definisi diare adalah tiga kali perubahan konsistensi kotoran dari padat menjadi cair yang terjadi sepanjang hari. Diare berdasarkan waktu terjadinya, dapat dibagi menjadi dua yaitu diare akut dan diare kronik. Diare akut berlangsung tidak lebih dari empat belas hari, sedangkan diare kronik berlangsung lebih dari empat belas hari.
Diare dapat terjadi dari bayi, anak, hingga orang tua pun bisa menderita penyakit ini. Diare tentu bisa berbahaya apabila tidak mengenali gejala-gejala yang ditimbulkan. Berikut ini gejala-gejala yang muncul saat seseorang mengalami diare:
Penyebab diare pada anak
Di Indonesia penyakit diare sudah menjadi penyakit endemis dan memiliki penyebab yang sangat banyak. Berikut ini penyebab-penyebab terjadinya suatu penyakit diare pada anak:
Penyebab tersering diare adalah karena infeksi virus. Selain virus, bakteri juga bisa menyebabkan terjadinya diare.
Pada anak-anak yang mengonsumsi asupan tambahan susu, anak akan menimbulkan reaksi diare saat diberikan susu sapi. Susu sapi yang dimaksud adalah susu bubuk atau susu cair dalam kemasan. Selain susu sapi, makanan berbahan dasar tepung atau nasi juga bisa memberikan reaksi alergi pada anak.
Kekurangan vitamin pada seorang anak dapat menyebabkan gangguan diare. Gangguan yang muncul berupa gangguan penyerapan secara optimal oleh usus.
Pada anak-anak yang menjalani pengobatan kemoterapi (biasanya untuk keganasan), akan menimbulkan reaksi berupa diare atau mencret.
Selain mengenali penyebab apa saja yang memunculkan diare, perlu orang tua ketahui faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan seorang anak rentan terserang diare. Berikut ini faktor-faktor nya:
Faktor kebersihan menjadi faktor terpenting yang mulai tersedianya air bersih, jamban bersih. Akses menuju air bersih yang sulit bisa menjadi faktor dimana seseorang bisa dengan mudah terserang diare.
Faktor alam berupa faktor musim menentukan ketersediaan air bersih khususnya di negara-negara berkembang. Kekeringan berisiko menjadi terganggu nya akses menuju air bersih.
Tingkat pendidikan orang tua menentukan bagaimana seorang orang tua mengajarkan anaknya untuk belajar mencuci tangan, cara memandikan anak dengan baik dan benar juga menjadi penentu terjadinya diare atau tidak.
Kondisi perekonomian suatu keluarga menjadi faktor pendukung kemudahan untuk mendapatkan akses memperoleh air bersih serta sanitasi rumah yang baik.
Tanda bahaya penyakit diare
Selain gejala-gejala yang sering muncul, selanjutnya kita melihat apa saja tanda-tanda bahaya yang ditimbulkan oleh diare yang menandakan seorang penderita diare sudah memerlukan pertolongan sesegera mungkin:
1. Pada kondisi yang bersifat akut:
2. Pada kondisi yang berlangsung lama:
Pada anak-anak gejala dehidrasi atau kekurangan cairan berlangsung sangat cepat, sehingga orang-orang tua perlu dengan segera mewaspadai perubahan yang terjadi pada anaknya. Berikut ini tanda-tanda bahaya yang bisa Anda kenali pada anak:
Apa bahaya nya diare pada anak yang tidak tertolong?
Pada kasus-kasus yang tidak tertangani dengan baik pada anak bisa terjadi hal-hal berikut:
Keterlambatan pertolongan dan keterlambatan mengenali tanda-tanda bahaya menyebabkan kasus diare menjadi terkesan menyeramkan. Orang tua harus segera waspada agar diare tidak menyebabkan kematian pada keluarga terutama pada anak, karena anak mudah sekali jatuh ke dalam kondisi dehidrasi. Bila Anda menemukan kondisi-kondisi berat segera bawalah anak-anak Anda ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan pertolongan segera.
Referensi:
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics