
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Ketika seorang bayi mengalami diare tentu membuat ibu atau orang tua merasa resah. Apalagi bayi yang masih berusia enam bulan, yang cenderung akan menangis dibandingkan menceritakan apa yang anak rasakan. Kewaspadaan orang tua diperlukan untuk menghindari anak jatuh ke dalam kondisi dehidrasi. Mari kita bahas satu persatu penyakit diare pada bayi eksklusif.
Mengenali penyakit diare
Diare dapat terjadi dari bayi, anak, hingga orang tua pun bisa menderita penyakit ini. Diare tentu bisa berbahaya apabila tidak mengenali gejala-gejala yang ditimbulkan. Berikut ini gejala-gejala yang muncul saat seseorang mengalami diare:
Diare pada bayi
Bayi sehat memiliki konsistensi tinja yang bersifat lunak dan dan berisi ampas. Setiap kali sehabis minum ASI akan diikuti dengan satu kali BAB. Pada bayi yang baru lahir biasanya tinja yang keluar berwarna kehijauan atau disebut BAB mekonium. BAB meconium ini berlangsung sebanyak beberapa kali saja. Kemudian setelah ASI masuk, maka BAB akan berubah menjadi cair kekuningan. Lalu bagaimana cara membedakan bayi tersebut diare atau tidak? Bayi yang diare akan mengalami peningkatan frekuensi buang air besar, selain itu konsistensi tinja menjadi lebih cair dibandingkan BAB biasa.
Orang tua harus mewaspadai saat bayi mengalami diare, dikarenakan waktu untuk masuk ke dalam kondisi dehidrasi. Dehidrasi terjadi dikarenakan bayi mengalami kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit melalui tinja. Berikut ini tanda-tanda bahaya bayi masuk ke dalam kondisi dehidrasi:
Kondisi-kondisi di atas sangat jarang diketahui oleh orang tua, sehingga kadang pertolongan yang diberikan kepada bayi sudah terlambat, dan pada akhirnya menyebabkan kematian pada bayi.
Penyebab bayi asi eksklusif mengalami diare
Bagi orang tua mungkin menjadi pertanyaan mengapa bayi saya mengalami diare padahal mengonsumsi ASI eksklusif? Ada beberapa hal yang menyebabkan bayi dengan ASI eksklusif mengalami diare, berikut ini daftar penyebabnya:
Pada bayi yang diberikan kombinasi antara ASI dan susu formula bisa menyebabkan terjadinya diare pada bayi. Pada sebuah penelitian, dari 150 bayi yang diteliti terdapat sekitar 27% bayi yang mengalami diare. Bayi tersebut diberikan pencampuran ASI dan susu formula secara bergantian. Sedangkan 72% lain nya mengalami diare lebih sering karena pemberian susu formula saja.
ASI yang berasal dari ibu, dipengaruhi oleh asupan makanan yang dimakan oleh ibu. Misalkan ibu sehabis memakan makanan pedas dan makanan manis, maka perubahan tersebut menyebabkan bayi mengalami diare.
Pada bayi yang sedang mengonsumsi antibiotik, atau obat-obatan lain seperti vitamin, senyawa-senyawa kimia yang terkandung dapat bercampur dan masuk ke dalam ASI yang diberikan pada bayi sehingga terjadilah diare.
Referensi:
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics