Beranda > Artikel > 7 Penyebab Gagal Diet yang Paling Fatal

7 Penyebab Gagal Diet yang Paling Fatal

Artikel Carevo - penyebab gagal diet yang paling fatal

Apakah kamu selalu gagal berjuang untuk mencapai tujuan penurunan berat badan meskipun sudah mencoba berbagai metode diet? Tenang, kamu tidak sendirian. Faktanya, lebih dari 95% dari semua diet gagal dalam jangka panjang. Meskipun ada banyak faktor berbeda yang bisa menjadi penyebab kegagalan, ada beberapa penyebab yang sering diabaikan. Artikel ini membahas 7 penyebab gagal diet yang umum namun ternyata fatal dan memberikan penjelasan tentang bagaimana kamu dapat mengatasinya.

 

PHR

 

1. Mengunyah dan makan dengan cepat

Nafsu makan dan asupan kalori kita sebagian besar dikendalikan oleh hormon. Setelah makan, usus akan menekan hormon yang disebut ghrelin, yang mengontrol rasa lapar, sekaligus melepaskan hormon kenyang. Jadi, makan terlalu cepat sering menyebabkan otak tidak memiliki cukup waktu untuk menerima sinyal kenyang sehingga makan menjadi berlebihan. Biasanya proses pengiriman sinyal ke otak memakan waktu sekitar 20 menit, jadi sebaiknya makanlah minimal 20 menit.

 

2. Makan terlalu sedikit

Makan kurang dari 1200 kalori justru bisa memperlambat metabolisme tubuh yang seharusnya dibutuhkan untuk pembakaran kalori. Selain itu bisa berefek samping: pusing, kelaparan ekstrim, mual, defisiensi mikronutrien, kelelahan, sakit kepala, dan batu empedu. Jadi makan terlalu sedikit hanya akan sangat menyiksa tubuh walau sebenarnya hasilnya tidak optimal karena penurunan metabolisme tadi. Lebih baik lakukan diet yang realistis dan tidak menyiksa supaya metabolisme tubuh tetap terjaga.

Baca juga: 8 Kesalahan Ketika Melakukan Intermittent Fasting

 

3. Berhenti makan nasi

Apa kamu pernah dengar anjuran kalau mau menurunkan berat badan, kamu harus berhenti makan nasi? Padahal nasi adalah sumber karbohidrat yang baik. Karbohidrat justru membantu memberikan rasa kenyang lebih lama. Sebenarnya makan apa pun kalau jumlahnya banyak tetap akan membuat gemuk. Kamu tidak perlu memaksakan diri untuk berhenti makan jenis makanan tertentu, yang terpenting adalah menerapkan kalori defisit.

Untuk tau apakah kamu sudah menerapkan kalori defisit atau belum, kamu bisa menghitung kalori makanan harianmu dengan fitur Fit Tracker di Aplikasi Carevo. Fitur ini membantu kamu mengetahui kalori makanan dan minumanmu hanya dengan mengambil gambarnya melalui kamera ponsel pintar. Selain itu, kamu juga bisa memantau kalkulasi kalori harian dan juga berkonsultasi dengan ahli gizi.

Baca juga: Pentingnya Menghitung Kalori pada Pola Diet Anda

 

4. Kurangnya protein dan nutrisi lainnya

Penelitian membuktikan bahwa protein bisa mengurangi nafsu makan berlebih dan menyebabkan kalori yang dikonsumsi lebih sedikit. Protein ini juga sangat penting untuk mencegah muscle loss yang bikin badan jadi bergelambir. Inget, diet itu yang penting fat loss, bukan weight loss ya. Selain protein, tubuh juga butuh nutrisi lainnya seperti yang disarankan di “Piring Sehatku” oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jangan sampai karena kita mengurangi porsi makan kita kebutuhan nutrisi tersebut jadi tidak terpenuhi.

Baca juga: Rekomendasi Menu Diet Intermittent Fasting

 

5. Yoyo Diet / Weight Cycling

Walaupun diet ekstrim tadi sudah tidak disarankan, beberapa orang mungkin tetap melakukannya dan berhasil menurunkan berat badan, tapi biasanya setelah itu berat badan kembali naik karena badan kita tidak tahu bagaimana cara mempertahankannya.

Hal ini bisa mengarah ke Yoyo diet / “weight cycling”, diet yang berat badannya terus naik-turun bergantian secara signifikan. Yoyo diet ini tidak baik, karena bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi, penyakit kantung empedu, kolesterol tinggi, dan banyak lagi. Bahkan sebenarnya lebih baik tubuh kita tetap overweight daripada malah melakukan yoyo diet ini.

 

6. Distraksi Elektronik

Distraksi terutama elektronik dapat meningkatkan asupan makanan tanpa disadari. Melakukan kegiatan yang mengalihkan perhatian dari makanan dapat mengganggu kegiatan makan dan menyebabkan kita menerima asupan kalori yang lebih besar.

Dari penelitian yang dilakukan oleh da Mata Gonçalves pada tahun 2019, diperoleh bahwa makan di hadapan distraktor (smartphone/membaca artikel cetak) bisa meningkatkan total asupan kalori sebesar 15% lebih tinggi.

 

7. Hanya Fokus dengan Olahraga / Pola Makan Saja

Walaupun olahraga dapat membakar kalori, olahraga saja tanpa memperhatikan pola makan akan sangat sulit untuk menurunkan berat badan. Melakukan defisit kalori dengan memperhatikan pola makan adalah kunci utama dalam menurunkan berat badan. Namun pola makan saja tanpa berolahraga juga tidak baik karena bisa menyebabkan tubuh kehilangan massa otot dan tubuh akan sulit mempertahankan berat badannya. Olahraga sangat penting untuk mempertahankan berat badan dan juga mencegah berbagai macam penyakit.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Tubuh dalam Penurunan Berat Badan

 

Itulah serangkaian informasi seputar 7 penyebab gagal diet yang sering tidak disadari. Selalu jaga kesehatan dan simpan catatan kesehatan anda di Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

 

Artikel ini direview oleh: dr. Mikhael Yosia

 

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics