Beranda > Artikel > 4 Penyebab Gejala ADHD pada Anak yang Wajib Diwaspadai

4 Penyebab Gejala ADHD pada Anak yang Wajib Diwaspadai

penyebab gejala adhd pada anak

Apa Itu ADHD pada Anak? 

Attention deficit hyperactivity disorder, ADHD, adalah gangguan di mana anak-anak sangat lalai, impulsif atau hiperaktif. “Lalai” mengacu pada anak-anak yang mengalami kesulitan fokus dan mudah terganggu. Anak-anak yang terlalu “impulsif” bertindak dengan cara yang sangat gegabah, tidak pengertian, ceroboh, atau tidak sabar untuk usia mereka. “Hiperaktif” menggambarkan anak-anak yang gelisah atau terus-menerus gelisah – misalnya, mereka mungkin tidak dapat duduk diam selama pelajaran sekolah, dan mungkin lebih sering bangun dan berjalan di sekitar kelas. 

ADHD yang parah dapat menyebabkan masalah besar dalam kehidupan dan rutinitas sehari-hari anak, serta seluruh keluarga mereka: Anak-anak dengan ADHD berperilaku berbeda dari yang diharapkan, sehingga mereka sering menyebabkan masalah. Mereka membutuhkan banyak perhatian. Karena rentang perhatian mereka yang pendek, mereka merasa sulit untuk belajar. Beberapa dari mereka memiliki perilaku sosial yang tidak normal, kecemasan atau depresi. 

Baca juga: Kenali Perbedaan Anak Hiperaktif dan ADHD

 

Banner Booking Grahita

 

Apa Penyebab ADHD pada Anak? 

Penyebab pasti dari attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) tidak sepenuhnya dipahami, meskipun kombinasi faktor dianggap bertanggung jawab prihal terbentuknya gangguan ini: 

1. Genetika 

ADHD cenderung diturunkan dalam keluarga dan, dalam banyak kasus, gen yang Anda warisi dari orang tua dianggap sebagai faktor penting dalam mengembangkan kondisi tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa orang tua dan saudara kandung dari seseorang dengan ADHD lebih mungkin untuk memiliki ADHD sendiri. Namun, cara ADHD diturunkan cenderung kompleks dan tidak dianggap terkait dengan kesalahan genetik tunggal. 

2. Fungsi dan struktur otak 

Penelitian telah mengidentifikasi sejumlah kemungkinan perbedaan otak orang dengan ADHD dari mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut. Penelitian pemindaian otak menunjukkan bahwa area otak tertentu mungkin lebih kecil pada orang dengan ADHD, sedangkan area lain mungkin lebih besar. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan ADHD mungkin memiliki ketidakseimbangan tingkat neurotransmiter di otak, atau bahwa bahan kimia ini mungkin tidak bekerja dengan baik. 

4. Kelompok berisiko 

Orang-orang tertentu juga diyakini lebih berisiko ADHD, termasuk orang-orang: 

  • Yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah 
  • Dengan epilepsi 
  • Dengan kerusakan otak – yang terjadi baik di dalam kandungan atau setelah cedera kepala parah di kemudian hari 

Baca juga: Penyakit Turunan, Apa Sajakah yang Harus Anda Waspadai?

 

Apa Saja Ciri-ciri Anak yang Mengidap ADHD? 

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Health Disorders, Fifth Edition (DSM-5), 3 jenis gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD) adalah (1) dominan lalai, (2) dominan hiperaktif/impulsif, dan (3) kombinasi keduanya. Kriteria DSM-5 saat ini harus mencakup setidaknya 6 dari gejala yang harus bertahan selama setidaknya 6 bulan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan. Gejala yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:  

1. Lelai 

  • Sering gagal untuk memperhatikan detail atau membuat kesalahan yang ceroboh dalam tugas sekolah, pekerjaan, atau aktivitas lainnya 
  • Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas  
  • Sering mengalami kesulitan mengatur tugas dan aktivitas 
  • Sering menghindari atau sangat tidak menyukai tugas yang membutuhkan perhatian yang berkelanjutan 
  • Mudah teralihkan oleh rangsangan asing 
  • Sering pelupa dalam aktivitas sehari-hari dan kehilangan barang 

 

2. Hiperaktif/impulsif 

  • Gelisah dengan atau mengetuk tangan atau kaki 
  • Meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain saat diharapkan untuk tetap duduk 
  • Berlari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi di mana perilaku ini tidak pantas  
  • Kesulitan bermain atau melakukan aktivitas santai dengan tenang 
  • Tidak dapat diam atau tidak nyaman untuk waktu yang lama  
  • Berbicara berlebihan 
  • Kesulitan mengantri atau menunggu giliran dalam permainan atau situasi kelompok 
  • Menyela atau mengganggu orang lain  

 

Apa Saja Gejala ADHD pada Anak? 

Tidak ada temuan fisik yang berkorelasi baik dengan ADHD. Pemeriksaan Status Mental dapat mencatat hal-hal berikut: 

1. Penampilan

Anak-anak dengan ADHD mungkin terlihat gelisah, impulsif, dan tidak dapat duduk diam, atau mereka mungkin aktif berlarian di sekitar lingkungan.  

2. Afek/suasana hati

Suasana hati dan afek tidak terutama dipengaruhi oleh ADHD, meskipun iritabilitas sering dikaitkan dengan ADHD. 

3. Proses bicara/berpikir

Kecepatan bicara normal tetapi mungkin lebih keras karena impulsif. Proses berpikir diarahkan pada tujuan tetapi mungkin mencerminkan kesulitan untuk tetap pada suatu topik atau tugas.  

4. Kognisi

Pasien dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan dengan tugas perhitungan dan tugas memori baru-baru ini.  

 

Apakah Anak Pengidap ADHD Memiliki Kelebihan? 

Tidak setiap orang dengan ADHD memiliki ciri kepribadian yang sama, tetapi ada beberapa kekuatan pribadi yang dapat menjadikan kondisi tersebut sebagai keuntungan, bukan kelemahan. Contoh sifat-sifat tersebut antara lain: 

1. Menjadi energik

Beberapa individu dengan ADHD seringkali memiliki jumlah energi yang tampaknya tak ada habisnya yang dapat mereka salurkan menuju kesuksesan di lapangan bermain, di sekolah, atau di tempat kerja. 

2. Menjadi spontan

Beberapa orang dengan ADHD dapat mengubah impulsif menjadi spontanitas. Mereka mungkin hidup dalam partai atau mungkin lebih terbuka dan mau mencoba hal-hal baru dan membebaskan diri dari status quo. 

3. Menjadi kreatif dan inventif

Hidup dengan ADHD dapat memberi orang tersebut perspektif yang berbeda tentang kehidupan dan mendorong mereka untuk mendekati tugas dan situasi dengan mata yang bijaksana. Akibatnya, beberapa dengan ADHD mungkin pemikir inventif. Dengan kata lain untuk menggambarkan mereka biasanya memiliki kelebihan dalam bidang artistik dan kreatif. 

4. Menjadi hiperfokus

Beberapa orang dengan ADHD begitu fokus pada tugas sehingga mereka hingga tidak memperhatikan dunia di sekitar mereka. Manfaatnya adalah, ketika diberi tugas, seseorang dengan ADHD dapat mengerjakannya sampai selesai tanpa merusak konsentrasi. 

 

Terkadang seseorang dengan ADHD membutuhkan bantuan dalam memanfaatkan sifat-sifat ini untuk keuntungan mereka. Guru, konselor, terapis, dan orang tua semuanya dapat berperan. Mereka dapat membantu seseorang dengan ADHD mengeksplorasi sisi kreatif atau mencurahkan energi untuk menyelesaikan tugas. 

 

Selalu jaga kesehatan Anda dan catat gejalanya dengan aplikasi Carevo Health Record dari Carevo.

Personal Health Record Carevo

 

Sumber 

  1. Moffitt TE, Houts R, Asherson P, Belsky DW, Corcoran DL, Hammerle M, et al. Is Adult ADHD a Childhood-Onset Neurodevelopmental Disorder? Evidence From a Four-Decade Longitudinal Cohort Study. Am J Psychiatry. 2015 May 22. appiajp201514101266. [QxMD MEDLINE Link]

  1. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. Washington, DC: American Psychiatric Association; 2013. 

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics