Keringat merupakan salah satu kelenjar yang berguna untuk mengatur suhu tubuh manusia. Ada pula orang yang mengalami hiperhidrosis, mereka mengeluarkan keringat berlebihan dalam kondisi yang tidak wajar. Sebenarnya, apa penyebab hiperhidrosis sehingga orang bisa mengeluarkan keringat berlebih?
Hiperhidrosis adalah kondisi di mana kelenjar keringat menghasilkan keringat dalam jumlah yang tidak wajar. Kondisi ini terjadi bahkan saat manusia tidak beraktivitas berat atau berada di lokasi sejuk. Kadar keringat terlalu banyak sehingga bisa membasahi pakaian dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat beraktivitas.
Hiperhidrosis bukanlah penyakit berbahaya, tapi bisa memengaruhi rasa minder penderitanya saat bersosialisasi. Orang dengan hiperhidrosis cenderung merasa minder atau tidak percaya diri lantaran keringat mampu menembus pakaiannya. Hampir seluruh tubuhnya dibasahi oleh keringat, terutama di bagian ketiak, telapak tangan dan kaki, serta kepala.
Hiperhidrosis digolongkan menjadi dua, yaitu focal hyperhidrosis dan generalized hyperhidrosis. Seseorang yang mengalami focal hyperhidrosis hanya mengeluarkan keringat di area tertentu. Kondisi ini berbeda dengan generalized hyperhidrosis, di mana keringat hampir membasahi seluruh tubuhnya.
Usia penderita hiperhidrosis bervariasi, ada yang mendapatkannya sejak lahir, tapi ada pula terjadi saat memasuki usia dewasa. Namun, banyak kasus yang menunjukkan hiperhidrosis muncul sejak usia remaja.
Ada baiknya kita memahami dulu bagaimana keringat diproduksi oleh tubuh. Keringat merupakan mekanisme tubuh untuk mendinginkan suhunya. Ketika suhu tubuh meningkat akibat olahraga atau terkena penyakit demam, sistem saraf kita memicu kelenjar keringat agar suhunya turun. Selain suhu tubuh, rasa gugup dan cemas juga memicu produksi keringat di area tangan.
Biasanya, jenis hiperhidrosis yang terjadi adalah focal hyperhidrosis. Pada kondisi ini, sistem saraf membuat kinerja kelenjar keringat menjadi meningkat, padahal penderitanya tidak melakukan aktivitas apapun. Kondisi ini semakin parah jika penderitanya stres atau gugup sehingga keringat yang keluar pun berlebih. Penyebab lainnya bisa berasal dari faktor keturunan akibat mutasi gen yang diwariskan.
Baca Juga: Hipertonik: Pengertian, Manfaat, dan Jenis Cairan Hipertonik
Berbeda dari focal hyperhidrosis, generalized hyperhidrosis atau hiperhidrosis sekunder disebabkan karena kondisi medis. Hiperhidrosis sekunder kurang lazim terjadi, tapi bisa membasahi sekujur tubuh kita. Adapun penyakit atau kondisi yang bisa memicu generalized hyperhidrosis adalah:
Apapun penyebabnya, hiperhidrosis bisa membawa komplikasi yang lebih serius. Secara fisik, penderita hiperhidrosis rentan terinfeksi atau gatal-gatal, terutama jika tidak mengganti baju. Hiperhidrosis bisa membawa dampak pada kehidupan sosial dan kondisi emosi penderitanya, sehingga memengaruhi aktivitas mereka sehari-hari.
Penderita hiperhidrosis biasanya mengurangi kondisi ini dengan menggunakan deodoran atau mandi secara teratur. Namun, ada pula makanan dan minuman yang bisa mengurangi hiperhidrosis. Apa saja?
Konsumsi air putih bisa menjaga suhu tubuh agar tetap rendah, sehingga saraf tidak akan memicu kelenjar keringat untuk beraktivitas. Selain itu, keringat berlebih juga mengurangi kadar air dalam tubuh, jadi penderita hiperhidrosis harus rajin minum air putih.
Baca Juga: 10 Pilihan Buah untuk Kesehatan Jantung dan Paru-paru
Jangan hanya minum air putih, tapi konsumsi juga makanan yang mengandung kadar air yang banyak di dalamnya. Untuk buah-buahan, Carevo merekomendasikan apel, anggur, semangka, jeruk, dan nanas. Anda bisa memilih seledri, terung, paprika, bayam, dan mentimun untuk menu sayurannya.
Kalsium adalah mineral yang berguna untuk mengatur suhu tubuh dan menekan kadar keringat. Konsumsilah susu rendah lemak, keju, atau yogurt sebagai sumber kalsium Anda. Hindari menyantap susu lemak penuh karena bisa memicu peningkatan suhu tubuh akibat proses pencernaannya.
Serat lebih mudah dicerna tubuh, sehingga tubuh tidak bekerja terlalu keras dan suhu tubuh pun meningkat. Akhirnya, Anda mengeluarkan kadar keringat yang sedikit hanya karena mengonsumsi serat.
Baca Juga: 7 Makanan Yang Mengandung Melatonin untuk Kebutuhan Tidur
Efek tenang yang dihasilkan teh hijau membuat sistem saraf Anda pun ikut tenang. Jika gugup atau stres, konsumsilah teh hijau agar keringatnya berkurang. Pastikan teh hijaunya tidak berkafein karena malah membuat tubuh jadi lebih berkeringat.
Terlepas dari penyebab hiperhidrosisnya, Anda harus mengonsumsi makanan di atas untuk menghindari komplikasi yang ditimbulkan penyakit ini. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics