
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Janin tidak berkembang atau blighted ovum merupakan kondisi keguguran yang kerap terjadi pada awal kehamilan. Janin tidak berkembang adalah keadaan di mana embrio tidak pernah atau berhenti berkembang. Meski demikian, plasenta masih tetap memproduksi hormon sehingga saat dilakukan tes kehamilan hasil akan tetap menunjukkan positif. Simak penjelasan penyebab janin tidak berkembang selengkapnya pada artikel ini.
Dalam dunia medis, sebutan janin tidak berkembang sebetulnya tidak ada. Kondisi janin tidak berkembang lebih dikenal dengan blighted ovum atau kehamilan kosong. Blighted ovum berbeda dengan intrauterine growth restriction atau IUGR. Singkatnya, IUGR adalah keadaan di mana janin berkembang lebih lambat dan memiliki berat atau ukuran yang lebih kecil dari pertumbuhan janin normal pada umumnya.
Kehamilan dengan janin yang tidak berkembang atau blighted ovum tetap akan memberikan tanda-tanda kehamilan normal seperti terlambat menstruasi dan hasil tes dari alat testpack yang positif. Anda dapat mengenali janin tidak berkembang melalui ciri-ciri berikut ini:
Tanda awal yang dapat Anda sadari saat janin tidak berkembang adalah munculnya bercak darah seperti saat menstruasi. Hal ini disebabkan oleh janin yang mulai luruh dengan sendirinya.
Beberapa diantaranya mengalami pendarahan kecil dan beberapa lainnya mengalami pendarahan besar karena gumpalan darah dan janin keluar secara langsung. Apabila pendarahan yang terjadi hanya dalam skala kecil, hubungi dokter untuk melakukan konsultasi pengeluaran janin.
Nyeri atau keram pada masa awal kehamilan adalah hal yang normal dirasakan, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut dapat menjadi ciri janin tidak berkembang. Nyeri atau keram hebat umumnya dirasakan pada perut bagian bawah atau pinggul.
Pada minggu awal kehamilan, normalnya kadar hCG dapat meningkat dengan cepat. Namun pada kehamilan dengan janin tidak berkembang, kadar hCG justru semakin menurun dan semakin rendah.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Monkeypox Virus
Kehamilan dengan kondisi janin yang tidak berkembang atau kehamilan kosong terjadi akibat sel telur yang telah dibuahi gagal untuk membelah diri dan membentuk embrio. Waspadai penyebab janin tidak berkembang berikut ini:
Kelainan kromosom dapat menjadi penyebab janin tidak berkembang di dalam kandungan dan menyebabkan keguguran. Kondisi ini biasanya terjadi pada masa awal kehamilan setelah proses pembuahan terjadi. Kelainan kromosom dipengaruhi oleh kualitas sperma dan sel telur saat pembuahan terjadi.
Trisomi adalah jenis kelainan kromosom yang sering menyebabkan janin tidak berkembang. Setidaknya 30% janin yang mengalami kelainan kromosom ini berakhir dengan keguguran. Jenis trisomi 16 ini dapat menyebabkan pertumbuhan embrio yang belum sempurna dan membentuk kantung kosong, bahkan hingga kematian embrio sebelum menjadi janin.
Jika dalam keluarga terdapat anggota yang mengalami kondisi serupa, maka faktor genetik tersebut juga dapat menjadi penyebab janin tidak berkembang. Pembelahan sel telur yang telah dibuahi secara tidak normal dapat menyebabkan terjadinya janin tidak berkembang dan mendorong munculnya pendarahan vagina hingga keguguran.
Autoimun merupakan gangguan imun yang paling umum terjadi. Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan janin sebab tubuh ibu dapat menolak adanya embrio dalam rahim. Hal ini kemudian dapat memicu berhentinya perkembangan janin dan mengalami keguguran.
PCOS adalah sebuah gangguan hormon di mana ovarium menghasilkan jumlah androgen yang tidak normal serta adanya siklus anovulasi. PCOS dapat menjadi salah satu penyebab janin tidak berkembang dan keguguran pada kehamilan. Dalam kondisi ini, wanita dengan PCOS sangat rentan mengalami keguguran.
Pada masa kehamilan, Anda pasti banyak mendengar ungkapan bahwa beberapa makanan dapat menyebabkan janin tidak berkembang hingga keguguran. Pada kenyataannya, makan makanan apapun dalam kadar secukupnya tidak ada salahnya bagi siapa pun termasuk ibu hamil.
Penting untuk dipahami bahwa hal tersebut tidak menyebabkan keguguran. Hanya saja, makan sembarangan dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Untuk menjaga janin tetap sehat, sebaiknya hindari makanan seperti ikan merkuri tinggi, daging mentah, telur mentah, susu yang belum dipasteurisasi, dan makanan mentah lainnya.
Baca Juga: Mari Mengenal Apa Itu Prone Posistioning dan Juga Manfaatnya
Kehamilan dengan janin yang tidak berkembang menandakan kantong rahim kosong dan tidak dapat berubah menjadi embrio meskipun plasenta masih tetap menghasilkan hormon. Oleh karena itu, janin tidak berkemabang tidak dapat dipertahankan. Ketika kantong kehamilan terbentuk, normalnya sel telur yang dibuahi sperma akan membentuk sebuah embrio yang kemudian akan berkembang menjadi janin.
Apabila terjadi kehamilan dengan kondisi blighted ovum atau janin yang tidak berkembang, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai penanganan hal tersebut. Adapun cara menangani janin yang tidak berkembang yaitu:
Ketika tubuh Anda mendeteksi bahwa embrio tidak lagi berkembang, maka secara alami tubuh akan meluruhkan isi rahim Anda dengan pendarahan seperti menstruasi namun dalam skala yang berat.
Saat dilakukan pemeriksaan, umumnya dokter akan menyarankan untuk menunggu beberapa hari hingga beberapa minggu untuk melihat apakah tubuh Anda secara alami dapat mengatasi hal tersebut. Ketika keguguran dimulai, itu menyebabkan keram, sakit perut, dan pendarahan.
Saat tubuh tidak dapat mengeluarkan janin yang tidak berkembang dengan sendirinya, maka dokter akan memberikan resep obat yang digunakan untuk memicu tubuh meluruhkan janin yang berada di rahim.
Baca Juga: Kenali Apa Itu CVST dan Bagaimana Cara Mengananinya
Langkah ini adalah langkah terakhir untuk mengatasi janin yang tidak berkembang di dalam rahim apabila dua cara di atas tidak dapat mengeluarkan rahim. Kuretase dilakukan dengan prosedur pembedahan untuk mengosongkan isi rahim.
Itulah tadi informasi mengenai penyebab janin tidak berkembang atau blighted ovum dan berbagai cara untuk mengatasinya. Ketika Anda mengalami ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, segera lakukan konsultasi dokter kandungan pada rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat.
Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan Anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article reviewed by dr Mikhael Yosia
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21924-blighted-ovum
https://www.whattoexpect.com/pregnancy/blighted-ovum
https://www.webmd.com/baby/blighted-ovum
https://www.pregnancybirthbaby.org.au/blighted-ovum
https://www.healthline.com/health/pregnancy/blighted-ovum#takeaway
https://www.lotusflowerpcos.com/en/when-you-are-looking-to-get-pregnant/
https://www.saintlukeskc.org/health-library/understanding-blighted-ovum
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics