Setiap orang wajib untuk menjaga kesehatan mulutnya, terutama kesehatan gigi. Salah satu masalah gigi yang sering kita temui adalah karang gigi.
Karang gigi adalah kumpulan plak yang mengeras dan menempel pada gigi. Karang gigi terbentuk dari bakteri yang berada di dalam mulut bercampur dengan sisa- sisa makanan yang dalam waktu cukup lama tidak dibersihkan
Pada umumnya karang gigi tidak akan menimbulkan gejala. Anda tidak akan mengalami keluhan apapun jika memiliki karang di gigi Anda, sehingga kebanyakan orang tidak menyadari bahwa terdapat karang gigi di mulut Anda. Namun, meskipun karang gigi tidak bergejala, karang gigi yang didiamkan atau tidak ditangani oleh ahlinya akan menimbulkan masalah. Karang gigi dapat menyebabkan radang pada gigi maupun pada gusi.
Karang gigi umumnya berada di bagian bawah gigi, tepat diatas perbatasan antara gigi dan gusi. Jika dirasakan dengan lidah, karang gigi memiliki tekstur yang kasar.Awalnya plak-plak gigi berwarna putih kecoklat-coklatan yang lama-lama berubah menjadi keabu-abuan.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Flu Tulang?
Penyebab karang gigi adalah adanya penumpukan plak-plak pada gigi yang mengeras. Plak adalah lapisan tipis yang menempel pada gigi. Kumpulan plak- plak ini berasal dari sisa-sisa makanan, kotoran, dan bakteri. Apabila plak-plak ini tidak dibersihkan secara rutin, plak-plak ini akan mengeras dan inilah yang kita sebut dengan karang gigi.
Baca Juga: Mari Mengenal Apa Itu Rhinitis Alergi dan Ciri-Ciri Penderitanya
Tentu cara untuk menghindari karang gigi adalah dengan menjaga kesehatan mulut kita dengan baik. Misalnya, melakukan perawatan pada gigi secara teratur. Beberapa cara untuk menghindari karang gigi adalah :
Hal yang paling umum untuk menjaga kebersihan gigi adalah dengan menyikat gigi. Tentu dengan menyikat gigi secara rutin 2x dalam sehari selama minimal 2 menit merupakan salah satu cara untuk menghindari karang gigi. Pastikan pula Anda menggunakan sikat gigi yang halus dan lembut yang dapat menjangkau ke sela-sela gigi agar tidak ada sisa-sisa makanan yang masih menempel di sela-sela gigi. Odol yang disarankan adalah odol yang mengandung fluoride yang dapat berguna pula untuk melindungi gigi agar tidak terjadi kerusakan dan membantu mencegah pengeroposan pada gigi.
Setelah menyikat gigi, Anda disarankan untuk membersihkan gigi anda dengan benang gigi atau yang kita sebut dengan flossing gigi. Flossing gigi dilakukan untuk memastikan bahwa gigi Anda benar-benar bersih dan tidak ada sisa-sisa makanan yang masih menyangkut.
Berkumur dengan menggunakan obat kumur dapat membantu membersihkan gigi Anda. Terutama apabila Anda berkumur dengan menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik didalamnya. Antiseptik berguna untuk membunuh kuman-kuman atau bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya karang pada gigi.
Baca Juga: Ginekomastia : Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan lengkap dapat pula memelihara kesehatan mulut dan gigi Anda. Pola makan yang tidak baik dapat memicu pertumbuhan dari karang gigi. Makanan manis yang banyak mengandung gula merupakan hal yang disukai oleh bakteri, karena reaksi antara bakteri dan makan manis yang tinggi gula akan menghasilkan asam. Asam ini akan merangsang pembentukan dari karang gigi.
Merokok dan minum alkohol memiliki kandungan tertentu yang dapat memicu pertumbuhan karang gigi. Selain memicu pertumbuhan karang gigi, rokok dan minum-minuman beralkohol juga dapat menyebabkan gigi menjadi kuning dan sensitif.
Karang gigi dapat terjadi pada setiap individu, tidak memandang jenis kelamin maupun usia. Namun ada beberapa hal yang dapat meningkat risiko seseorang mengalami karang gigi, antara lain :
Orang yang merokok berisiko memiliki plak gigi jauh lebih besar daripada orang yang tidak merokok.
Jarang menyikat gigi ataupun membersihkan gigi berisiko meninggalkan banyak bakteri dan sisa- sisa makanan dalam mulut kita. Sisa – sisa makanan itu dan bakteri yang akan menyebabkan terjadi nya karang gigi.
Orang yang sering mengkonsumsi makanan ataupun minuman dengan kadar gula yang tinggi, sangat berisiko memiliki karang gigi. Pasalnya, makanan dengan gula tinggi merupakan makanan yang paling disukai oleh bakteri-bakteri. Sehingga bakteri dan sisa makanan akan memicu terjadinya karang gigi.
Mulut kering akibat penyakit ataupun mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antihistamin ataupun dekongestan dapat meningkatkan risiko mengalami karang gigi.
Baca Juga: Empty Sella Syndrome: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Karang gigi yang sudah menempel tidak dapat dibersihkan dengan menggosok gigi. Anda harus menemui dokter gigi untuk membersihkan karang gigi yaitu dengan tindakan bernama scaling. Scaling gigi adalah tindakan untuk mengikis karang gigi dengan menggunakan alat khusus. Meskipun hanya memiliki sedikit karang gigi, namun scaling gigi harus dilakukan karena karang gigi yang tidak ditangani akan menimbulkan gejala dan komplikasi. Idealnya scaling gigi dilakukan 6 bulan sekali.
Beberapa contoh komplikasi akibat karang gigi adalah:
Jika Anda masih bingung atau ragu, Anda dapat berkonsultasi kepada tenaga medis yang ahli untuk penjelasan lebih lanjut.
Itulah informasi mengenai penyebab karang gigi, Untuk mengetahui lebih jelas Anda dapat berkonsultasi secara langsung kepada dokter Anda. Selalu jaga kesehatan Anda dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Artikel Ditulis Oleh:
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics