Beranda > Artikel > Penyebab Keratosis Pilaris

Penyebab Keratosis Pilaris

Penyebab Keratosis Pilaris

Apa itu Keratosis Pilaris?

Keratosis pilaris merupakan suatu kondisi yang terjadi pada kulit, dimana muncul benjolan – benjolan berukuran sangat kecil yang membuat kulit menjadi teraba kasar, dan bersifat tidak nyeri. Benjolan – benjolan kecil ini terkadang terasa gatal terutama saat musim dingin, dan akan membaik pada musim panas. Benjolan pada keratosis pilaris terlihat seperti jerawat, namun sebenarnya merupakan sel – sel kulit mati yang menyumbat folikel rambut. Benjolan ini terkadang tampak berwarna merah atau coklat.

Keratosis pilaris seringkali disebut “kulit ayam” karena tampakannya yang menyerupai kulit ayam yang telah dicabuti bulunya. Keratosis pilaris dapat terjadi pada siapapun, namun paling sering muncul di usia remaja. Seringkali, kondisi ini ditemukan pada lengan atas, paha, pipi, hingga bokong. Kondisi ini tidak menular, dan jarang menimbulkan gejala serta rasa tidak nyaman.

Keratosis pilaris dapat membaik dengan sendirinya seiring waktu, namun pada beberapa kasus dapat tetap ada hingga usia dewasa. Keratosis pilaris bukanlah suatu kondisi yang berbahaya, namun seringkali mempengaruhi rasa percaya diri, dan tentunya dibutuhkan peran medis untuk menanganinya.

 

Apa Saja Penyebab Keratosis Pilaris?

Keratosis pilaris terjadi akibat penumpukan keratin, suatu protein rambut, yang menumpuk pada pori – pori kulit. Keratin tersebut tersumbat di dalam pori – pori, sehingga menghambat pertumbuhan folikel rambut. Akibatnya, muncullah benjolan – benjolan kecil di atas folikel rambut yang seharusnya tumbuh. Ketika Anda mengorek benjolan tersebut, Anda dapat melihat keluarnya rambut.

Penyebab penumpukan keratin hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga berhubungan dengan kondisi kulit lainnya seperti dermatitis atopi dan penyakit genetik.

Cukup banyak berbagai kondisi yang memicu terjadinya keratosis pilaris. Sebenarnya apa saja pemicunya? Keratosis pilaris umumnya terjadi pada orang dengan:

  1. Kulit kering
  2. Eksim
  3. Iktiosis
  4. Rhinitis alergi
  5. Obesitas
  6. Wanita
  7. Anak – anak atau remaja

Keratosis pilaris dapat terjadi pada siapapun, namun paling sering muncul pada anak – anak dan usia remaja. Umumnya, keratosis pilaris muncul pada usia akhir anak – anak, dan mulai membaik di usia 20 tahun ke atas, dan hilang sepenuhnya pada usia 30 tahun.

Perubahan hormonal semasa kehamilan serta pada masa pubertas juga dapat memicu munculnya keratosis pilaris.

 

Bagaimana Cara Mencegah Keratosis Pilaris?

Untuk membantu mencegah perburukan dari keratosis pilaris, Anda dapat melakukan tips berikut ini di rumah:

  1. Jangan menggaruk atau mengorek benjolan – benjolan keratosis pilaris di kulit Anda
  2. Jangan gunakan air panas saat mandi, Anda cukup menggunakan air hangat
  3. Hindari mandi terlalu lama, karena mandi terlalu lama dapat menyebabkan kulit menjadi kering sehingga memicu munculnya keratosis pilaris. Batasi waktu mandi Anda selama 5 – 10 menit saja.
  4. Gunakan sabun mandi yang ringan dan tidak berbau. Sabun tersebut dapat mengurangi risiko iritasi.
  5. Gunakan pelembap pada seluruh kulit Anda dalam jumlah cukuo banyak. Anda dapat menggunakan krim pelembap yang oil free segera setelah Anda selesai mandi, ketika kulit Anda masih lembap. Anda juga dapat menggunakan pelembap kapanpun ketika Anda merasa kulit Anda kering. Pilihlah pelembap yang mengandung urea atau lactic acid.
  6. Pastikan udara di dalam rumah Anda memiliki kelembapan yang cukup, Anda dapat menggunakan humidifier bila udara dalam rumah sangat kering
  7. Hindari menggunakan pakaian yang ketat karena gesekan dapat mengiritasi kulit
  8. Lakukan eksfoliasi pada kulit dengan keratosis pilaris seminggu sekali. Anda dapat menggunakan produk kulit yang bersifat keratolitik, yaitu eksfoliator berbahan kimia. Pilihlah eksfoliator yang mengandung: alpha hydroxy acid, glycolic acid, lactic acid, retinoid, salicylic acid, atau urea. Gunakan eksfoliator sesuai anjuran, dan jangan digunakan secara berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Hindari melakukan scrub pada kulit dengan keratosis pilaris, karena akan memperburuk keadaanya.
  9. Hindari mencukur atau waxing pada kulit dengan keratosis pilaris, karena dapat memicu benjolan untuk muncul.

 

Penulis : dr. Madelina Serenita

 

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record

 

Bibliography

Keratosis PIlaris. (2021, June 25). Retrieved from National Health Service: https://www.nhs.uk/conditions/keratosis-pilaris/

Anthony, K. (2020, June 2). Keratosis Pilaris (Chicken Skin) . Retrieved from Healthline: https://www.healthline.com/health/keratosis-pilaris

KERATOSIS PILARIS: WHO GETS AND CAUSES. (2021, June 23). Retrieved from American Academy of Dermatology Association: https://www.aad.org/public/diseases/a-z/keratosis-pilaris-causes

How to treat keratosis pilaris at home. (2021, June 24). Retrieved from American Academy of Dermatology Association: https://www.aad.org/news/how-to-treat-keratosis-at-home

Keratosis Pilaris. (2020, July 28). Retrieved from Web MD: https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/keratosis-pilaris

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics