Beranda > Artikel > Mengenal 3 Penyebab Penyakit Parkinson yang Harus Diwaspadai Sejak Dini

Mengenal 3 Penyebab Penyakit Parkinson yang Harus Diwaspadai Sejak Dini

penyebab parkinson

Penyebab penyakit Parkinson perlu diwaspadai sejak dini agar risikonya dapat dihindari. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Parkinson akan mengakibatkan efek yang makin parah jika dibiarkan terus-menerus. Oleh karena itu, penanganan pada penyakit ini pun perlu dilakukan sedini mungkin. 

Melalui artikel ini, Carevo akan menjelaskan apa itu penyakit Parkinson, penyebab dan juga cara mengobatinya. Simak informasi selengkapnya berikut ini. 

Apa Itu Penyakit Parkinson?

Parkinson merupakan jenis penyakit gangguan pada sistem saraf otak yang dapat memengaruhi pergerakan tubuh. Menurut penelitian, penyakit ini lebih sering dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Selain itu, Parkinson umumnya dialami oleh orang-orang yang usianya sudah di atas 50 tahun.

Beberapa efek yang ditimbulkan dari penyakit ini di antaranya adalah sering mengalami tremor, tubuh merasa kaku, gerakan melambat, hingga sulit untuk bergerak. Penyakit ini pun dapat menimbulkan efek lain pada penderitanya, mulai dari perubahan mental dan perilaku, depresi, susah tidur, dan sering merasa lelah.

Pada tahap awal, penyakit Parkinson membuat wajah pasien terlihat tanpa ekspresi, artikulasi dalam berbicara menjadi tidak jelas, dan lengan tidak bisa berayun saat sedang berjalan. 

Baca Juga: Mengenal Penyakit Kulit Dermatitis Seboroik

Apa Saja Penyebab Penyakit Parkinson?

Gejala penyakit Parkinson biasanya terjadi ketika sel saraf pada otak yang mengontrol gerakan secara bertahap mengalami kerusakan atau mati. Sel-sel saraf alias neuron menghasilkan senyawa kimia penting pada otak yang dikenal sebagai dopamin.

Kerusakan atau jumlah neuron yang berkurang akan menurunkan jumlah dopamin yang diproduksi sehingga akan mengakibatkan gangguan pergerakan. Inilah salah satu gejala penyakit Parkinson. 

Sampai saat ini para ilmuwan masih belum bisa memastikan penyebab sel saraf atau neuron rusak hingga menyebabkan seseorang terkena penyakit Parkinson. Namun, ada tiga faktor yang setidaknya dapat meningkatkan risiko orang mengalami penyakit Parkinson ini, yaitu:

1. Genetik

Menurut para ilmuwan, genetik merupakan faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit Parkinson. Artinya, penyakit ini diciptakan secara turun-temurun  oleh orang tua kepada anaknya. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat ditelusuri ke mutasi genetik tertentu.

Namun, dalam banyak kasus, Parkinson tidak bersifat genetik alias tidak diturunkan dari keluarganya. Para ilmuwan mengklasifikasikannya sebagai idiopatik (istilah bahasa Yunani yang berarti ‘penyakit sendiri’) karena penyakit Parkinson tidak disebabkan oleh faktor genetik.

Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Tumor Otak yang Harus Diwaspadai

2. Lingkungan

Para ilmuwan menyatakan pula bahwa penyakit Parkinson dapat tercipta akibat faktor lingkungan yang terpapar oleh zat beracun seperti pestisida atau herbisida. Namun, penyebab ini juga tidak bisa dipastikan sepenuhnya karena kemungkinannya relatif kecil.

3. Benturan di Kepala

Benturan di kepala akibat dari kecelakaan, jatuh dari pohon, atau korban kekerasan dapat mengakibatkan kerusakan sel saraf otak sehingga meningkatkan risiko penyakit Parkinson.

Personal Health Record Carevo

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Parkinson?

Penyakit Parkinson tidak dapat disembuhkan sepenuhnya karena penyebab pastinya belum diketahui. Meskipun begitu, ada banyak cara yang cukup efektif untuk meredakan gejala penyakit Parkinson. 

Berikut ini adalah pemaparan lengkapnya.

1. Konsumsi Obat untuk Penyakit Parkinson

Mengonsumsi obat-obatan dapat membantu mengobati gejala Parkinson dengan cara:

  • Meningkatkan jumlah dopamin pada otak;
  • Memberikan efek pada senyawa kimia otak lainnya, contohnya neurotransmiter, yang berfungsi mentransfer informasi di antara sel-sel otak; dan
  • Membantu mengatur gejala non-motorik.

Obat yang sering digunakan untuk meringankan gejala penyakit Parkinson biasanya adalah:

  • Levodopa, berfungsi untuk memproduksi dopamin untuk mengisi kembali suplai tersebut pada otak yang berkurang.
  • Carbidopa, berfungsi untuk mencegah atau mengurangi beberapa efek, mulai dari mual, muntah, kegelisahan, dan tekanan darah rendah.
  • Agonis dopamin dan inhibitor enzim, berfungsi untuk merangsang dan memperbanyak jumlah produksi dopamin pada otak.
  • Obat antikolinergik, berfungsi untuk mengurangi tremor dan kekakuan otot

Orang dengan penyakit Parkinson biasanya akan mengalami ketergantungan dengan obat-obatan tersebut. Apabila berhenti mengonsumsi obat tersebut secara tiba-tiba tanpa arahan dari dokter, pasien dapat mengalami efek samping yang cukup serius, yakni kesulitan bernapas atau tidak bisa bergerak. Jadi, sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter agar kondisi tubuh tetap terkontrol.

Baca Juga: Mengenal apa itu Sinusitis?

2. Operasi Stimulasi Otak Dalam

Jika pemberian obat-obatan tidak memberikan efek yang baik pada pasien, dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi stimulasi otak dalam. Pada operasi ini, dokter akan menanamkan elektrode pada otak pasien agar bisa merangsang area tertentu dan mengontrol gerakan yang tidak normal.

Gejala-gejala penyakit Parkinson seperti tremor, kekakuan tubuh, dan sulit bergerak akan dapat diminimalisir secara efektif dengan metode pengobatan ini.

3. Terapi

Gejala penyakit Parkinson juga dapat diatasi dengan berbagai terapi yang meliputi:

  • Terapi fisioterapi, untuk mengatasi nyeri dan kekakuan pada sendi-sendi tulang;
  • Terapi wicara, untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam berbicara;
  • Psikoterapi, terapi ini dianjurkan apabila pasien mengalami depresi dan penurunan kesehatan mental;
  • Terapi pijat, untuk mengurangi ketegangan pada otot;
  • Olahraga yoga dan aerobik, untuk meningkatkan peregangan, fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi otot.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, penyebab penyakit Parkinson serta cara mengobatinya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan Anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

Article Reviewed by: dr. Mikhael Yosia

Referensi

  1. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8525-parkinsons-disease-an-overview
  2. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/parkinsons-disease/symptoms-causes/syc-20376055
  3. https://www.nia.nih.gov/health/parkinsons-disease

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics