
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Kelainan refraksi pada mata merupakan suatu masalah yang cukup sering terjadi pada seluruh kelompok usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu contoh kelainan refraksi yang banyak ditemukan adalah rabun jauh atau dalam bahasa medis disebut myopia. Apakah Anda mengetahui apa itu myopia, bagaimana cara mencegah, dan bagaimana proses terjadinya? Di dalam artikel ini mari kita cari tahu bersama.
Rabun jauh atau dalam bahasa Inggris disebut nearsightedness merupakan salah satu jenis kelainan refraksi yang terjadi dimana penderita tidak mampu melihat jauh dari posisinya. Kelainan ini ditunjukkan dengan ketidakmampuan pasien untuk melihat benda yang jauh, tetapi ia masih mampu melihat dekat seperti membaca buku, bermain ponsel. Menurut American Academy of Ophtalmology (AAO) diperkirakan 1 dari 4 penduduk Amerika mengalami gangguan rabun jauh ini. Pada tahun 2020, diperkirakan 2,6 miliar penduduk dunia akan mengalami gejala rabun jauh.
Pada penyakit ini, titik api (fokus) jatuhnya cahaya berada di depan retina, yang pada kondisi normal seharusnya titik api jatuh di retina. Perubahan titik fokus disebabkan oleh karena bentuk retina yang terlalu melengkung, sehingga panjang aksial bola mata menjadi lebih panjang (seperti tertarik).
Jika diperhatikan pada gambar A, titik api dapat dilihat jatuh tepat ke bagian retina bola mata, sedangkan pada gambar B, titik api jatuh di depan retina sehingga akhirnya mata menjadi rabun ketika melihat suatu benda yang letaknya jauh dari posisi mata penderita.
Kelainan refraksi tentu juga menimbulkan gejala bagi penderitanya. Gejalanya pun berbeda-beda dan ada yang menunjukkan gejala khasnya, berikut ini adalah gejala-gejala yang umum ditunjukkan oleh penderita rabun jauh:
Perjalanan penyakit myopia dimulai dari usia anak-anak kemudian berjalan hingga dewasa. Disini gejala kasus rabun jauh akan semakin bertambah berat seiring penderita berusia remaja, kemudian dewasa muda. Pada sebagian kasus, keluhan akan berkurang seiring penderitanya memasuki usia dewasa akhir.
Baca juga: Ciri-ciri Mata Anda Mengalami Rabun Jauh
Kelainan rabun jauhdapat dialami oleh anak-anak, dewasa, maupun orangtua. Tahukah Anda bahwa gangguan rabun jauh ini bisa diturunkan dari orangtua? Jadi ketika orangtua menderita myopia, maka anaknya pun bisa berisiko mengalami rabun jauh juga. Namun hal ini masih belum memiliki mekanisme yang jelas dikarenakan jumlah rantai genetika yang diturunkan ke anak sangatlah banyak.
Bila terkena rabun jauh, yang bisa dilakukan adalah dengan mencegah keparahan akibat penyakit ini. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:
Ketika berobat ke dokter mata, Anda akan diperiksa dengan serangkaian pemeriksaan mulai dari pemeriksaan visus, hingga ke organ belakang mata. Setelah diperoleh hasil, dokter akan melanjutkan dengan pemberian resep kacamata dan bila sudah parah akan disarankan agar dilakukan tindakan operatif.
Peneliti melakukan penelitian bahwa paparan sinar ultraviolet (UV), menjaga struktur sklera dan kornea, agar terus bertahan dalam bentuk yang normal.
Salah satu alternative yang bisa dilakukan oleh penderita adalah dengan memakai kacamata yang diresepkan oleh dokter. Dengan memakai kacamata, diharapkan gejala mata kabur dapat berkurang serta dapat mencegah keparahan yang ditimbulkan oleh gangguan refraksi tersebut.
Sangat dianjurkan bila Anda menderita penyakit kronis seperti kencing manis, darah tinggi, rutinlah mengecek perkembangan penyakit tersebut, karena keduanya seringkali menjadi penyebab komplikasi atau memperparah kerusakan mata Anda.
Baca juga: Cara Mengatasi Masalah Rabun Jauh (Myopia)
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics