Beranda > Artikel > Perbedaan OCD dan Intermittent Fasting yang Wajib Diketahui

Perbedaan OCD dan Intermittent Fasting yang Wajib Diketahui

perbedaan ocd dan intermittent fasting

Berat badan lebih dan obesitas merupakan masalah kesehatan dunia. Sebanyak 39% orang berusia di atas 18 tahun mengalami kelebihan berat badan (overweight) dan 13% mengalami obesitas. Obesitas berhubungan dengan berbagai penyakit diabetes, jantung dan pembuluh darah, gangguan pernapasan, dan meningkatkan risiko terjadinya kanker. Untuk itu, berat badan perlu dijaga agar tetap normal. Salah satu cara untuk melakukan penurunan berat badan adalah dengan mengatur pola makan dengan melakukan intermittent fasting.

 

Apa itu Intermittent Fasting?

 

Salah satu bentuk diet yang populer di komunitas kesehatan dan fitness adalah intermittent fasting. Intermittent fasting merupakan jenis diet yang menitikberatkan kepada waktu makan, dibandingkan dengan jenis makanan. Pada intermittent fasting terdapat periode makan dan periode puasa. 

 

Selama evolusi, tubuh manusia telah beradaptasi terhadap kondisi lapar. Puasa selama beberapa jam atau beberapa hari masih dapat ditoleransi oleh tubuh. Puasa memiliki efek terhadap ritme sirkardian tubuh. Ritme sirkardian tubuh merupakan suatu siklus yang berlangsung selama 24 jam, mengatur fungsi esensial tubuh seperti siklus tidur, tekanan darah, regulasi mood, dan keseimbangan hormon dalam tubuh. Pengaturan waktu makan mempengaruhi irama sirkardian tubuh. Penelitian saat ini menunjukkan, apabila periode makan lebih panjang (12-15 jam), dapat mengganggu irama sirkardian dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker. Untuk itu, dengan meningkatkan periode puasa, waktu makan dapat dikurangi.

 

Baca Juga: 7 Makanan Yang Mengandung Melatonin untuk Kebutuhan Tidur

 

Apa Saja Manfaat Intermittent Fasting?

 

Kebanyakan orang melakukan intermittent fasting untuk menjaga berat badan dan kesehatan metabolik. Kesehatan metabolik merupakan suatu penanda bagaimana tubuh memproses atau melakukan metabolisme energi. Kesehatan metabolik diukur dengan tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar lemak dalam darah. Puasa menyebabkan penurunan asupan makanan, sehingga kalori yang dimakan akan menjadi lebih sedikit. Secara umum, manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menerapkan intermittent fasting antara lain:

 

  • Penurunan berat badan dan lingkar pinggang
  • Menurunkan kondisi inflamasi (peradangan) dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif
  • Mempengaruhi kerja hormon insulin
  • Proses autofagi, atau proses “self-eating”, dimana terjadi daur ulang sel rusak menjadi sel baru (proses regenerasi).
  • Menghambat proses penuaan 
  • Mempertahankan massa otot selama menerapkan pola makan

 

Selain memiliki berbagai efek kesehatan, intermittent fasting dapat diterapkan untuk gaya hidup yang lebih sederhana. Dengan melakukan periode makan pada waktu tertentu, Anda tidak perlu repot meluangkan waktu untuk menyusun rencana makan. Selama periode makan, Anda boleh makan jenis makanan apapun yang Anda inginkan, namun tetap tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan atau binge eating. Anda masih dapat menikmati makanan yang Anda sukai selama periode makan. Intermittent fasting akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan makanan tinggi protein. Olahraga, terutama latihan resistens, juga disarankan tetap dilakukan pada orang-orang yang menjalankan intermittent fasting, agar mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih optimal.

 

Apa Perbedaan OCD dengan Intermittent Fasting?

 

OCD atau Obsessive Corbuzier’s Diet adalah diet yang dikembangkan oleh Deddy Corbuzier pada tahun 2013. Pada OCD, terdapat periode makan dan puasa seperti pada intermittent fasting. Periode makan disebut dengan jendela makan. Pada OCD terdapat 4 jendela makan yang dianjurkan yaitu:

 

  • Waktu makan 8 jam dan berpuasa 16 jam.
  • Waktu makan 6 jam dan berpuasa 18 jam.
  • Waktu makan 4 jam dan berpuasa 20 jam.
  • Berpuasa 24 jam

 

Pada OCD, masing-masing jendela makan diterapkan selama 1 sampai 2 minggu, kemudian diganti dengan jendela makan berikutnya. Jendela makan keempat dilakukan pada minggu keempat, dengan mengambil 1 atau 2 hari penuh untuk berpuasa. Sarapan tidak disarankan pada OCD. Selama jendela makan, Anda dapat mengkonsumsi semua jenis makanan yang Anda inginkan. Sama seperti pada intermittent fasting, minum diperbolehkan selama periode puasa.

 

PHR

 

Pada intermittent fasting, Anda dapat menentukan waktu untuk melakukan periode makan dan puasa. Banyak penelitian menunjukkan melewati makan malam lebih mudah dibandingkan melewati sarapan. Selain itu, melewati makan malam juga berhubungan dengan kesehatan yang lebih baik. Pada intermittent fasting, walaupun jumlah makanan yang dimakan sama, waktu makan dapat mempengaruhi hasil, berhubungan dengan irama sinkardian tubuh dalam metabolisme lemak dan karbohidrat. Makanan yang dimakan pada malam hari kebanyakan disimpan dalam bentuk cadangan lemak dan menyebabkan berat badan meningkat, sehingga menurunkan keuntungan dari puasa yang telah dilakukan. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang melakukan periode makan pada pagi dan siang hari memiliki berat badan, kadar lemak dan gula darah yang lebih rendah. Selain itu, makan selama pagi-siang hari memberikan energi untuk aktivitas fisik dan mental sehingga performa aktivitas harian menjadi lebih baik. 

 

Baca Juga: Beberapa Pantangan Makanan untuk Ibu Menyusui yang Harus Diperhatikan

 

Bagaimana Cara Melakukan Intermittent Fasting?

 

Terdapat tiga cara intermittent fasting yang sering dilakukan, yaitu:

 

1. Metode 16/8 atau Metode Leangains

 

Metode ini dilakukan dengan melewatkan sarapan dan periode makan dimulai pada jam 1 siang sampai jam 9 malam, kemudian dilanjutkan oleh 16 jam puasa. Metode 16/8 merupakan metode intermittent fasting yang paling sering dilakukan.

 

2. Metode Eat-Stop-Eat atau Whole-day fasting

 

Pada metode ini, Anda dapat melakukan puasa setiap 1 atau 2 kali per minggu. Puasa dilakukan selama 24 jam.

 

3. Metode 5:2 atau dikenal dengan alternate-day fasting

 

Anda diizinkan untuk makan normal selama 5 hari, dan pada 2 hari diet yang tidak berurutan Anda hanya diizinkan mengkonsumsi 500-600 kalori. Anda dapat mengetahui jumlah kalori dari makanan Anda hanya dengan mengambil gambarnya melalui kamera HP menggunakan fitur “Fit Tracker” Aplikasi Carevo.

 

Secara konsep, OCD termasuk ke dalam intermittent fasting, yang sama-sama membagi periode makan dan periode puasa. Namun, puasa pada OCD ditingkatkan setiap 1-2 minggu setelah pembiasaan. Pada OCD juga dianjurkan untuk melewati sarapan, sedangkan pada intermittent fasting, Anda lebih bebas untuk mengatur periode makan, apakah Anda lebih memilih untuk melewati sarapan atau makan malam.

 

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Jantung yang Sederhana, Jaga Pola Makan, Yuk!


Nah, kira-kira pola diet mana yang cocok untuk Anda? Konsultasikan dulu dengan Dokter atau ahli gizi di Aplikasi Carevo untuk mengetahui pola diet yang tepat untuk Anda.

 

Article Reviewed by dr. Angelina Yuwono

  1. Obesity and overweight. Accessed October 15, 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
  2. Intermittent fasting for weight loss. Mayo Clinic Health System. Accessed October 14, 2022. https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/intermittent-fasting-fad-or-solution
  3. Intermittent Fasting: What is it, and how does it work? Published March 7, 2022. Accessed October 14, 2022. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/intermittent-fasting-what-is-it-and-how-does-it-work
  4. Fitria R. 5 Fakta Diet OCD yang Dilakukan oleh Deddy Corbuzier. detikfood. Accessed October 15, 2022. https://food.detik.com/info-sehat/d-5657458/5-fakta-diet-ocd-yang-dilakukan-oleh-deddy-corbuzier
  5. Perspective | Many intermittent fasters skip breakfast. Here’s why that’s not a good idea. Washington Post. https://www.washingtonpost.com/lifestyle/wellness/many-intermittent-fasters-skip-breakfast-heres-why-thats-not-a-good-idea/2018/10/23/976aba7e-d311-11e8-83d6-291fcead2ab1_story.html. Accessed October 15, 2022.
  6. Intermittent Fasting For Weight Loss. TheHealthSite. Published July 20, 2022. Accessed October 15, 2022. https://www.thehealthsite.com/fitness/intermittent-fasting-better-in-evening-or-morning-for-weight-loss-895259/

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics