Beranda > Artikel > Persiapan Pencegahan Malaria yang Bisa Anda Lakukan di Rumah

Persiapan Pencegahan Malaria yang Bisa Anda Lakukan di Rumah

Malaria adalah penyakit serius akibat parasit bernama Plasmodium yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis dan ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Anopheles terutama pada daerah-daerah endemis yang dapat anda lihat pada situs https://malariaatlas.org/. Umumnya gejala malaria timbul 7-18 hari setelah terkena gigitan nyamuk, namun dapat pula muncul hingga 1 tahun atau bahkan lebih.

Terdapat 5 tipe parasit Plasmodium yang dapat menjangkit manusia yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium knowlesi.  Gejala yang umum ditimbulkan meliputi: demam tinggi (≥38oC), menggigil, nyeri kepala, mual muntah, nyeri otot, dan diare. Gejala awal biasanya bersifat ringan sehingga sering kali tidak terdeteksi. Beberapa tipe malaria sering menyebabkan demam menggigil berulang setiap 48 jam yang menetap selama 6-12 jam. Tipe malaria yang paling berbahaya disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum. Pada malaria tipe ini, komplikasi berat seperti kesulitan bernapas serta kegagalan fungsi organ dapat terjadi dan menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani dengan baik.

Melihat potensi bahaya dari penyakit ini, simaklah beberapa cara pencegahan malaria yang bisa Anda lakukan di rumah!

  • Hindari penumpukkan sampah. Nyamuk Anopheles umumnya suka tinggal pada area air yang kotor dengan suhu optimum perkembangbiakan nyamuk antara 25oC – 27o Untuk itu nyamuk ini sering tampak pada area persawahan maupun area yang dekat dengan penumpukan sampah terutama saat musim hujan. Anda bisa menutup tempat sampah atau mengubur sampah untuk menghindari terbentuknya tempat berkembang biak nyamuk ini.
  • Hindari menggantung pakaian diluar lemari dan bersihkan gorden. Kedua tempat tersebut umumnya merupakan tempat istirahat yang disukai oleh nyamuk karena cenderung lembab.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Sebagian besar dari siklus hidup nyamuk, mulai dari telur-larva-pupa berada di air. Untuk menggatasi perkembangbiakan nyamuk yang dimediasi air tersebut, maka Anda harus memelihara ikan pemakan jentik seperti jenis ikan cupang dan ikan mas bila terdapat kolam maupun sawah diaera pemukiman Anda.
  • Menaburkan bubuk abate atau insektisida pada kolam. Alternatif ini dapat digunakan pada kolam atau tempat penampungan air lain bila Anda enggan memelihara ikan.
  • Cegah masuknya nyamuk ke dalam rumah. Nyamuk memiliki ukuran yang kecil sehingga dapat masuk melalui celah-celah yang kecil. Untuk itu, Anda bisa mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah dengan selalu memastikan pintu tertutup rapat serta mengunakan kawat kasa pada pintu mapun lubang jendela/ventilasi.
  • Menggunakan obat nyamuk. Gunakanlah obat nyamuk untuk membasmi nyamuk di dalam rumah terutama pada musim hujan baik jenis bakar, semprot, ataupun elektrik. Letakkan obat nyamuk tersebut terutama dekat pintu masuk dan pada area-area yang lembab tempat persembunyian nyamuk.
  • Gunakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang. Pakaian tersebut dapat menghindarkan diri dari gigitan nyamuk terutama di malam hari.
  • Penggunaan krim pencegah gigitan nyamuk. Krim ini juga baik digunakan sebagai pelindung tambahan terutama pada malam hari.
  • Gunakan kelambu pada tempat tidur. Penggunaan kelambu terutama dianjurkan bagi Anda yang tidak menggunakan pendingin ruangan dengan suhu <25o Pada umumnya dimalam hari akan terjadi penurunan suhu sehingga nyamuk cenderung menghampiri ruangan yang bersuhu 25oC – 27oC (suhu ruangan normal). Ruangan dengan pendingin ruangan dengan suhu <25oC umumnya juga memiliki tingkat kelembaban yang lebih rendah sehingga dihindari oleh nyamuk.

Sumber:

  • Tizifa, T. A., Kabaghe, A. N., McCann, R. S., van den Berg, H., Van Vugt, M., & Phiri, K. S. (2018). Prevention Efforts for Malaria. Current tropical medicine reports5(1), 41–50. https://doi.org/10.1007/s40475-018-0133-y
  • Petersen, L. R., Beard, C. B., & Visser, S. N. (2019). Combatting the Increasing Threat of Vector-Borne Disease in the United States with a National Vector-Borne Disease Prevention and Control System. The American journal of tropical medicine and hygiene100(2), 242–245. https://doi.org/10.4269/ajtmh.18-0841
  • WHO (2015). Global technical strategy for malaria 2016–2030. Geneva: World Health Organization

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics