Beranda > Artikel > Phantom Pain: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Phantom Pain: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

phantom pain adalah

Tidak sedikit setelah dilakukan sebuah tindakan amputasi seseorang masih dapat merasakan sensasi rasa nyeri pada bagian tersebut? Kondisi ini dikenal sebagai sebuah nyeri phantom. Lalu, apa sih sebetulnya nyeri phantom ini, bagaimana sensasi ini masih dapat dirasakan pada daerah tersebut serta bagaimana cara pengobatan untuk mengatasinya? 

 

Apa Itu Phantom Pain?  

 

Secara definisi, phantom pain adalah sensasi nyeri yang masih tetapi dirasakan dan muncul dari bagian anggota tubuh yang sudah di amputasi dan sudah tidak lagi ada secara fisik. Seseorang akan mengatakan bahwa nyeri nya terasa sangat nyata meskipun anggota tubuh nya sudah tidak ada lagi. Kondisi ini merupakan kondisi yang sangat sering ditemukan pada individu yang menjalani amputasi anggota gerak. Sebanyak kurang lebih 80% pasien akan mengalami phantom pain saat setelah operasi.  

 

Apa Ciri-Ciri Phantom Pain?  

 

Phantom pain dapat muncul saat setelah operasi atau beberapa waktu setelahnya. Nyeri di deskripsikan sebagai nyeri yang hilang timbul dan bertahan selama detik sampai menit, jam atau ada secara terus menerus. Nyeri nya ini juga dapat dikatakan berkurang dalam segi frekuensi dan durasi dalam waktu 6 bulan setelah tindakan amputasi. Mereka dengan kondisi ini juga mengatakan nyeri yang dirasakan berupa nyeri neuropathic seperti rasa terbakar, rasa tertusuk atau tersayat, ras tertekan dan sebagainya. Kondisi ini juga lebih sering terjadi dan dirasakan pada bagian tubuh yang terletak lebih jauh seperti kaki, jari kaki, tangan, jari jari tangan).  

 

Jika anda telah menjalani proses amputasi dan merasakan keluhan serupa, sebaiknya anda mencari fasilitas dan tenaga medis terdekat untuk mendapatkan penatalaksanaan serta pemilihan obat yang tepat agar mengurangi rasa nyeri yang cenderung mengganggu keseharian anda.  

 

Baca Juga: Ketahui Beda Nyeri Otot dan Cedera Otot yang Anda Alami

 

Apa Penyebab dan Faktor Risiko Phantom Pain?   

 

Lantas bagaimana sih kondisi ini dapat terjadi? Meskipun beberapa teori sudah dikemukakan mengenai bagaimana cara terjadinya sebuah nyeri phantom, namun rasa nyeri phantom yang dirasakan secara kronis diketahui ternyata berhubungan dengan proses yang bersifat multifaktorial yang didalangi, dijembatani dan didorong oleh beberapa faktor yakni faktor somatik, sosial dan psikologikal. Beberapa studi lainnya mengatakan bahwa mekanisme yang mungkin menyebabkan kondisi ini adalah mekanisme peripheral (adanya neuroma hiperaktif), mekanisme susunan saraf pusat (perubahan pada sensitisasi dari saraf tulang belakang, reorganisasi dari kortikal serta disosiasi dari sensori kortikal motor), dan mekanisme psikogenik. Dari sekian banyak teori yang dikemukakan, anda wajib hanya wajib mengingat bahwa kelainan kondisi ini bersifat multifaktorial sehingga membutuhkan tatalaksana yang holistic dalam penatalaksanaannya.  

 

Baca Juga: Perhatian! Hindari Konsumsi Makanan Penyebab Nyeri Sendi Ini

 

Siapa saja yang lebih rentan mengidap kondisi ini? Beberapa faktor risiko yang diketahui berhubungan dengan kejadian sebuah phantom pain adalah:

 

  • jenis kelamis perempuan
  • amputasi pada anggota gerak bagian atas
  • rasa nyeri pada anggota gerak yang tersisa
  • adanya rasa nyeri yang dirasakan sesaat sebelum tindakan amputasi
  • durasi waktu saat setelah amputasi

 

PHR

 

Bagaimana Cara Menangani Phantom Pain?  

 

Cara penangannya pun perlu melibatkan beberapa pendekatan yang holistic. Tentunya penatalaksanaannya akan melibatkan gabungan antara pengobatan terapi obat serta tatalaksana tanpa obat. Cara ini diketahui merupakan suatu kombinasi yang sangat efektif.  

 

Tatalaksana Obat 

 

Pilihan obat yang diberikan tentunya bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh penderitanya. Berikut ini beberapa pengobatan yang dapat diberikan:  

 

  1. Opioid (obat yang termasuk narkotika): Digunakan pada pasien pasien dengan skala nyeri berat  
  2. Acetaminophen dan obat non-steroidal anti-inflammatory (NSAIDs): Pilihan pertama yang diberikan pada pasien yang merasakan rasa nyeri  
  3. Antidepresan dan antikonvulsi: Keduanya digunakan untuk menenangkan pasien serta memberikan efek sedatif pada pasien pasien dengan rasa nyeri yang tak dapat ditahan.  
  4. Muscle relaxant.

 

Tentunya pemberian obat ini juga dapat diberikan secara kombinasi agar efek yang di dapat lebih optimal. Antar tenaga medis perlu berdiskusi guna mendapatkan pemilihan obat yang tepat serta efek samping yang sangat minimal.  

 

Baca Juga: Phantom Limb: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

 

Tatalaksana Non Medikamentosa atau Tanpa Obat  

 

Beberapa pasien juga seringkali mencari tatalaksana tanpa obat. Beberapa pilihan terapi tanpa obat yang dapat menjadi pilihan seperti:  

  1. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) 
  2. Akupuntur 
  3. Reposisi pada anggota gerak yang tersisa dengan menopang pada bantal 
  4. Terai music  
  5. Pijat pada anggota gerak yang tersisa 
  6. Virtual reality (VR) therapy 
  7. Terapi cermin 
  8. Stimulasi susunan saraf pusat seperti stimulasi otak bagian dalam serta stimulasi saraf tulang belakang 

 

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

 

Article Reviewed by dr. Riyandi Fernandes

 
  1. National Limb Loss Resource Center [Internet]. Managing Phantom Pain. Amputee Coalition. 2022. Diakses dari:https://www.amputee-coalition.org/limb-loss-resource-center/resources-for-pain-management/managing-phantom-pain/. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2022.  
  2. Kaur A & Guan Y. Phantom limb pain: A literature Review. Chin J Traumatol. 2018; 21(6): 366-368. 
  3. Erlenwein J, Diers M, Ernst J, Schulz F & Petzke F. Clinical updates on phantom limb pain. Pain Rep. 2021; 6(1): e888. 
  4. Subedi B & Grossberg GT. Phantom Limb Pain: Mechanisms and Treatment Approaches. Pain Res Treat. 2011; 2011: 864605. 

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics