Beranda > Artikel > Piriformis Syndrome: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Piriformis Syndrome: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

10 Artikel Carevo - piriformis syndrome adalah

Tubuh manusia terdiri dari banyak otot yang membentuknya untuk dapat bergerak dan beraktivitas. Salah satu otot yang cukup sering didengar adalah piriformis. Nyeri pada area bokong, pinggul atau kaki bagian atas dapat terjadi pada seseorang yang mengalami piriformis syndrome. Nyeri yang dirasakan disebabkan karena penekanan terhadap saraf yang melewati otot tersebut. Mari kita mengenal lebih lanjut mengenai piriformis syndrome.

Apa Itu Piriformis Syndrome? 

Piriformis merupakan otot berbentuk segitiga yang berjalan dari depan sakrum atau tulang ekor. Otot ini berada diantara dua tulang pinggul manusia. Di Dalam otot ini berjalan saraf sciatika sampai ke bagian atas dari tulang paha. Otot piriformis sendiri berfungsi untuk menggerakan paha dari satu sisi ke sisi lainnya dan menstabilkan sendi pinggul sehingga kita dapat berjalan, menjaga keseimbangan dan mengelakkan berat tubuh pada salah satu tungkai secara bergantian.

Jika terjadi spasme atau kontraksi berlebih dari otot ini dapat menekan saraf sciatika dan menyebabkan gejala yang dinamakan piriformis syndrome. Sindrom ini terjadi pada 0,3% – 6% individu dengan keluhan nyeri punggung bawah.  

Apa Gejala dari Penyakit Piriformis Syndrome? 

Gejala yang terjadi pada piriformis syndrome biasa pada bagian bokong, pinggul dan juga paha. Sciatika merupakan gejala utama yang dirasakan pada sindrom ini. Berikut adalah gejala yang dapat dirasakan bagi penderita : 

  1. Nyeri tertusuk 
  2. Nyeri terbakar 
  3. Rasa baal 
  4. Kesemutan 
  5. Rasa seperti ditembak 
  6. Nyeri pada bagian bokong 
  7. Sulit untuk duduk dengan nyaman 
  8. Nyeri saat duduk diperberat dengan durasi lamanya duduk 
  9. Nyeri pada bokong akan memberat dengan aktivitas seperti duduk, berjalan, berlari atau menaiki tangga 

 

Pada banyak kasus, nyeri dapat menjalar ke salah satu atau kedua tungkai dan pada kasus berat nyeri dapat membuat segala aktivitas menjadi terbatas. Aktivitas sehari-hari pun dapat terhambat seperti duduk didepan komputer, mengemudi jarak jauh atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Baca juga: 5 Ciri-Ciri Kandung Kemih Bocor yang Harus Diwaspadai

Apa Saja Ciri-ciri dari Piriformis Syndrome? 

Untuk mendiagnosis seseorang mengalami piriformis syndrome, maka dokter akan melakukan pemeriksaan komprehensif. Dimulai dari bertanya mengenai gejala yang berkaitan dengan sindrom ini, aktifitas sehari-hari yang dapat mencetuskan dan juga riwayat cedera. Untuk pemeriksaan fisik sendiri tidak ada yang khas untuk mendiagnosisnya. Untuk mengetahui dengan pasti perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti USG, CT scan, MRI atau elektromyogram. 

Personal Health Record Carevo

Apa Saja Penyebab dari Piriformis Syndrome? 

Penyebab dari sindrom ini apa saja yang dapat menimbulkan tekanan saraf sciatika oleh otot piriformis. Berikut hal-hal yang dapat menjadi penyebab : 

  1. Inflamasi menyebabkan pembengkakan pada jaringan disekitarnya dan menekan saraf sciatika secara tidak langsung 
  2. Spasme otot 
  3. Bekas luka pada otot 
  4. Bentuk anatomi yang abnormal 

Penyebab tersebut dapat muncul karena adanya aktivitas pencetus seperti : 

  1. Naik tangga, berjalan jauh atau berlari dengan otot piriformis yang kurang kuat 
  2. Cedera pada bagian pinggul, bokong, kaki karena jatuh ataupun kecelakaan 
  3. Otot yang terlalu kaku karena tidak adanya aktivitas fisik 
  4. Mengangkat benda berat secara salah dan menyebabkan cedera pada otot piriformis 
  5. Tidak melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik atau tidak melakukan pendinginan setelahnya 
  6. Melakukan olahraga secara berlebihan atau melakukan gerakan repetisi berulang seperti lari jarak jauh 
  7. Duduk dalam jangka waktu yang lama 

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Multiple Sclerosis? Lalu Bagaimana Cara Mengobatinya?

Bagaimana Cara Mengobati Piriformis Syndrome? 

Terkadang, piriformis syndrome tidak memerlukan terapi apapun dan dapat hilang sendiri hanya dengan beristirahat dan menghindari faktor pencetus yang menyebabkan gejala. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan jika anda mengalami piriformis syndrome

1. Kompres dingin dan hangat 

Kompres dilakukan dengan es dan kompres hangat secara bergantian selama 15-20 menit dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada bagian yang terkena 

2. Obat anti nyeri 

Obat anti nyeri dapat diberikan pada keadaan nyeri akut seperti golongan NSAID. Jika nyeri tidak berkurang dan proses inflamasi berat terjadi pada otot piriformis, dapat dilakukan penyuntikan steroid pada otot untuk mengurangi reaksi inflamasi yang terjadi 

3. Terapi fisik 

Terapi fisik akan disesuaikan dengan gejala yang dirasakan oleh dokter yang berpengalaman. Tujuannya adalah agar otot menjadi lebih rileks dan dapat kembali ke bentuk semulanya 

4. Operasi 

Jika nyeri tidak dapat hilang dengan tindakan diatas, nyeri berat sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, maka operasi dapat menjadi pilihan. Operasi yang dilakukan akan memotong otot piriformis yang menyebabkan tekanan pada saraf sciatika

Untuk mencegah nyeri lebih lanjut, maka dapat dilakukan hal-hal berikut ini : 

  1. Olahraga teratur  
  2. Menghindari lari atau olahraga pada tanjakan atau permukaan yang tidak rata 
  3. Melakukan pemanasan dan stretching sebelum berolahraga 
  4. Jika ada kegiatan yang mencetuskan nyeri, maka berhenti sejenak hingga nyeri mereda 
  5. Jangan berbaring atau duduk dalam periode waktu yang lama karena dapat memberikan tekanan tambahan pada pinggul.

Artikel Ditulis Oleh:

dr. Friska Wilda Wijaya

dr. Friska Wilda Wijaya

dr. Friska Wilda Wijaya lahir di Palembang, 7 Maret 1996. Penulis menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya Jakarta pada tahun 2019.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics