Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama yang paling penting untuk bayi. Ibu dianjurkan untuk memberikan ASI hingga si kecil genap berusia 2 tahun. Oleh sebab itu, anda perlu mengetahui proses pemberian ASI yang maksimal agar nutrisi yang diberikan bagi si kecil juga optimal untuk pertumbuhannya. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui posisi menyusui yang benar.
Posisi menyusui yang benar adalah yang membuat ibu dan bayi merasa nyaman, sehingga bayi bisa mendapatkan ASI dengan lancar dan mudah serta ibu tidak mengalami rasa sakit pada puting susu. Rasa sakit atau nyeri yang ibu rasakan menandakan adanya kesalahan pada posisi menyusui dan pelekatan mulut bayi terhadap puting susu ibu.
Kunci posisi menyusui yang baik terdapat pada 3 aspek, yang pertama adalah kepala dan badan bayi ada pada 1 garis lurus, leher bayi tidak tertekuk dan tidak menoleh; dada bayi berhadapan dengan dada ibu; dan tubuh bayi rapat ke tubuh ibu.
Berbagai macam posisi menyusui dapat ibu coba untuk mencari posisi yang tepat, karena beberapa posisi menyusui mungkin tidak cocok untuk kondisi ibu pasca melahirkan (seperti pasca operasi Caesar). Untuk itu penting juga untuk mengetahui berbagai jenis posisi menyusui yang cocok untuk tiap ibu menyusui.
Posisi menyusui ada bermacam-macam, berikut ini adalah beberapa posisi menyusui yang dapat ibu lakukan:
Posisi ini merupakan posisi yang paling lazim dilakukan pada ibu menyusui, khususnya pada awal setelah ibu melahirkan. Caranya adalah dengan memangku bayi dengan tangan kanan, dan perut bayi menempel pada perut ibu. Mulut bayi diarahkan ke puting susu sebelah kanan. Begitu pula sebaliknya apabila ibu ingin memindahkan bayi ke sebelah kiri. Ibu dapat menggunakan bantal menyusui agar tidak merasa pegal.
Posisi Cradle Hold dapat dimodifikasi yang dikenal dengan Cross-cradle holdyaitu apabila ibu ingin menyusui bayi di payudara kanan, gunakan tangan kiri untuk menopang bayi. Posisi ini dapat mempermudah ibu untuk memantau mulut bayi yang melekat pada puting susu.
Namun, posisi ini tidak cocok bagi ibu yang melahirkan dengan proses Caesar karena dapat menekan posisi bekas jahitan ibu.
Posisi ini direkomendasikan bagi ibu yang melahirkan dengan proses Caesar karena bayi tidak perlu menempel pada perut ibu, melainkan menopang badan bayi dengan menggunakan ketiak (diapit) dan kepala serta leher ditopang dengan menggunakan tangan.
Posisi berbaring dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan setengah duduk atau menyamping. Apabila ibu memilih untuk setengah duduk, ibu hanya perlu meletakkan bayi diatas dada saja. Posisi ini lazim dilakukan terutama pada saat Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Sedangkan apabila ibu memilih untuk menyamping, posisi ini lebih nyaman pada ibu yang melahirkan Caesar atau memiliki payudara yang besar. Namun, apabila ibu meyusui dalam posisi miring perlu diperhatikan posisi kepala si kecil agar tidak menghalangi jalan napasnya.
Posisi koala dapat dilakukan apabila bayi sudah dapat duduk secara mandiri, yaitu dengan menempatkan bayi dalam posisi duduk sambil menghadap payudara, dan bagian punggung bayi ditopang oleh tangan ibu.
Apabila ibu memiliki bayi kembar, menyusui secara bersamaan mungkin dapat memberikan kesan merepotkan, namun masih dapat dilakukan dengan metode double cradleatau double football. Sebelum melakukan secara bersamaan, pentingnya bagi ibu untuk menguasai kedua posisi tersebut dengan baik dengan menyusui bayi secara terpisah.
Proses menyusui harus dijalankan dengan sabar hingga ibu dan bayi sama-sama telah terbiasa. Mengetahui posisi yang tepat dalam menyusui penting untuk menjaga produksi ASI dan pemberian nutrisi bagi bayi yang optimal. Selalu catat pertumbuhan dan perkembangan si kecil di Carevo untuk menjaga kesehatan si buah hati.
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics