Beranda > Artikel > Mari Mengenal Apa Itu Prone Posistioning dan Juga Manfaatnya

Mari Mengenal Apa Itu Prone Posistioning dan Juga Manfaatnya

prone positioning adalah

Prone posistioning adalah Posisi Tengkurap yang telah digunakan selama bertahun-tahun dan sekarang direkomendasikan untuk pasien dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) berat atau sedang hingga berat yang membutuhkan ventilasi mekanis invasif dengan sedasi dan kelumpuhan. Dokter sebagian besar telah mengadopsi posisi ini sejak terjadinya pandemi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) yang masih ada saat ini. Posisi ini bahkan kini juga digunakan sebelum intubasi pada pasien yang bernapas secara spontan. Pasien dengan kondisi baikpun bahkan kini telah diberitahu untuk mempraktikkan “Prone Posistioning Sendiri”  dengan mengikuti rekomendasi terkini.

Prone mengacu pada posisi di mana tubuh Anda diposisikan sebagaimana hingga Anda beristirahat tengkurap. Pasien dengan gangguan pernapasan harus hindari berbaring telentang untuk waktu beberapa waktu lamanya. Berbaring tengkurap dan mengikuti rekomendasi lanjutan dalam berbagai postur akan membantu tubuh Anda memasukkan udara ke seluruh bagian paru-paru Anda dengan lebih baik. Hal tersebut ditujukan untuk memperbaiki kondisi Anda bila terkena penyakit paru. Disarankan pula  dalam mengikuti rekomendasi agar Anda menyesuaikan diri dan mengubah posisi Anda sesuai kebutuhan untuk kenyamanan. Sesuai toleransi, bergantian antara posisi tengkurap, tengkurap sebagian, dan berbaring menyamping.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam penerapan prone posistioning:

  1. Sebaiknya hindari tengkurap minimal 60 menit setelah makan.
  2. Tetap dalam posisi tengkurap selama Anda bisa menahannya.
  3. Lakukan posisi tengkurap atau agak tengkurap minimal 30 menit sampai 4 jam, 2-4 kali per hari
  4. Lakukan penyesuaian yang diperlukan pada kepala tempat tidur dan bantal untuk kenyamanan.
  5. Beri tahu pengasuh Anda jika Anda mengalami ketidaknyamanan atau jika Anda merasakan tekanan ekstra pada daerah kulit atau penonjolan tulang.

Posisi tengkurap meningkatkan ventilasi dan membuat pernapasan lebih mudah dengan menjaga unit alveolar paru-paru Anda tetap terbuka. Penerapan posisi ini terutama dilakukan ketika pasien mengalami kesulitan bernapas dan saturasi oksigen pasien turun di bawah 94. Selama isolasi di rumah, sangat penting untuk mengawasi saturasi oksigen Anda, serta tanda-tanda vital lainnya termasuk suhu, tekanan darah, dan gula darah. Hipoksia (kadar oksigen rendah yang tidak normal dalam darah) dapat memperburuk masalah yang ada. Banyak nyawa dapat diselamatkan jika proning dilakukan tepat waktu dan ventilasi yang memadai dipertahankan.

Saat Anda hamil, Anda harus menghindari tengkurap. Hal tersebut dikarenakan posisi ini dapat menekan kandungan Anda dan membahayakan jiwa anda serta janin yang dikandung. Pasien dengan trombosis vena dalam, yang terdiagnosis dalam waktu kurang dari 48 jam baik yang telah mendapatkan pengobatan maupun yang tidak, juga dilarang melakukan posisi ini. Hal tersebut disebabkan oleh adanya risiko terlepasnya trombus pada pembuluh darah akibat intervensi perubahan posisi. Bila hal tersebut terjadi, keadaan paru-paru pasien malah akan semakin memburuk. Selanjutnya, pasien dengan masalah jantung yang parah umumnya juga tidak diperkenankan melakukan manuver ini. Perubahan posisi yang diterapkan dalam manuver ini umumnya tidak dapat ditoleransi oleh keadaan jantung yang parah. Yang terakhir perlu pula diperhatikan bahwa bila Anda mengalami patah tulang belakang, tulang paha, atau panggul yang tidak stabil, sebaiknya Anda menghindari manuver ini karena dapat memperburuk keadaan patah tulang yang sudah ada.

Meskipun banyak benefit yang bisa didapatkan dalam penerapan manuver ini, namun sebaiknya Anda tetap mengkonsultasikan prihal tersebut pada tenaga kesehatan sebelum melakukannya.

Baca juga: Cara Mengecek Paru – Paru Sehat

Selalu jaga kesehatan Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo. Download Carevo sekarang.

 

Referensi

Guérin C, Albert RK, Beitler J, et al. Prone position in ARDS patients: why, when, how and for whom. Intensive Care Med. 2020;46(12):2385-2396. doi:10.1007/s00134-020-06306-w

Pelosi P, Tubiolo D, Mascheroni D, Vicardi P, Crotti S, Valenza F, Gattinoni L. Effects of the prone position on respiratory mechanics and gas exchange during acute lung injury. Am J Respir Crit Care Med. 1998;157:387–39

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics