Beranda > Artikel > Ramsay Hunt Syndrome: Pengertian, Gejala, dan Cara Menanganinya

Ramsay Hunt Syndrome: Pengertian, Gejala, dan Cara Menanganinya

ramsay hunt syndrome

Kelemahan atau kelumpuhan pada separuh wajah dapat terjadi pada keadaan lain selain stroke. Salah satu penyakit yang juga menyebabkan hal tersebut adalah Sindrom Ramsay Hunt. Selain dapat mengganggu estetika, penyakit ini dapat pula berdampak buruk pada mata, serta berpotensi mengganggu kegiatan sehari-hari akibat gejala tambahan yang mengikuti. Berikut beberapa penjelasan terkait penyakit tersebut.

 

Apa Pengertian dari Ramsay Hunt Syndrome? 

 

Sindrom Ramsay Hunt, juga dikenal sebagai herpes zoster oticus, adalah komplikasi lanjut dari infeksi virus varicella-zoster yang mengakibatkan peradangan saraf yang mempengaruhi gerakan wajah. 

 

Apa Saja Gejala dari Ramsay Hunt Syndrome? 

 

Sindrom Ramsay Hunt ditandai dengan trias klasik:  

  1. Kelumpuhan wajah satu sisi,  
  2. Nyeri telinga  
  3. Adanya ruam dengan lepuh pada saluran pendengaran atau daun telinga

Gejala tambahan yang sering kali menyertai termasuk  

  1. Perubahan sensasi rasa (wajah terasa kebas satu sisi, maupun lebih sensitif) 
  2. Mata kering dan berair 
  3. Kepekaan terhadap suara (berdenging) 
  4. Sumbatan hidung 
  5. Vertigo  
  6. Perubahan suara  

 

Baca Juga: Cara Menurunkan Kolesterol dengan Efektif

 

Apa Saja Penyebab dari Ramsay Hunt Syndrome?

 

Agen penyebab sindrom Ramsay Hunt adalah virus varicella-zoster (VZV), anggota dari keluarga virus herpes manusia. Lebih khususnya, virus ini adalah bagian dari subfamili alphaherpesvirinae, bersama dengan virus herpes simpleks 1 dan 2 (HHV-1 dan HHV-2). Setelah infeksi VZV, atau lebih sering disebut sebagai cacar air, telah hilang, virus tetap berdiam di serabut saraf dan selanjutnya dapat menjadi aktif kembali pada keadaan yang mendukung perkembangan virus tersebut. Namun, tidak semua penderita VZV dapat menderita sindrom Ramsay Hunt. Hal ini disebabkan juga oleh: 

  1. Pengobatan infeksi VZV sebelumnya yang kurang tuntas 
  2. Adanya faktor pencetus lain (stres, penurunan imunitas, dan lainnya) 

 

Bagaimana Cara Diagnosa Ramsay Hunt Syndrome? 

 

Karena diagnosis sindrom Ramsay Hunt dibuat berdasarkan riwayat klinis dan pemeriksaan fisik, pengujian tambahan tidak diindikasikan pada kasus tanpa komplikasi. Kehadiran ruam, nyeri, dan kelumpuhan wajah adalah ciri khusus pada kondisi tersebut. Sebuah tes bernama smear Tzanck dapat dilakukan pada cairan yang diperoleh dari lepuh yang pecah, serta analisis PCR dari air mata, air liur, atau cairan dari lepuh yang pecan, tetapi modalitas tambahan seperti ini jarang diperlukan. 

 

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Diagnosa? Seberapa Pentingnya Hal Ini?

 

Bagaimana Cara Menangani Penyakit Ramsay Hunt Syndrome? 

 

Herpes zoster maupun sindrom Ramsay Hunt umumnya bersifat self-limiting, yang berarti dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlakuan khusus. Oleh karena itu, tujuan utama pengobatan adalah untuk mengurangi kejadian komplikasi lanjut, termasuk kelumpuhan spastik wajah dan pengurangan rasa nyeri. Beberapa pengobatan pilihan tersebut diantarnya adalah:

  1. Pengobatan antivirus, biasanya diberikan selama 7 sampai 10 hari 
  2. Kortikosteroid dosis tinggi, selama 21 hari diikuti dengan penurunan dosis untuk mencegah insufisiensi adrenal akut. 
  3. Anti nyeri atau analgesia sering pula dibutuhkan  
  4. Penggunaan obat antidepresan trisiklik juga dapat berguna untuk pengobatan nyeri  
  5. Suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh juga dapat bermanfaat mempercepat penyembuhan 

 

PHR

 

Apa Saja Faktor Risiko dari Penyakit Ramsay Hunt Syndrome? 

 

Berikut beberapa pencetus dari sindrom Ramsay Hunt: 

  1. Stres 
  2. Kemoterapi 
  3. Penyakit yang menyebabkan melemahnya imun tubuh 
  4. Infeksi yang terjadi secara sistemik 
  5. Malnutrisi 

 

Baca Juga: Makanan untuk Menjaga Kesehatan Sistem Saraf

 

Apa Perbedaan Ramsay Hunt Syndrome dan Bell’s Palsy? 

 

Bell’s palsy, lebih tepat disebut kelumpuhan wajah idiopatik (IFP), adalah penyebab paling umum dari kelumpuhan setengah wajah. Bell’s palsy adalah kelumpuhan saraf wajah akut, unilateral, perifer, yang umumnya secara bertahap sembuh dari waktu ke waktu pada 80-90% kasus.

Banyak kontroversi seputar penyebab dan pengobatan Bell’s palsy. Penyebab Bell palsy masih belum diketahui, meskipun gangguan tersebut tampaknya merupakan peradangan saraf dengan kemungkinan penyebab virus, inflamasi, autoimun, dan iskemik. Semakin banyak bukti yang menyatakan virus herpes simpleks tipe I dan reaktivasi virus herpes zoster merupakan salah satu penyebab penyakit ini.

Penyakit ini memang sulit dibedakan dengan sindrom Ramsay Hunt, namun berikut beberapa perbedaan yang signifikan antar keduanya: 

  1. Adanya ruam dengan lepuh yang timbul sebelum adanya gejala kelumpuhan wajah pada sindrom Ramsay Hunt adalah ciri khas utama yang membedakan antar keduanya. 
  2. Umumnya gejala kelumpuhan pada Bell’s palsy timbul lebih cepat (sangat nyata dalam 48 jam) 
  3. Pasien dengan sindrom Ramsay Hunt lebih umum untuk mengalami gangguan pendengaran satu sisi dan/atau vertigo. Gangguan pendengaran biasanya lebih parah pada pasien dengan vertigo dibandingkan pada mereka yang tidak mengalami vertigo. 
  4. Kelumpuhan pada sindrom Ramsay Hunt umumnya lebih buruk dibandingkan Bell’s Palsy dan dapat menimbulkan kecacatan bila tidak ditangani secara baik. Sedangkan Bell’s Palsy umumnya menimbulkan gejala yang lebih ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. 

Diagnosis sering terlewatkan atau tertunda, yang dapat menyebabkan peningkatan insiden komplikasi jangka panjang. Meskipun kondisi ini pada beberapa kasus dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi pengobatan ditujukan untuk mengurangi total durasi penyakit serta memberikan analgesia dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi.

Lisca

dr. Lisca Namretta

dr.Lisca Namretta

dr. Lisca Namretta lahir di Jakarta 6 Maret 1995. Penulis menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya Jakarta pada tahun 2019.

Bhupal HK. Ramsay Hunt syndrome presenting in primary care. Practitioner. 2010 Mar. 254(1727):33-5, 3. 

Anderson P. New AAN guideline on Bell’s palsy. Medscape Medical News. November 7, 2012. Accessed November 12, 2012.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics