
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Refleks patella adalah jenis pemeriksaan pada bagian lutut kaki. Refleks patella digunakan untuk memeriksa refleks fisiologis pasien dengan keluhan sakit pada bagian lutut. Anda mungkin bertanya mengapa seorang dokter memiliki alat yang serupa dengan palu pada ruangannya.
Jadi, alat berupa palu tersebut adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengecekan refleks patella. Untuk mengenali apa itu refleks patella, berikut informasi selengkapnya untuk Anda.
Salah satu refleks fisiologis yang mungkin banyak diketahui oleh sebagian besar orang baik secara sadar maupun tidak adalah refleks patella. Refleks patella adalah proses pemeriksaan yang dilakukan dengan memberikan ketukan menggunakan palu pada bagian lutut. Pemeriksaan refleks patella dilakukan pada bagian lutut sebab tendon patella berada pada bagian bawah tempurung lutut.
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan alat berupa palu khusus untuk memeriksa reflek pasien saat menerima ketukan tersebut. Kemampuan berjalan secara seimbang tanpa terjatuh, tersandung, atau tertelungkup merupakan salah satu contoh bahwa refleks patella dalam lutut Anda berfungsi dengan baik.
Refleks patella dapat terjadi ketika muncul perubahan yang mendadak pada kesigapan otot tendon patella pada lutut saat dipukul menggunakan palu. Perubahan refleks dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti tumor pada sumsum tulang belakang, stroke, nyeri akibat olahraga, hingga sindrom guillain barre. Pada ibu hamil, reaksi negatif yang diberikan oleh refleks patella disebabkan oleh adanya kekurangan vitamin B1.
Refleks ini adalah refleks monosynaptic yang menandakan bahwa sebuah neuron bersinaps ke neuron lain yang mengarah pada respon otot. Terhubungnya monosynaptic ini menjadi bagian dari kecepatan refleks yang diberikan secara spontan ketika terjadi sesuatu yang memengaruhi keseimbangan tubuh.
Baca Juga: Cara Menurunkan Kolesterol dengan Efektif
Refleks patella berkaitan dengan pengecekan pada adanya kerusakan sistem saraf sebab melibatkan kontraksi otot pada lutut. Adapun fungsi yang dimiliki oleh refleks patella antara lain:
Fungsi utama dari refleks patella adalah untuk memastikan bahwa seluruh bagian pada sumsum tulang belakang berfungsi dengan baik dan normal.
Efisiensi dan kecepatan refleks merupakan hal yang cukup penting. Stimulasi refleks patella yang baik akan membantu adanya proses peregangan kaki yang baik sebelum memulai seluruh aktivitas.
Refleks patella membantu tubuh menjaga keseimbangan terutama saat sedang berjalan dan bergerak. Sebagai contoh, ketika seseorang akan terjatuh sebab tersandung sebuah batu kecil, tubuh tetap dapat seimbang dengan menarik kaki lain untuk menahan bagian tubuh yang condong kedepan. Tanpa refleks patella, gravitasi dapat membuat lutut Anda menekuk secara otomatis dan jatuh.
Baca Juga: Gangguan Kepribadian Narsistik: Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Untuk melakukan pengecekan refleks patella, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Berikut merupakan proses pengecekan refleks patella yang dilakukan oleh dokter:
Tahap pertama yang dilakukan untuk melakukan pengecekan pada refleks patella adalah mengarahkan pasien pada posisi duduk yang benar untuk pemeriksaan. Posisi duduk pada pemeriksaan berkaitan dengan posisi kaki, pasien dapat memosisikan kaki menjadi tergantung atau tetap menyentuh lantai. Beberapa kondisi yang sulit untuk duduk biasanya diperbolehkan untuk melakukan pengecekan dengan cara berbaring.
Selanjutnya, pengecekan refleks akan dilakukan dengan mengetuk lutut menggunakan palu khusus pada bagian tendon patella. Ketukan ini akan menyebabkan adanya peregangan pada otot di bagian kaki.
Reaksi menendang atau meluruskan kaki ketika dilakukan pengetukan menandakan bahwa reflek patella bekerja dengan baik, begitupun saraf dan bagian tubuh lain yang berhubungan. Sedangkan apabila tidak ada reflek yang diberikan maka besar kemungkinan terdapat kerusakan pada sistem saraf pusat.
Melakukan pemeriksaan dengan mengetuk patella akan menyebabkan adanya kontraksi tendon, merangsang neuron sensorik yang berada pada sumsum tulang belakang, menciptakan refleks monosynaptic, dan adanya proyeksi dari neuron motorik pada bagian depan paha.
Saat tendon diketuk, tubuh membutuhkan 30 ms hingga 50 ms untuk kaki dapat bergerak. Hal ini dikarenakan neuron sensorik sumsum tulang belakang bersinaps tidak hanya dengan neuron motorik, tetapi juga interneuron penghambat. Kombinasi tersebut kemudian akan mengarah pada gerakan kaki yang berfungsi sebagai respon dari ketukan yang diberikan.
Baca Juga: Manfaat Daun Keji Beling untuk Penyakit Batu Ginjal
Jadi, itulah informasi lengkap mengenai refleks patella. Sebagai kesimpulan, refleks patella adalah proses pemeriksaan reaksi yang diberikan oleh patella untuk melihat apakah sensor pada sumsum tulang belakang bekerja dengan baik atau tidak.
Permasalahan paling umum yang muncul dari berkurangnya refleks pada bagian tendon patella adalah patellar tendinitis. Apabila Anda merasakan nyeri berlebih pada bagian lutut dan mengganggu pergerakan, disarankan untuk segera melakukan konsultasi pada dokter agar mendapatkan penanganan sebelum reaksi refleks semakin menurun.
Pastikan Anda selalu menjaga kesehatan dengan menghindari aktivitas yang memberikan beban berlebih pada lutut terutama bagian patella dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
dr. Mikhael menyelesaikan studi dokter umumnya di Universitas Indonesia dan University of Melbourne di Australia. Ia juga mendapatkan gelar Diploma of Tropical Medicine and Hygiene dari Royal College of Physician UK.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics