Beranda > Artikel > Skin Picking Disorder: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Skin Picking Disorder: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

skin picking disorder adalah

Skin picking disorder atau excoriation disorder dikenal juga dengan istilah dermatilomania, yang ditandai dengan keinginan menggaruk atau mencakar kulit sendiri, dan dilakukan berulang-ulang. Data penelitian menunjukkan kondisi ini lebih banyak dialami oleh wanita, terutama pada usia remaja sampai dewasa muda dengan perkiraan angka kejadian antara 1,4%-5,4%.

Hal ini berkaitan dengan perilaku kompulsif dan tidak jarang berhubungan dengan gangguan psikologis yang lain, seperti OCD (Obsessive-Compulsive Disorder), trikotilomania (kecenderungan mencabut rambut sendiri), onikofagia (keinginan menggigit-gigit kuku), depresi, gangguan cemas, atau kombinasi dari beberapa kondisi. Kulit yang digaruk atau dicakar juga tidak selalu di kulit sehat, adanya lesi kecil di kulit seperti jerawat, luka gores atau lecet juga dapat memicu aktivitas skin picking dan dapat mengakibatkan infeksi yang serius. 

Penyebab Skin Picking Disorder 

Hingga saat ini belum ada penyebab pastinya, namun ada beberapa faktor risiko yang saling berkaitan dan dapat mencetuskan timbulnya skin picking disorder seperti: 

1. Genetik 

Kondisi ini lebih sering dialami orang dengan anggota keluarga yang mempunyai keluhan serupa atau kondisi OCD yang lain. 

2. Lesi di kulit 

Adanya kulit kering, lecet, atau jerawat dapat memicu keinginan skin pick, ditambah apabila adanya rasa tidak menyukai diri sendiri (merasa tubuh tidak sempurna). 

Baca Juga: Avoidant Personality Disorder: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

3. Sosial dan lingkungan 

Stres emosional dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari, termasuk adanya perundungan (bullying atau abuse) dapat memicu gangguan cemas yang dapat bermanifestasi dalam bentuk skin pick

Gejala Skin Picking Disorder 

Tidak semua orang yang menggaruk kulit atau memencet jerawat termasuk kelompok skin picking disorder, selama hal tersebut tidak menyebabkan gangguan dan dilakukan berulang-ulang. 

Orang dengan skin picking disorder menunjukkan gejala-gejala seperti: 

1. Sering menggaruk, menggores, atau menekan-nekan area kulit tertentu. 

Orang dengan skin picking disorder sering ‘melukai’ kulit nya, terutama pada kondisi di mana ada stresor yang berat, seperti tekanan pekerjaan atau stres emosional. Area yang paling banyak adalah di wajah dan lengan, namun tidak jarang juga dijumpai di bagian tubuh lain seperti punggung. Orang dengan skin picking disorder merasa lega dan menikmati aktivitas ini. 

2. Luka di kulit yang sukar sembuh. 

Beberapa penyakit, seperti diabetes atau autoimun, dapat menyebabkan kerusakan kulit juga. Namun pada skin picking disorder, kulit yang rusak akibat diri sendiri dan mulai sembuh, kembali digaruk atau dicukit sehingga kerusakan dan peradangannya semakin bertambah. Skin pick tidak hanya dengan kuku jari, namun orang tersebut juga dapat menggunakan alat-alat seperti penjepit atau jarum. 

3. Menghabiskan banyak waktu untuk menggaruk atau menggores kulit. 

Menggaruk bagian kulit yang gatal merupakan tindakan wajar, namun apabila dilakukan dalam waktu yang lama bahkan hingga terakumulasi lebih dari satu jam dalam sehari merupakan suatu gangguan dan dapat mempengaruhi kehidupan sosialnya. 

Baca Juga: Binge-eating Disorder: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

4. Cenderung menghindari aktivitas di tempat umum karena kondisi kulit. 

Lesi di kulit yang terlalu banyak membuat seseorang merasa malu atau tidak nyaman berada di lingkungan dengan banyak orang. Ditambah apabila ada kondisi yang membuat ia mudah cemas dapat memunculkan keinginan untuk skin pick

5. Tidak disebabkan penggunaan obat atau penyakit kulit tertentu. 

Penggunaan obat salep seperti kosmetik dapat memicu reaksi alergi dan peradangan yang menimbulkan rasa gatal. Beberapa penyakit kulit seperti gigitan serangga atau kontak dengan zat kimia tertentu dapat menimbulkan lesi juga. Hal ini berbeda dengan skin picking disorder di mana tidak terdapat riwayat-riwayat tersebut sebelumnya. 

PHR

Penatalaksanaan Skin Picking Disorder 

Untuk mengatasi gangguan ini membutuhkan komitmen dan pendekatan multifaktor. Fokus utama adalah untuk mengurangi kebiasaan dan memperbaiki kualitas hidup. 

Beberapa cara yang dapat diterapkan pada orang dengan skin picking disorder adalah: 

1. Habit Reversal Therapy (HRT) 

HRT merupakan pilihan utama dalam terapi gangguan ini dan mempunyai beberapa bagian, yaitu: 

2. Awareness training (latihan kesadaran) 

Pada tahap ini diajarkan bagaimana pasien mengidentifikasi kondisi yang memunculkan keinginan skin pick, termasuk di bagian tubuh mana yang paling sering digaruk, berapa lama, dan pemikiran apa yang muncul pada saat menggaruk dan setelahnya. 

3. Stimulus control (mengendalikan rangsangan) 

Hal ini dapat mengurangi kesempatan untuk menggaruk kulit, seperti menggunakan baju lengan panjang, memakai sarung tangan, menutup ujung jari dengan plester, tidak memanjangkan kuku, atau mengalihkan perhatian dengan membaca atau olahraga. 

Baca Juga: Bipolar Disorder Adalah: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Ciri-cirinya

4. Competing response (reaksi yang berlawanan) 

Saat muncul keinginan untuk skin pick, beberapa cara dapat dilakukan untuk melawan keinginan tersebut, seperti menggenggam tangan, duduk di atas tangan, atau menggenggam barang lain seperti bola atau mainan karet. Respons yang berlawanan ini sebaiknya merupakan hal yang mudah dilakukan di mana saja yang membuat orang tersebut tidak dapat menggaruk. 

5. Relaxation training (relaksasi) 

Dengan teknik relaksasi yang baik dapat mengurangi keinginan untuk menggaruk berlebihan. 

6. Social support (dukungan sosial) 

Dukungan teman dan keluarga juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan terapi. Hal ini dilakukan dengan memberikan feedback positif saat pasien menunjukan competing response atau mengingatkan saat keinginan tersebut muncul. 

7. Acceptance and Commitment Therapy (ACT) 

ACT berfokus pada mengendalikan perasaan negatif yang muncul seperti rasa cemas atau tidak nyaman yang dapat memicu perilaku skin pick dan membantu mengatasinya. 

8. Penggunaan obat-obatan 

Beberapa jenis obat antidepresan dapat diresepkan dokter untuk membantu mengatasi keinginan yang timbul. Pada luka di kulit dapat diberikan salep antibiotik atau anti nyeri. 

Skin picking disorder yang dibiarkan dapat mengganggu dan membatasi kehidupan sosial orang tersebut. Karena kondisi ini merupakan kondisi yang kronis (berlangsung lama) membutuhkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan diri sendiri, dokter, psikolog, teman dan keluarga. Kombinasi HRT dan ACT merupakan pilihan utama dan menunjukkan angka keberhasilan yang cukup memuaskan.

Leon

dr. Eduard Leonid

dr.Eduard Leonid

dr. Eduard Leonid adalah seorang dokter umum lulusan Universitas Airlangga Surabaya tahun 2011. Penulis saat ini bekerja sebagai dokter tetap di RS SMC Telogorejo Semarang.

  1. Cleveland Clinic. (2022, April 11). Dermatillomania (Skin Picking). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22706-dermatillomania-skin-picking#management-and-treatment 
  2. Deibler, M. (2020, March 13). An Overview of Excoriation (Skin Picking) Disorder. VeryWellMind. https://www.verywellmind.com/what-is-excoriation-skin-picking-disorder-2510601 
  3. Grant, J. E., & Chamberlain, S. R. (2020). Prevalence of skin picking (excoriation) disorder. Journal of Psychiatric Research, 130, 57–60. https://doi.org/10.1016/j.jpsychires.2020.06.033 
  4. Holland, K. (2017, August 22). What Is Excoriation (Skin Picking) Disorder? Healthline. https://www.healthline.com/health/skin-disorders/excoriation 
  5. Jafferany, M., & Patel, A. (2019). Skin-Picking Disorder: A Guide to Diagnosis and Management. CNS Drugs, 33(4), 337–346. https://doi.org/10.1007/s40263-019-00621-7 
  6. Lochner, C., Roos, A., & Stein, D. J. (2017). Excoriation (skin-picking) disorder: a systematic review of treatment options. Neuropsychiatric Disease and Treatment, 13, 1867–1872. https://doi.org/10.2147/NDT.S121138 
  7. Substance Abuse and Mental Health Services Administration. Impact of the DSM-IV to DSM-5 Changes on the National Survey on Drug Use and Health [Internet]. Rockville (MD): Substance Abuse and Mental Health Services Administration (US); 2016 Jun. Table 3.28, Excoriation (Skin Picking) Disorder. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519704/table/ch3.t28/

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics