Beranda > Artikel > Steven Johnson Syndrome : Gejala,  Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Steven Johnson Syndrome : Gejala,  Penyebab, dan Cara Mengobatinya

steven johnson syndrome adalah

Salah satu reaksi alergi berat yang dapat dialami seseorang adalah sindrom Steven-Johnson. Walaupun kejadian penyakit ini cukup jarang, namun ini merupakan penyakit dengan progresi cepat, serius dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera diketahui dan diberikan tatalaksana sesuai. Maka, mari kita mengenal penyakit ini lebih lanjut  

Apa Itu Steven Johnson Syndrome? 

Steven Johnson Syndrome (SJS) adalah penyakit pengelupasan kulit yang sangat serius yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat atau penyakit tertentu. Pada penderita penyakit ini, kulit akan membentuk ruam, melepuh dan akhirnya akan mengelupas. Membran mukosa pada tubuh seperti bagian mata, genital, rongga mulut juga akan ikut merasakan efeknya.

Penyakit ini dapat dialami oleh semua usia, ras, jenis kelamin namun pada banyak kasus, SJS terjadi pada anak dan dewasa muda <30 tahun atau sering pula terjadi pada lansia. Penderita lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki. Pada anak, penyebab SJS tersering adalah infeksi pada paru atau pneumonia, sedangkan pada dewasa paling sering disebabkan karena obat-obatan. 

Apa Gejala dari Steven Johnson Syndrome? 

Gejala dari sindrom Steven Johnson antara lain : 

  1. Nyeri pada kulit 
  2. Demam 
  3. Nyeri pada seluruh tubuh 
  4. Lemas 
  5. Ruam merah pada kulit, biasanya mulai pada tubuh bagian atas seperti wajah lalu pada lengan, tungkai dan genital 
  6. Batuk 
  7. Benjolan berisi air atau koreng pada kulit dan mukosa membran rongga mulut, kerongkongan, mata, genital dan juga anus 
  8. Kulit yang mengelupas 
  9. Meneteskan air liur (karena nyeri saat menutup mulut) 
  10. Kelopak mata sering menutup (karena ruam kemerahan dan juga bengkak) 
  11. Nyeri berkemih (karena luka pada membran mukosa)

Baca juga: Kenali 9 Penyebab Tumor Otak yang Wajib Dipahami

Apa Saja Ciri-ciri dari Steven Johnson Syndrome? 

Diagnosa penyakit ini ditegakkan oleh dokter dengan cara : 

  1. Melihat gejala bagian membran mukosa (biasa minimal 2 mukosa membran yang terkena) 
  2. Melihat respon nyeri yang dirasakan (biasa penderita mengalami nyeri berat) 
  3. Melihat seberapa cepat kulit terefek (biasa akan terjadi efek yang cepat pada kulit) 
  4. Melakukan biopsi kulit 

Personal Health Record Carevo

Apa Saja Penyebab dari Steven Johnson Syndrome? 

Penyakit ini merupakan penyakit yang jarang dan tidak terprediksi munculnya. Terkadang, dokter pun sulit untuk mengidentifikasi penyebab munculnya penyakit ini. Beberapa penyebab penyakit ini antara lain : 

  1. Reaksi alergi terhadap obat-obatan 

Obat yang paling sering menyebabkan SJS : 

  • Antibiotik golongan sulfa 
  • Obat antiepilepsi (fenitoin, carbamazepinem fenobarbital) 
  • Obat asam urat (Allopurinol) 
  • NSAID (piroksikam, nevirapine, natrium diklofenak)  
  1. Infeksi, paling sering karena infeksi paru (Mycoplasma pneumoniae), herpes atau hepatitis A 
  2. Vaksinasi 
  3. Graft vs host (biasa karena reaksi transplantasi) 
  4. Penyebab yang tidak diketahui 

Baca juga: Ciri–Ciri PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)

Jika penyebab karena reaksi alergi terhadap obat, maka gejala akan muncul 1-3 minggu setelah konsumsi obat-obatan. Gejala akan dimulai ringan terlebih dahulu diikuti dengan munculnya ruam dan kemudian pengelupasan kulit.

Selain itu, jika menderita SLE, HIV, penyakit kronik pada sendi atau jaringan penyambung, kanker, sistem imun yang lemah, riwayat keluarga SJS dan transplantasi sumsum tulang, maka kemungkinan untuk mengalami sindrom ini makin besar 

Baca juga: Burnout Syndrome: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Bagaimana Cara Mengobati Steven Johnson Syndrome?  

Penderita SJS akan dirawat di rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif, karena tanpa perawatan, gejala akan mengancam nyawa. Tatalaksana yang diberikan antara lain : 

  1. Memberhentikan penggunaan obat yang menyebabkan penyakit ini 
  2. Mengganti cairan tubuh yang hilang dari pengelupasan kulit dengan cairan infus 
  3. Menggunakan balutan yang sesuai untuk menutupi bagian kulit yang terkena 
  4. Memberikan diet tinggi kalori, baik secara oral atau menggunakan pipa nasogastrik untuk mempercepat pemulihan 
  5. Menggunakan antibiotik untuk pencegahan terhadap infeksi 
  6. Memberikan obat pereda nyeri karena nyeri berat yang dialami penderita 
  7. Dilakukan di ruang perawatan intensif (jika kondisi berat) atau unit luka bakar di rumah sakit terutama jika mukosa yang terkena >10% luas permukaan tubuh 
  8. Penyakit ini membutuhkan tatalaksana multidisiplin dari berbagai bidang. Jika bagian mukosa mata ikut terkena, maka akan diobati lebih lanjut oleh dokter mata; pada bagian kulit akan diobati oleh dokter kulit. Jika penyakit ini mengganggu mukosa organ tubuh lainnya akan diobati sesuai dengan organ yang terkena.  

Penyembuhan penderita yang mengalami SJS cukup lama, dari mingguan sampai bulanan untuk pulih secara sempurna. Saat keluar dari rumah sakit pun, biasanya individu tersebut tidak langsung dapat beraktifitas normal karena membutuhkan pemulihan lebih lanjut. Biasanya pemulihan membutuhkan 2-3 minggu, kecuali terdapat infeksi sekunder, maka pemulihan akan menjadi lebih lama. 

Jika gejala SJS muncul karena konsumsi obat-obatan, maka obat tersebut harus dihindari seumur hidup karena dapat memberikan efek yang sama dan mengancam nyawa penderita. 

dr. Mikhael Yosia

dr. Mikhael Yosia

dr. Mikhael menyelesaikan studi dokter umumnya di Universitas Indonesia dan University of Melbourne di Australia. Ia juga mendapatkan gelar Diploma of Tropical Medicine and Hygiene dari Royal College of Physician UK.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics