Beranda > Artikel > Telat Haid belum tentu Hamil, Ini Peyebab Lainnnya

Telat Haid belum tentu Hamil, Ini Peyebab Lainnnya

Siklus Haid

Setiap bulan, wanita yang telah melewati pubertas akan mengalami haid. Hal ini terjadi karena dinding uterus telah mempersiapkan dirinya untuk kemungkinan terjadinya kehamilan dengan menjadi semakin tebal dan kaya akan pembuluh darah. Apabila kehamilan tidak terjadi, penebalan dinding ini akan luruh, diikuti oleh perdarahan. Perdarahan saat haid ini umumnya berlangsung selama 3 – 8 hari. Pada sebagian besar wanita, haid terjadi reguler, dengan pola yang teratur. Lamanya hari pertama haid terakhir menuju ke hari pertama haid selanjutnya ialah 21 – 35 hari.

Siklus haid dikendalikan oleh kerja hormon yang kompleks, yang dihasilkan oleh 2 struktur dalam otak, yaitu glandula hipofisis dan hipotalamus (keduanya terletak di dalam otak), serta ovarium.

  1. Hari 1 – 5

Hari pertama haid dianggap hari 1 dalam siklus haid. Lama haid dapat bervariasi mulai dari 3 –  8 hari, namun rata – ratanya ialah 5 hari. Perdarahan paling banyak pada 2 hari pertama.

  1. Hari 6 – 14

Ketika perdarahan berhenti, dinding uterus (endometrium) akan kembali meyiapkan diri untuk kemungkinan terjadinya kehamilan. Dinding uterus akan menebal dan kaya akan darah serta nutrisi

  1. Hari 14 – 25

Pada kisaran hari ke-14, sel telur dilepaskan dari ovarium dan mulai berjalan melewati tuba falopi menuju uterus. Bila terdapat sperma pada tuba falopi tersebut, maka dapat terjadi fertilisasi (pembuahan). Bila terjadi pembuahan, telur yang sudah dibuahi akan berjalan menuju uterus dan tertanam di dinding uterus

  1. Hari 25 – 28

Bila telur tidak dibuahi, atau tidak terjadi implantasi di dinding uterus, akan terjadi perubahan hormon yang memberikan sinyal pada uterus untuk mempersiapkan diri agar meluruh, dan sel telur akan dihancurkan serta ikut meluruh bersama dinding uterus. Setelah itu, siklus pada hari pertama akan dimulai kembali.

 

Apa yang Terjadi di dalam Tubuh ketika Telat Haid

Siklus haid terdiri dari beberapa fase, waktu pasti dari fase – fase tersebut dalam satu siklus haid dapat sedikit bervariasi dan berubah – ubah pada setiap wanita. Hari ke 1 – 14 dinamakan fase folikular, hari ke-14 dinamakan fase ovulasi, dan hari ke 14 – 28 dinamakan fase luteal.

Pada fase folikular, ketika Anda mengalami haid pada hari – hari awal, ovarium sedang mempersiapkan diri untuk berovulasi. Glandula hipofisis akan melepaskan hormon FSH (follicle stimulating hormone) yang menyebabkan folikel – folikel muncul pada permukaan ovarium. Setiap folikel mengandung sebuah sel telur. Salah satu dari folikel tersebut akan dominan dan menghasilkan sebuah sel telur yang matur, sedangkan folikel – folikel lain akan kembali masuk. Bila terdapat lebih dari satu folikel yang matur, inilah yang menyebabkan kemungkinan kembar. Folikel yang matur menghasilkan hormon estrogen yang akan meningkat pada fase folikular dan mencapai puncaknya pada 1 – 2 hari sebelum ovulasi. Penebalan dinding uterus terjadi karena meningkatkanya hormon estrogen. Tingginya hormon estrogen akan menstimulasi produksi GnRH yang kemudian akan menstimulasi glandula hipofisis untuk mengeluarkan LH (lutenizing hormone). Pada hari ke-12, menginkatnya LH dan FSH emnyebabkan sel telur keluar dari folikel.

Pada fase ovulasi (hari ke -14), lepasnya sel telur yang matang terjadi akibat peningkatan LH dan FSH di hari sebelumnya. Setelah lepas, sel telur akan masuk ke tuba falopi dimana terjadi pembuahan bila terdapat sperma. Bila sel telur tidak dibuahi, maka akan dihancurkan setelah lebih dari 24 jam. Ketika sel telur sudah dilepaskan dari folikel, folikel akan menutup dan akan disebut corpus luteum.

Pada fase luteal (hari ke 14 – 28), setelah terjadi pelepasan sel telur, kadar FSH dan LH akan menurun. Corpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Bila terjadi pembuahan, hormon progesterone akan terus dihasilkan untuk mencegah luruhnya dinding uterus. Namun bila tidak terjadi pembuahan, corpus luteum akan dihancurkan dan akibatnya, hormon progesterone juga akan berkurang, dan akhirnya memberikan sinyal pada dinding uterus untuk mulai meluruh.

 

Penyebab Terlambat Haid

Siklus haid pada umumnya teratur, namuan terdapat beberapa penyebab siklus haid yang tidak teratur. Penyebab tersering ialah:

  1. Kehamilan, atau sedang menyusui. Siklus haid yang terlambat dapat menjadi penanda awal kehamilan. Menyusui juga dapat membuat siklus haid terlambat
  2. Gangguan makan misalnya anoreksia dan bulimia, penurunan berat badan yang ekstrim, obesitas, maupun olahraga berlebihan.
  3. Mengonsumsi pil KB, dapat membuat siklus antar haid lebih pendek dan haid perdarahan haid yang lebih sedikit. Pada beberapa jenis pil, Anda mungkin tidak mengalami haid sama sekali.
  4. Sindrom polikistik ovarium (PCOS). Terjadi ketidakseimbangan hormon yang mencegah sel telur bertumbuh secara normal di dalam ovarium. Wanita dengan kelainan endokrin PCOS biasanya memiliki siklus haid yang tidak teratur.
  5. Premature ovarian failure. Kondisi ini ialah dimana terjadinya penurunan fungsi ovarium di bawah usia 40 tahun
  6. Pelvic Inflammatory Disease (PID). Terjadi infeksi pada organ reproduksi yang menyebabkan haid tidak teratur
  7. Fibroid uterus, merupakan adanya pertumbuhan uterus non-kanker. Keadaan ini menyebabkan haid dengan perdarahan yang banyak dan lebih lama.
  8. Stres, yang menyebabkan perubahan hormon, perubahan rutinitas, dan dapat mempengaruhi bagian otak yang bekerja meregulasi siklus haid (hipotalamus). Stres bila berkepanjangan juga dappat menyebabkan pennyakit serta peningkatan berat badan maupun penurunan berat badan yang tiba – tiba sehingga dapat mempengaruhi siklus haid.
  9. Penyakit kronis misalnya diabetes dan celiac disease. Perubahan pada gula darah mempengaruhi perubahan hormon, meskipun jarang terjadi, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan iregularitas pada siklus haid.
  10. Peri-menopause dini. Sebagian besar wanita diusia 45 – 55 tahun akan mulai mengalami menopause. Wanita di usia 40 atau kurang yang mengalami gejala tersebut dapat mengalami peri-menopause dini. Artinya, persediaan sel telur sangat menurun sehingga akan mengalami haid yang tidak teratur, atau bahkan berhenti haid.
  11. Masalah tiroid. Glandula tiroid yang terlalu aktif maupun tidak aktif dapat menyebabkan terlambat haid. Tiroid bekerja meregulasi metabolisme tubuh, termasuk mempengaruhi kadar hormon di dalam tubuh.

 

Referensi

  • https://www.marchofdimes.org/pregnancy/baby-blues-after-pregnancy.aspx
  • Understanding how menstruation works can help you understand how your own cycle works. (n.d.). Retrieved from Your period: https://www.yourperiod.ca/normal-periods/menstrual-cycle-basics/
  • Normal Menstruation . (2019, August 25). Retrieved from Cleveland Clinic: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10132-normal-menstruation
  • Menstrual cycle: What’s normal, what’s not. (2021, April 29). Retrieved from Mayo Clinic: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/menstrual-cycle/art-20047186
  • Watson, S. (2019, March 29). Stages of the Menstrual Cycle. Retrieved from Healthline: https://www.healthline.com/health/womens-health/stages-of-menstrual-cycle
  • Wilson, D. R. (2018, May 3). Why Is My Period Late: 8 Possible Reasons. Retrieved from Healthline: https://www.healthline.com/health/womens-health/why-is-my-period-late
  • Osborn, C. O. (2019, July 25). How Late Can a Period Be? Plus, Why It’s Late. Retrieved from Healthline: https://www.healthline.com/health/how-late-can-a-period-be#weight-changes

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics