Beranda > Artikel > Apa itu Trikotilomania? Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Apa itu Trikotilomania? Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

trikotilomania adalah

Apakah anda memiliki kebiasaan mencabut rambut anda secara berulang hingga banyak yang putus dan menyebabkan kebotakan? Jangan jangan anda memiliki sebuah kondisi trikotilomania! Segera ketahui pengertian, penyebab dan bagaimana cara mengobat trikotilomania bersama Carevo! 

 

Apa itu Trikotilomania?

 

Trikotilomania adalah sebuah kondisi dimana orang seringkali memiliki sebuah pikiran (thoughts) dan kegiatan yang diulang-ulang (compulsive) merupakan sebuah sindroma obessesive-compulsive. Sindroma ini merupakan spektrum yang cukup besar yang dimana penyakit trikotilomania (TTM) termasuk didalamnya. Penyakit trikotilomania pertama kali ditemukan di zaman Yunani kuno pada abad yang ke 18.  Trikotilomania sendiri didefinisikan sebagai kelainan dimana seseorang menyukai mencabut/ hair-pulling disorder secara berulang-ulang sehingga menyebabkan kebotakan. Tentunya rambut yang ditarik bisa berasal dari bagian tubuh mana pun yang memiliki rambut. 

 

Penyakit ini memiliki lifetime prevalence yang cukup tinggi, sebanyak 3.5% yang biasanya bermula dari usia dewasa. Trikotilomania sendiri lebih sering ditemukan pada perempuan dengan rasio 9 banding 1 terhadap perempuan. Tentunya kelainan ini akan mempengaruhi penampilan seseorang sehingga menyebabkan stigma sosial. Hal ini menyebabkan banyak orang yang menyembunyikan kelainannya sehingga kasus kejadiannya banyak yang tidak tercatat.  

 

Apa Penyebab Trikotilomania? 

 

Lalu bagaimana sih seseorang dapat menderita kondisi trikotilomania? Apa saja sih penyebabnya? Banyak teori yang berusaha mengutarakan penyebab dari kondisi ini, di antara lain: 

 

Baca Juga: Skin Picking Disorder: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

 

1. Berhubungan kuat dengan kondisi ansietas dan stress

 

Kebanyakan pasien dengan ansietas dan tingkat stress yang tinggi mengatakan bahwa ketika mereka sedang merasa tegang, mereka akan merasa lebih nyaman dan tenang dengan melakukan tindakan dan kegiatan ini. Tentunya hal ini akan menyebabkan sebuah siklus perilaku belajar dan diperkuat (learned and reinforced behavioral). Hal ini tentunya akan terjadi berulang-ulang. Contohnya, ketika pasien merasa stress, ia akan mencabut rambutnya dan stress akan membaik, maka dari itu tindakan ini akan terus menerus berulang terjadi setiap kali ia merasakan stress. 

 

2. Ketidak seimbangan zat kimiawi di otak, serta perubahan hormonal

 

Beberapa penelitian menemukan bahwa kondisi ini melibatkan hubungan sistem monoamine dengan reseptor serotonin, norepinefrin dan dopamine. 

 

 3. Kelainan pada bagian otak

 

Yakni kelainan pada white dan grey matter serta beberapa kelainan struktur otak. 

 

Baca Juga: Ciri-Ciri OCD Serta Proses Diagnosanya

 

Apa Ciri-Ciri Trikotilomania?  

 

Untuk mengatakan seseorang menderita kondisi trikotilomania, beberapa kriteria diagnosis harus terpenuhi. Antara lain kriteria diagnosis yang diambil dari DSM-V untuk trikotilomania: 

 

  • Kriteria A: Seorang pasien harus menghilangkan rambut/ bulu dari bagian tubuh. Asal rambut dapat berasal dari daerah terkonsentrasi atau daerah difus/ menyebar. Mungkin berhubungan dengan lokasi botak atau penipisan rambut. 
  • Kriteria B: Seorang pasien sudah mencoba untuk berhenti atau mengurangi kegiatan pencabutan rambut 
  • Kriteria C: Kegiatan pencabutan rambut ini hars menyebabkan sebuah kesulitan atau gangguan yang signifikan dalam setidaknya satu bagian fungsi.  
  • Kriteria D: Kegiatan pencabutan rambut atau kehilangan jumlah rambut tidak boleh disebabkan akibat kondisi medis lainnya seperti penyakit tinea capitis dan alopecia areata.  
  • Kriteria E: Kegiatan pencabutan rambut tidak dapat dijelaskan oleh beberapa kelainan mental serta gejala lainnya.  

 

PHR

 

Ciri ciri yang dapat terlihat merupakan beberapa bagian tubuh yang tambah botak atau kekurangan proporsi rambut yang dapat ditemukan pada bagian tubuh yang berbeda beda. Pada keadaan berat, beberapa komplikasi seperti gangguan sosial akibat rasa tidak nyaman didalam lingkungan akibat kebiasaan negatif ini, kerusakan kulit dan rambut-rambut, dan kebotakan yang menyeluruh dapat terjadi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebuah diagnosis trikotilomania dapat dibuat berdasarkan gejala yang muncul dan tidak ada pemeriksaan yang khusus.  

 

Apa Faktor Risiko dari Trikotilomania?  

 

Beberapa faktor risiko yang mungkin berkontribusi dalam menyebabkan suatu kondisi trikotilomania adalah:  

 

1. Stress


Kadar stres yang tinggi (masalah keluarga, pelecehan, kematian dari kerabat atau anggota keluarga) dapat memicu kejadian kondisi ini. 

 

2. Kondisi gangguan mental lainnya


Depresi, obsessive-compulsive disorder (OCD), dan gangguan ansietas dapat berhubungan langsung dan menjadi faktor risiko yang kuat dalam seseorang memiliki kondisi ini.

 

3. Usia


Walaupun bukan faktor risiko yang kuat, namun usia juga seringkali berhubungan dalam kejadian kondisi ini. Kebiasan pencabutan rambut ini seringkali berawal pada usia muda yang dapat bertahan seumur hidup. 

 

4. Genetik


Riwayat keluarga dengan kelainan serupa dipercaya memperkuat seseorang dalam menderita kondisi ini.  

 

Baca Juga: Binge-eating Disorder: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

 

Bagaimana Cara Menangani Trikotilomania?  

 

Kondisi ini merupakan kelainan yang memerlukan beberapa ahli sebagai tatalaksana multi modalitas. Hal ini tentunya melibatkan klinisi, dokter kulit, dokter ahli jiwa/ psychiatrist dan psikologis. Tatalaksananya sendiri dapat dibagi menjadi tatalaksana non medikamentosa dan medikamentosa. 

 

Tatalaksana non-medikamentosa 

 

  • Perubahan perilaku: Ketika perasaan ingin mencabut rambut itu muncul, sebaiknya anda merubah keinginan tersebut menjadi tindakan lain.  
  • Terapi penerimaan dan komitmen: Anda dapat dalam mulai belajar dengan merasa sudah mencabut rambut tanpa harus betul betul mencabutnya  
  • Terapi kognitif: Hal ini tentunya dapat membantu seseorang untuk mengetahui dan berubah kepercayaannya yang menyebabkan seseorang mencabut rambutnya. Dengan demikian kebiasaan mencabut rambut dapat dikurangi. 
  • Dukungan sosial: Dukungan dari kerabat, keluarga, dan dokter yang menangani dapat membantu seseorang dalam mengubah kebiasaannya yang negatif.  

 

Tatalaksana medikamentosa 

 

Medikamentosa berarti menggunakan obat-obatan. Sampai saat ini belum ada obat-obatan yang dikatakan dapat mengobati kondisi ini. Namun, berikut ini beberapa obat yang dapat membantu mengontrol keluhannya:  

 

  • Anti psikotik  
  • Anti depresan  
  • Suplemen dan N-acetylcysteine 

 

Lalu, apakah kondisi ini dapat dicegah kejadiannya? Jawabannya adalah tidak. Penegakan diagnosis awal dan pengobatan dini dapat sangat membantu serta memberikan prognosis yang baik pada pasien pasien ini. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

 

Article Reviewed by dr. Riyandi Fernandes

  1. Pereyra AD, Saadabadi A. Trichotillomania. [Updated 2022 Jun 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493186/
  2. NHS [Internet]. Trichotillomania (hair pulling disorder). NHS. 29 Jan 2021. Diakses dari: https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/trichotillomania/#:~:text=Causes%20of%20trichotillomania&text=your%20way%20of%20dealing%20with,in%20hormone%20levels%20during%20puberty. Diakes pada tanggal 29 September 2022. 
  3. Gardner SS [Internet]. Trichotillomania. WebMD. 26 April 2022. Diakses dari: https://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/trichotillomania. Diakses pada tanggal 30 September 2022.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics