Beranda > Artikel > Urethritis Gonorrhea: Pengertian, Ciri-ciri dan Cara Mengobatinya

Urethritis Gonorrhea: Pengertian, Ciri-ciri dan Cara Mengobatinya

Urethritis Gonorrhea

Apa itu Urethritis Gonorrhea?

Urethritis gonorrhea adalah penyakit yang muncul karena uretra Anda terinfeksi bakteri penyebab gonorrhea. Gonorrhea merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae (N.gonorrhoeae). Penyakit ini ditandai oleh adanya inflamasi supuratif pada mukosa urogenital yaitu pada urethra, serviks, rektum, dan mukosa lainnya seperti faring dan konjungtiva pada mata, dimana urethritis merupakan manifestasi yang paling sering terjadi pada pria, dan servisitis pada wanita.

N.gonorrhoeae merupakan bakteri gram negatif yang hanya menginfeksi manusia dan hampir selalu ditularkan melalui kontak seksual. Bayi yang baru lahir dapat mengalami infeksi pada konjungtiva melalui pasase jalan lahir, dan anak – anak dapat terinfeksi gonorrhea akibat kekerasan seksual.

 

Apa Saja Ciri – Ciri Urethritis Gonorrhea?

Urethritis gonorrhea terjadi pada pria, dengan periode inkubasi kuman mulai dari 2 hingga 14 hari. Onset gejala biasanya dimulai dari rasa tidak nyaman yang ringan pada urethra (saluran kencing), rasa gatal pada penis, lalu dapat diikuti rasa nyeri yang berat pada penis, nyeri saat berkemih, dan keluarnnya cairan seperti nanah dari alat kelamin. Bila infeksi suda menyebar sampai ke bagian belakang dari uretra, maka akan muncul gejala berkemih terus menerus dan sulit menahan buang air kecil. Pada pemeriksaan fisik oleh dokter, akan ditemukan cairan kental berwarna kuning – kehijauandari alat kelamin, dan bagian depan penis akan tampak meradang.

 

Bagaimana Cara Mengobati Urethritis Gonorrhea?

Diagnosis urethritis gonorrhea ditegakkan bila terdapat salah satu dari tanda dan gejala: keluar cairan kental kuning kehijauan dari penis, hasil positif pada pemeriksaan leukocyte esterase pada urin, atau setiaknya ditemukan 10 sel darah putih per lapang pandang pada pemeriksaan sedimen urin di mikroskop.

Untuk mengurangi risiko terinfeksi urethritis gonorrhea, lakukanlah tips berikut ini:

  1. Cara terbaik ialah dengan tidak berhubungan seksual. Namun bila Anda akan melakukan hubungan seksual, gunakan kondom pada setiap jenis kontak seksual termasuk seks anal, oral, maupun vaginal.
  2. Berhubunga seksual monogami, dengan satu pasangan seksual dapat mengurangi risiko Anda untuk terinfeksi
  3. Pastikan Anda dan pasangan seksual Anda telah melakukan tes infeksi menular seksual
  4. Hindari berhubungan seksual dengan seseorang yang memiliki gejala infeksi menular seksual
  5. Lakukan skrining pemeriksaan gonorrhea secara rutin, yaitu pada wanita di bawah usia 25 tahun yang aktif secara seksual dan wanita diatas usia 25 tahun dengan risiko tinggi, yaitu wanita yang berhubungan seksual dengan orang baru, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, memiliki pasangan seksual yang berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan, serta pasangan seksual yang memiliki infeksi menular seksual. Pemeriksaan rutin juga direkomendasikan pada laki – laki yang berhubungan seksual dengan sesame laki – laki, begitu pula dengan pasangannya.

Riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik oleh dokter dapat membantu membedakan urethritis dari penyakit urogenital lainnya, misalnya epididimitis, orkitis, dan prostatitis. Tujuan dari pengobatan ialah menangani gejala, mencegah komplikasi pada pasien dan pasangan seksualnya, mengurangi transmisi dari koinfeksi (HIV), mengidentifikasi dan mengatasi kontak pasien, serta mendukung perubahan kebiasaan yang bertujuan untuk mengurangi risiko rekurensi pennyakit.

Segera berobat ke dokter di fasilitas kesehatan bila Anda mengalami tanda dan gejala urethritis gonorrhea. Pastikan Anda juga berobat bila mengetahui bahwa pasangan seksual Anda terdiagnosis urethritis gonorrhea. Gonorrhea yang tidak diobati dapat mengakibatkan kerusakan permanen, yaitu nyeri pada tuba di sekitar testis, yang pada kasus jarang dapat mengakibatkan kemandulan.

Penting untuk mengonsumsi obat secara tepat yang diberikan oleh dokter. Penanganan utama ialah dengan terapi antibiotik. Namun pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter agar mendapat dosis yang tepat. Setelah Anda berobat, tunggu selama setidaknya 7 hari setelah Anda menghabiskan obat sebelum melakukan hubungan seksual. Hindari berhubungan seksual dengan pasangan Anda sampai seluruh pengobatan selesai dan tanda dan gejala yang Anda rasakan hilang.

 

Penulis : dr. Madelina Serenita

 

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record

 

Bibliography

Brill, J. R. (2010, April 1). Diagnosis and Treatment of Urethritis in Men. Retrieved from American Family Physician: https://www.aafp.org/afp/2010/0401/p873.html

Qiu, W. Q. (2020). National Guidelines on Diagnosis and Treatment of Gonorrhea in China (2020). INternational Journal of Dermatology and Venereology, 129-134.

Morris, S. R. (2020, December). Gonorrhea. Retrieved from MSD Manual Professional Version: https://www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/sexually-transmitted-infections-stis/gonorrhea

Gonorrhea. (2021, October 5). Retrieved from Mayo Clinic: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gonorrhea/symptoms-causes/syc-20351774#:~:text=Gonorrhea%20is%20an%20infection%20caused,vaginal%2C%20oral%20or%20anal%20sex.

Gonorrhea. (2022, April 12). Retrieved from Centers for Disease Control and Prevention: https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/stdfact-gonorrhea.htm

Judson, F. N. (2009). Gonococcal Urethritis-Diagnosis and Treatment . Journal of Reproductive Systems, 329-335.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics